Memupuk Kebiasaan Baik Melalui Celengan Bambu

Jurnalis : Felicia (Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi), Fotografer : Cindy Jonathan (Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi)


Para murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dari jenjang TK hingga SMA/SMK memiliki kebiasaan baik untuk bersumbangsih melalui celengan bambu.

Pada hari Rabu dan Kamis, 19 – 20 Juni 2019, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat mengadakan penuangan Celengan Bambu di setiap jenjang sekolah, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMA/SMK.

Dimulai dari pukul delapan pagi, seluruh siswa TK Cinta Kasih Tzu Chi berbaris sambil memegang celengan bambu mereka masing-masing di Gedung C, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Dengan bimbingan dan bantuan para relawan dan guru, mereka melaksanakan kegiatan ini dengan baik serta mereka juga bisa mengetahui apa tujuannya di balik kegiatan ini. Salah satunya adalah siswi dari kelas TK B-3, yaitu Keisha. Sejak tahun 2018 lalu, Keisha menabung secara rutin di celengan bambunya. Ia juga mengatakan bahwa menabung di celengan bambu itu tujuannya untuk membantu orang yang kurang mampu maupun mereka yang sedang terkena musibah.

“Perasaan saya sedih karena melihat orang-orang yang kena bencana,” ungkap Keisha.


Celengan bambu ini akan dikumpulkan secara bersama-sama dan digunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

Keesokan harinya (20/06), para siswa kelas 10 dan 11 dari unit Sekolah Menengah Atas (SMA) Cinta Kasih Tzu Chi melaksanakan kegiatan penuangan celengan bambu sekitar jam sembilan pagi. Seluruh siswa berbaris dengan tertib dan melaksanakan kegiatannya dengan baik. Setelah penuangan celengan bambu, para siswa juga dibagikan Buletin Tzu Chi.

Para murid-murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi ini menyisihkan dari sisa uang jajan mereka ke dalam celengan bambu. Meski terkesan sederhana, kebiasaan baik ini akan menjadi sesuatu yang berharga dan bermanfaat bagi orang lain jika dikumpulkan secara terus menerus dan dilakukan oleh orang banyak. Seperti yang dilakukan Samuel, siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi, kelas 10 IPS 2. “Setelah saya jajan, uang kembaliannya atau uang recehnya itu saya tabung (masukkan) ke celengan bambu Tzu Chi,” kata Samuel.


Melalui cara ini diharapkan kepedulian terhadap sesama akan tumbuh dalam diri para murid SCK Tzu Chi saat mereka dewasa.

Dari dokumentasi Buletin, Majalah Tzu Chi, dan siaran DAAI TV Indonesia Samuel pun mengetahui jika himpunan cinta kasih ini disalurkan kepada mereka yang memang benar-benar membutuhkan. “Perasaan saya pada saat menuangkan celengan bambu itu senang karena saya bisa membantu orang-orang yang sedang kesusahan,” ungkap Samuel.

Dana kecil, amal besar. Melalui cara ini (celengan bambu) kebajikan dapat dilakukan oleh siapa saja. Karena bukan besar-kecil sumbangsihnya, tetapi niat kebajikan yang tulus yang lebih penting. Ayo.., sebarkan kebaikan di lingkungan kita.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Membuka Pintu Hati Baru

Membuka Pintu Hati Baru

30 September 2014

Pada hari Senin, 29 september 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi merekatkan kembali jalinan jodoh baik yang sudah terjalin dengan mengadakan sosialisasi dilanjutkan penuangan celengan bambu. Sebanyak 42 orang yang merupakan perwakilan dari setiap departemen di Hotel Borobudur menghadiri acara ini.

Menuang Berkah

Menuang Berkah

09 November 2016

Relawan Tanjung Balai Karimun mengadakan penuangan celengan secara door to door ke rumah warga yang memiliki celengan bambu Tzu Chi di Baran (Enam Bersaudara), Tanjung Balai Karimun pada 5 November 2016.

Konsistensi PT Aplus Dalam Membantu Sesama

Konsistensi PT Aplus Dalam Membantu Sesama

02 Februari 2016

Koin cinta kasih dari karyawan Aplus jatuh satu persatu saat kegiatan penuangan celengan dilakukan. Senin, 1 Februari 2016, Aplus yang berlokasi di Kapuk, Jakarta Barat mengadakan penuangan celengan bambu. Penuangan pada Senin tersebut merupakan penuangan ketiga. Penuangan serupa juga dilakukan di cabang yang berbeda, antara lain di cabang Pasar Kemis Tangerang dan Rangkasbitung Banten.

Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya; kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -