Menciptakan Lingkungan yang Lebih Baik

Jurnalis : Haryo Suparmun (He Qi Utara), Fotografer : Yusniaty 陳麗菊 (He Qi Utara)

Mariati, salah satu dari 26 relawan yang hadir pada saat pembagian undangan memberikan penjelasan dan mengajak warga agar bisa ikut berpartisipasi melakukan daur ulang bersama seminggu sebelum kegiatan berlangsung.

Kegiatan pemilahan sampah daur ulang di komunitas relawan Tzu Chi dikenal sebagai kegiatan Pelestarian Lingkungan. Bahan daur ulang yang tidak ditangani dengan baik, akan memakan waktu yang sangat panjang agar dapat terurai kembali, sehingga akan mencemari lingkungan. Melalui proses pengolahan bahan daur ulang yang memadai, pencemaran akan berkurang dan lingkungan yang bersih dan asri bisa tercipta.

Bumi tempat tinggal kita ini menanggung beban yang semakin hari semakin berat. Saat ini dengan jumlah populasi tujuh miliar orang, bumi harus mampu memberikan makanan yang cukup agar tidak terjadi kelaparan. Namun karena ulah manusia maka terjadi kerusakan alam yang terjadi di mana-mana, banyak lahan pertanian telah dikonversi menjadi lahan untuk industri. Eksploitasi yang berlebihan atas sumber daya alam, juga menyebabkan kerusakan alam yang luar biasa. Pembabatan hutan yang massif menyebabkan banyak hutan yang hilang. Apabila kondisi demikian terus berlanjut, maka temperatur bumi akan semakin meningkat, dan bencana alam akan semakin sering terjadi.

Wijaya Leomanto (depan), Tan Surianto (belakang) berkelilingi komplek perumahan untuk mengingatkan warga agar datang dan mengikuti kegiatan daur ulang bersama menggunakan microphone dan speaker.


Wijaya Leomanto, koordinator kegiatan memotong tumpeng tanda diresmikankan mini depo pelestarian lingkungan di lapangan basket Muara Karang blok 10, Jakarta Utara.

Pola konsumsi manusia juga semakin boros, sehingga banyak sumber daya alam yang sia-sia. Dengan kesadaran akan pentingnya kegiatan Pelestarian Lingkungan untuk menyelamatkan bumi, maka relawan komunitas Hu Ai Pantai Indah Kapuk (PIK) berinisiatif untuk membuat satu titik Pelestarian Lingkungan di komplek perumahan Muara Karang Blok 10, Jakarta Utara. Tujuannya, menghimbau agar warga di Blok 10 tidak membuang sampah daur ulang sembarangan, melainkan mengumpulkan dan membawanya ke kegiatan pelestarian lingkungan untuk bersama-sama belajar memilah sampah daur ulang. Apabila warga sudah memahami arti penting pelestarian lingkungan, sudah tentu mereka juga akan melakukannya di rumah masing-masing.

Untuk mewujudkan inisiatif itu, relawan menghubungi Ketua Rukun Warga 013, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Soehartono yang menaungi warga Blok 10. Gayung pun disambut, Ketua RW setuju dan mengizinkan kegiatan tersebut agar dijalankan di Lapangan Basket Blok 10. Menurutnya, beberapa tahun lalu, warga Blok 10 banyak yang mengumpulkan sampah daur ulang untuk Tzu Chi, karena pada waktu itu, setiap 2 minggu sekali ada kendaraan Tzu Chi yang datang mengangkutnya. Tetapi sejak kendaraan pengangkut itu tidak datang lagi, maka warga juga tidak mengumpulkannya lagi.

Maka pada tanggal 1 Agustus 2015 sore, relawan berkumpul di Blok 10 untuk menyebarkan pemberitahuan dan undangan kepada warga agar datang membawa barang daur ulang kemudian bersama-sama memilahnya. Kegiatan itu akan berlangsung tanggal 9 Agustus 2015 di Lapangan Basket Blok 10. Hari itu, relawan menyebarkan undangan sebanyak 395 lembar.

Sebanyak 60 orang yang terdiri dari relawan Tzu Chi dan warga setempat bersama-sama melakukan daur ulang pada tanggal 9 Agustus 2015.


Salah satu relawan Tzu Chi, Heri membantu warga yang membawa barang daur ulang untuk dipilah bersama.

Sepekan berikutnya, 9 Agustus 2015, sejak jam 6 pagi, relawan telah berkumpul dan mengangkut barang-barang seperti tenda, meja, kursi, dan peralatan lainnya ke lokasi kegiatan. Relawan bahu membahu memasang spanduk, merapikan meja dan kursi, mendirikan tenda, serta menyiapkan peralatan pemilahan barang daur ulang. Sebanyak 50 relawan berpartisipasi dalam kegiatan itu.

Ada beberapa warga yang datang bertanya mengenai kegiatan pelestarian lingkungan, bahan daur ulang apa saja yang boleh diantar ke sana, jadwal kegiatan selanjutnya, dan lain-lain. Setelah ditunggu sekitar 30 menit, tidak banyak warga yang datang, sebagian datang membawa bahan daur ulang dan diletakkan begitu saja. Tanpa banyak membuang waktu Wijaya dan Tan Surianto mengendarai mobil berkeliling komplek lalu menggunakan microphone dan speaker untuk mengingatkan warga agar datang dan mengikuti kegiatan daur ulang.

Beberapa warga datang membawa bahan daur ulang, baju bekas, mainan anak-anak, kipas angin, buku bacaan anak-anak untuk disumbangkan. Walaupun warga yang datang berpartisipasi kali ini tidak begitu banyak, tapi setidaknya warga sudah mengetahui adanya kegiatan bulanan ini di Blok 10. Diharapkan, untuk kegiatan di bulan-bulan mendatang bisa lebih banyak warga yang ikut berpartisipasi dan memahami pentingnya melakukan pelestarian lingkungan.


Artikel Terkait

Menciptakan Lingkungan yang Lebih Baik

Menciptakan Lingkungan yang Lebih Baik

18 Agustus 2015 Agar warga di Blok 10 tidak membuang sampah daur ulang sembarangan, melainkan mengumpulkan dan membawanya ke kegiatan pelestarian lingkungan untuk bersama-sama belajar memilah sampah daur ulang, maka pada tanggal 9 Agustus 2015, sebanyak 50 relawan sejak pukul 6 pagi sudah berkumpul di lapangan basket Blok 10 Muara Karang, Jakarta Utara untuk melakukan pemilahan sampah daur ulang bersama para warga komplek.
Berbagi Semangat Pelestarian Lingkungan

Berbagi Semangat Pelestarian Lingkungan

31 Juli 2015 Dalam kegiatan ini, meski Tzu Chi tidak terlibat langsung dalam bakti sosial kesehatan, relawan Tzu Chi dengan sepenuh hati menggarap ladang berkah yakni berbagi semangat tentang pelestarian lingkungan.
Berawal dari Sebersit Niat

Berawal dari Sebersit Niat

12 Januari 2016

Pada 31 Desember 2015, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan dengan mengambil sampah dan memilahnya di salah satu lokasi acara yang dihadiri oleh Bupati Karimun, Coastal Area. Sebanyak 40 relawan turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, tak terkecuali warga dan para pedagang yang juga membantu memungut sampah-sampah.

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -