Mendengarkan, Merenungkan, dan Membina Diri Melalui Pelatihan

Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lily Hermanto, Vinson Theodoric, Gunawan (Tzu Chi Medan)

Para peserta menyimak apa yang disampaikan Irwanto kepada para peserta.

Tzu Chi Medan mengadakan Pelatihan Abu putih ke-4 yang diikuti oleh 103 peserta dan 70 panitia di Kantor Tzu Chi Medan, Komplek Cemara Asri, Deli Serdang, Sumatra Utara, 24 September 2023. Pelatihan kali ini mengusung tema “Wen Si Xiu” yang artinya mendengarkan, merenungkan, dan membina diri. Peserta berasal dari berbagai wilayah seperti dari Pangkalan Susu, Tanjung pura, Stabat, Binjai, Tanjung Balai, dan Medan.

Pada pukul 06.00 pagi, para peserta dan panitia sudah berada di Kantor Tzu Chi Medan untuk mengikuti Xun Fa Xiang/ Menghirup Harumnya Dharma di pagi hari sebelum memulai pelatihan. Pelatihan pun dibuka oleh MC yakni Lysandra. Ketua kelas Liem A De juga memberikan kata sambutan dan memberikan beberapa pesan cinta kasih kepada para peserta supaya lebih serius mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara. Kegiatan diawali dengan penghormatan kepada Buddha dan Master Cheng Yen, dilanjutkan dengan bersama-sama menyanyikan lagu Mars Tzu Chi dan melafalkan 10 Sila Tzu Chi.

Amir Soe menjelaskan tentang Zhen Shan Mei dan mengajak para relawan bersama-sama mengukir sejarah.

Memasuki materi pertama, Sylvia Chuwardi membawakan materi “Ibarat Gunung yang bebas dari Konflik, Insan Tzu Chi sepenuh hati menggarap ladang berkah.” Sylvia mengenalkan asal mula kata “Jing Si” kepada para peserta dan bagaimana cara kita mengatasi konflik batin. Yakni dengan memurnikan tubuh dan pikiran karena pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu serta menjaga hati kita tetap berada di jalan Bodhisatwa.

Setelah itu dilanjutkan oleh Irwanto yang membawakan materi tentang “Empat Dharma, Empat Pintu dan Struktur 4in1”. “Di sini Master Cheng Yen berharap semua relawan bisa menyatu dan berjalan di jalan Bodhisatwa serta bisa berbagi tanpa pamrih karena setiap relawan adalah He Xin, He Qi, Hu Ai, dan Xie Li, serta kita harus memurnikan noda batin dari diri sendiri dulu baru bisa memurnikan orang lain.” urainya.

Peragaan isyarat tangan yang berjudul berjudul “Dà ài hángxiàng xīn shìjì wáwá tú “ artinya; kapal cinta kasih Tzu Chi yang berlayar menuju abad baru.

Peragaan isyarat tangan berjudul “Dà ài hángxiàng xīn shìjì wáwá tú “ yang memiliki arti kapal cinta kasih Tzu Chi yang berlayar menuju abad baru, turut menyegarkan suasana. Apalagi makna isyarat tangan ini sangat relevan hubungan dengan materi ke -2 yang baru disampaikan Irwanto.

Pelatihan dilanjutkan dengan Materi ke-3 tentang Zhen Shan Mei yang dibawakan oleh Amir Soe. Ia mengajak para relawan bersama-sama mengukir sejarah Tzu Chi serta menjadi kunang-kunang Zhen Shan Mei untuk membantu menjadi Mata dan Telinga Master dalam mengukir sejarah perjalanan cinta kasih relawan Tzu Chi.

Di sesi terakhir materi dibawakan oleh Rita mengenai Tata Krama di Tzu Chi.  Di sini para relawan di recharge kembali seperti tata cara memberi hormat, berjalan, duduk, makan dan lainnya agar bisa kembali dipraktikkan  saat makan siang nanti.

Nurliza (tengah) mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan para pembicara.

Salah satu peserta, Nurliza (35) relawan asal Pangkalan Susu. Walau menempuh waktu selama 3 jam dari Pangkalan susu ke Medan, tidak mematahkan semangat Nurliza mengikuti pelatihan ini. Ia mengatakan banyak hal yang didapatkan di pelatihan kali ini. Nurliza bergabung menjadi relawan sejak 2012 dan mengikuti kegiatan baksos di Pangkalan Brandan, walau ia masih bekerja, jika memiliki waktu luang, Nurliza akan menjadi relawan Tzu Chi.

“Dari pelatihan hari ini yang paling berkesan itu kekeluargaan yang saya rasakan di pelatihan ini karena agama saya Islam, akan tetapi para relawan di sini sangat menjaga saya tanpa memandang agama. Dan banyak ilmu yang saya dapatkan di pelatihan kali ini yaitu bersumbangsih tanpa pamrih untuk menolong orang yang membutuhkan”, ujar Nurliza.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00, saatnya makan siang. Para peserta keluar ruangan dengan rapi menuju ruang makan. Setelah makan siang dan kembali ke ruangan pelatihan, para peserta diajak bermain games biar lebih semangat. Pelatihan dilanjutkan dengan sharing perjalanan relawan dari abu putih ke relawan komite yang dibawakan Nelly dan Yenny Liu. Mereka menceritakan jalinan jodoh bisa bergabung di Tzu Chi hingga akhirnya dilantik menjadi relawan Komite.

Hasan Tina, Ketua Tzu Chi Medan memberikan pesan cinta kasih kepada para peserta pelatihan.

Ceramah Master Cheng Yen dengan judul Mendengar, Memahami dan Mempraktikan Kebenaran lalu diputarkan. Dalam ceramahnya, Master Cheng Yen mengajak setiap orang hendaknya menggenggam kehidupan serta tidak menyia-nyiakan waktu dan potensi kebajikan untuk membawa manfaat bagi orang banyak. Dengan melakukan praktik nyata untuk membawa manfaat bagi orang lain, kita juga dapat memupuk keluhuran kita.

Para peserta kemudian berdoa bersama supaya dunia bebas dari bencana, masyarakat aman dan tenteram dan hati manusia menjadi suci. Di sesi terakhir Hasan Tina selaku Ketua Tzu Chi Medan memberikan pesan cinta kasih kepada para peserta. Ia mengingatkan para peserta agar tidak bosan untuk mengikuti pelatihan karena di dalam pelatihan ini kita dapat mempelajari hal-hal baru yang belum kita ketahui. Pelatihan ditutup dengan foto bersama dengan para peserta, panitia, mentor dan pembicara.

Mengutip sebuah Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Pelatihan diri bukanlah sebuah perlombaan, melainkan sebuah proses untuk menempa kesabaran, keteguhan, dan kelapangan hati pada diri sendiri.”

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Mendalami Semangat Tzu Chi di Hari Kemerdekaan Indonesia

Mendalami Semangat Tzu Chi di Hari Kemerdekaan Indonesia

07 September 2022

Pada pelatihan relawan yang kedua ini, sebanyak dua relawan dilantik menjadi relawan abu putih logo, 10 relawan dilantik menjadi relawan abu putih, dan satu relawan dilantik menjadi relawan Tzu Ching sehingga telah menambah barisan relawan Tzu Chi Pekanbaru. 

Pelatihan Relawan yang Begitu Bermanfaat

Pelatihan Relawan yang Begitu Bermanfaat

14 Juni 2013 Kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih 140 relawan ini dimulai pukul 08.00 – 15.00 WIB. Hari itu relawan abu putih yang mengikuti training diberi banyak pelajaran dan pengetahuan baru tentang Tzu Chi.
Menggenggam Niat Baik

Menggenggam Niat Baik

03 September 2014

Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada hari Minggu 31 Agustus 2014 mengadakan Gong Xiu (kebaktian bersama) dan pelatihan relawan baru. Tujuan kegiatan ini agar dapat membuka hati relawan yang hadir bisa menentukan tujuan hidup mereka agar bisa bermanfaat bagi semua makhluk.

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -