Menanam Kepedulian Sejak Dini: Peresmian Titik Green Point ke-72 di Kingston School

Jurnalis : Aristo (Tzu Chi Medan), Fotografer : Aristo (Tzu Chi Medan)

Hui Fong menyosialisasikan visi dan misi Yayasan Tzu Chi kepada para guru, murid, dan staf Kingston School, Kota Medan.

Suasana Jumat pagi, 25 Juli 2025, di Kompleks Graha Metropolitan, Kota Medan terasa berbeda dari biasanya. Di lingkungan Kingston School, para siswa, guru, dan relawan Tzu Chi Medan berkumpul dalam sebuah kegiatan yang membawa semangat baru: peresmian titik Green Point ke-72.

Sebanyak 14 relawan Tzu Chi Medan hadir, bersama 213 murid dan 48 staf sekolah. Mereka berkumpul bukan hanya untuk menyaksikan seremoni semata, melainkan untuk terlibat langsung dalam gerakan edukatif menjaga lingkungan. Titik Green Point ini bukan hanya simbol tempat pengumpulan sampah terpilah, tetapi juga representasi komitmen terhadap keberlangsungan bumi.

Dalam sambutannya, Direktur Kingston School, Wulansari, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya bisa menjalin kerja sama dengan Yayasan Tzu Chi. “Kerja sama antara Kingston School dan Tzu Chi merupakan simbol komitmen kita untuk menjaga lingkungan dan melestarikan alam bagi generasi mendatang. Semoga kita dapat mewariskannya kepada anak-anak dan cucu kita, karena kita hanya memiliki satu bumi. Mari kita terus bekerja sama untuk menjaga dan melestarikan bumi ini,” ajak Wulansari penuh semangat.

Para guru dan murid dari jenjang SD, SMP, dan SMA Kingston School mengikuti sosialisasi pelestarian lingkungan yang dibawakan oleh Siswanto Tam.

Relawan Tzu Chi Medan bersama staf dan murid Kingston School berfoto bersama usai menerima materi mengenai visi dan misi Tzu Chi serta pentingnya pelestarian lingkungan.

Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi singkat tentang kegiatan Yayasan Buddha Tzu Chi oleh Hui Fong kepada para guru, staf, dan murid. Hui Fong menjelaskan bahwa Tzu Chi berakar pada misi kemanusiaan yang inklusif, menjangkau siapa saja tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun kebangsaan. “Tzu Chi berkomitmen untuk membantu masyarakat yang kurang mampu serta mendidik yang mampu dengan penuh kehangatan dan cinta kasih,” tuturnya.

Masih dalam suasana penuh inspirasi, Siswanto Tam memperkenalkan konsep pelestarian lingkungan melalui prinsip 5R: Re-think, Re-duce, Re-use, Re-pair, dan Re-cycle. Ia menekankan pentingnya memberi contoh dari diri sendiri. “Saya sendiri harus melakukannya terlebih dahulu, baru saya bisa menyucikan orang lain. Kita tidak bisa mengubah orang lain. Kita harus mulai dari diri sendiri, start from me,” ucapnya mantap.

Ia juga mengutip kata-kata perenungan dari Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi:
“Daur ulang adalah sebuah bentuk cinta kasih kepada bumi. Setiap tindakan kecil kita, meskipun tampak sepele, dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan.”

Bagi Siswanto, kutipan itu menjadi pengingat penting, terutama melihat rendahnya tingkat daur ulang di Indonesia saat ini.

Ibu Wulansari (ke-8 dari kiri) berfoto bersama relawan Tzu Chi setelah mengikuti seremoni peresmian titik Green Point ke-72 di Kingston School, sebagai simbol kebersamaan dan komitmen dalam mendukung pelestarian lingkungan.

Ibu Wulansari secara simbolis meresmikan titik Green Point ke-72 dengan memasukkan barang sesuai jenisnya ke dalam wadah yang telah disediakan.

Semangat pelestarian lingkungan juga dirasakan oleh para siswa. Jason Ethan Saputra, siswa kelas 2 SMA, mengaku mendapat banyak pelajaran dari kegiatan ini. “Saya banyak belajar tentang kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia, dan lebih penting lagi, apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kerusakan bumi seperti mengurangi sampah, dan memilah. Bumi adalah tempat kita tinggal dan tumbuh. Sebagai pelajar, yang jumlahnya besar dalam populasi, kita punya tanggung jawab untuk belajar dan menerapkan pelestarian lingkungan dalam kehidupan nyata,” ujar Jason penuh semangat.

Jason Janet bersama murid dari berbagai jenjang turut melakukan aksi peduli bumi dengan memasukkan barang-barang yang bisa di daur ulang ke dalam bak Green Point.

Sementara itu, relawan Tzu Chi, Rina, merasa bersyukur karena kegiatan peresmian titik Green Point di Kingston School berjalan lancar. Ia berharap para guru, murid, dan masyarakat sekitar semakin memahami pentingnya pelestarian lingkungan. “Semoga semakin banyak orang yang sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mampu memilah sampah yang bisa dan tidak bisa didaur ulang,” harap Rina.

Melalui peresmian titik Green Point ini, Yayasan Buddha Tzu Chi dan Kingston School membuktikan bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Dan langkah itu dimulai hari ini, dari tangan-tangan muda yang peduli akan masa depan bumi.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Peresmian Titik Green Point ke-3 di Aceh

Peresmian Titik Green Point ke-3 di Aceh

07 Agustus 2024

Tzu Chi Aceh meresmikan titik Green Point ke-3 yang bertempat di Sekolah Methodist Banda Aceh. Green Point salah satu upaya relawan Tzu Chi Indonesia untuk mengelola dan memilah barang (sampah) daur ulang.

Menanam Kepedulian Sejak Dini: Peresmian Titik Green Point ke-72 di Kingston School

Menanam Kepedulian Sejak Dini: Peresmian Titik Green Point ke-72 di Kingston School

01 Agustus 2025

Yayasan Buddha Tzu Chi Medan kembali meresmikan titik Green Point ke-72 di Kingston School, Medan, sebagai upaya edukasi pelestarian lingkungan sejak dini pada Jumat, 25 Juli 2025. 

Peresmian Dua Titik Green Point di Kota Medan

Peresmian Dua Titik Green Point di Kota Medan

14 Januari 2022

Relawan Tzu Chi Medan meresmikan titik pemilahan barang daur ulang (Green Point) di Skyview Setiabudi Apartment dan Grand Central Hotel, Kota Medan.

Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -