Mempererat Jalinan Kasih Ibu dan Anak

Jurnalis : Cornelia (Tzu Chi Singkawang) , Fotografer : Joni Willianto (Tzu Chi Singkawang)

Anak-anak TK bersiap memasuki ruang kegiatan dan memberikan kartu ucapan kepada orang tua.

Berbakti pada orang tua adalah landasan dari segala kebajikan.Sebuah kalimat sederhana dengan makna bernilai yang terenungkan oleh seorang biksuni, guru, dermawan, sekaligus pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen. Berlandaskan Kata Perenungan tersebut, banyak cara yang dapat diterapkan oleh seorang anak sebagai bentuk baktinya terhadap kedua orang tua. Salah satunya membasuh kedua kaki ibu dan atau ayah, seperti yang telah diterapkan oleh Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang bertajuk Hari Bakti.

Tak jauh berbeda dengan Hari Bakti tahun lalu, Hari Bakti 2023 ini juga merupakan medium bagi anak-anak untuk mengungkapkan cinta kasih, terima kasih, dan rasa syukur mereka terhadap orang tuanya. Adapun kegiatan ini merupakan salah satu perwujudan dari pembelajaran Budaya Humanis Cinta Kasih Tzu Chi yang selalu ditanamkan kepada anak-anak.

Anak-anak TK menampilkan isyarat tangan dengan lagu bertajuk “感谢 (Gǎn xiè)”.

Prosesi membasuh kaki orang tua oleh anak-anak TK.

Dalam implementasinya, Hari Bakti dilaksanakan pada tiga hari berbeda di masing-masing unit Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang. Sesi pertama diadakan oleh unit TK pada 7 Desember 2023 yang diikuti 108 peserta. Disusul unit SMP pada 8 Desember 2023 dihadiri 84 peserta. Kemudian, unit SD yang menyelenggarakan kegiatan ini pada 13 Desember 2023 dan dihadiri 100 peserta.

Terlepas dari inti kegiatan berupa prosesi basuh kaki, Hari Bakti ini dilengkapi dengan serangkaian prosesi dan penampilan anak-anak. Anak-anak TK sendiri menampilkan isyarat tangan lagu berjudul “感谢 (Gǎn xiè)”, tarian dengan lagu “You Are My Sunshine”, penampilan musik xilofon bernadakan “Kasih Ibu”, ungkapan kasih anak serta pemberian hadiah berupa kukis dan kartu ucapan dari anak kepada orang tuanya. Anak-anak pada jenjang SD juga turut menampilkan isyarat tangan lagu berjudul给你Gěi nǐ, Memories Time, nyanyian lagu “Bunda” dalam grup vokal, ungkapan kasih anak, dan penyajian teh kepada orang tua. Tidak jauh berbeda, anak-anak SMP turut menampilkan isyarat tangan dengan lagu bertajuk “讓愛傳出去 (Ràng ài chuán chū qù)” paduan suara dengan lagu “Untuk Mama”, ungkapan cinta, dan prosesi saji teh.

Pemberian teh oleh anak-anak SD kepada para orang tua.

Prosesi membasuh kaki orang tua oleh anak-anak SD.

Meskipun pelaksanaan Hari Bakti tidak dilakukan secara serentak, esensi dari kegiatan ini pada masing-masing unit tetaplah sama, yakni mempererat jalinan kasih antara orang tua dan anak. Ini sejalan dengan yang diutarakan Temardi, seorang guru SD Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang dan selaku pembawa acara pada Hari Bakti SD. "Hari Bakti 2023 ini memiliki makna untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak agar anak lebih berbakti dan meningkatkan rasa syukurnya karena telah dilahirkan di dunia ini,“ terangnya.

Kegiatan Hari Bakti ini mendapatkan afirmasi positif dari para orang tua, seperti Lusi, seorang ibu dari anak bernama Jaden. “Ini bukan kali pertama saya menghadiri Hari Bakti, namun tetap saja saya masih menangis dan terharu.”

“Hari Bakti ini membuat saya sangat terharu dan tersentuh karena kegiatan ini membuat kita menjadi lebih mengerti bahwa anak-anak sungguh menyayangi kita.” Sambung Novi Valianti, ibu dari Trevor.

Prosesi membasuh kaki orang tua oleh anak-anak SMP.

Anak-anak SMP menampilkan isyarat tangan dengan lagu bertajuk “讓愛傳出去 (Ràng ài chuán chū qù)”.

Kristina, ibu dari Grace Lynn turut merasakan keharuan akan Hari Bakti ini. “Saya merasa kegiatan hari ini sangat bermanfaat, terutama bagi hubungan kami sebagai ibu dan anak serta mengingatkan ulang bahwa banyak hal yang berharga di hidup ini. Anak adalah salah satu anugerah,” ujarnya. Tidak jauh berbeda, Johanna Sitepu, ibu dari Epiphany, turut mengungkapkan perasaan haru. “Acara seperti ini bisa mempererat kembali hubungan antara orang tua dan anak yang tadinya mungkin ada permasalahan,” tuturnya.

Hari Bakti 2023 baik di jenjang TK, SD, maupun SMP Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang berlangsung lancar dan sukses. Helen Geo Pani, Guru Budaya Humanis sekaligus PIC Hari Bakti TK mengungkapkan harapannya agar Hari Bakti bisa terus diadakan, baik itu dengan konsep yang berbeda, namun tetap dengan makna yang sama yakni menunjukkan bakti pada orang tua.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Ungkapan Bakti Si Buah Hati

Ungkapan Bakti Si Buah Hati

22 Desember 2022

Di Indonesia, Hari ibu dirayakan pada 22 Desember. Namun Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang merayakannya beberapa hari lebih awal karena pada 22 Desember 2022, para siswa telah libur semester. 

Mengenang Jasa Ibu

Mengenang Jasa Ibu

31 Mei 2017

Jika pada pagi hari relawan mengadakan kegiatan donor darah, siang harinya relawan bersama-sama menyelenggarakan acara perayaan Hari ibu. Perayaan Hari ibu diadakan di Wihara Dewi Samudera, Banda Aceh pada 14 Mei 2017. anak-anak mempersembahkan setangkai bunga mawar dan membasuh kaki ibu.

Waisak 2019: Melindungi Bumi, Menyayangi Kehidupan

Waisak 2019: Melindungi Bumi, Menyayangi Kehidupan

13 Mei 2019

Elly dan Pong Shijie keduanya bertugas sebagai relawan pembawa persembahan (bunga dan pelita) dalam Waisak Tzu Chi kali ini, Minggu, 12 Mei 2019. Keduanya juga sama-sama vegetarian dan aktif melestarikan lingkungan, seperti tema perayaan Waisak Tzu Chi kali ini.

Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -