Menerapkan Budaya Humanis dalam Memasak
Jurnalis : Cindy Kusuma, Fotografer : Cindy Kusuma|
|
| ||
| Xie Guoxiang Shixiong adalah relawan konsumsi di Taiwan yang sudah selama hampir tiga bulan belakangan ini memberikan pelatihan kepada para relawan konsumsi Jakarta mengenai budaya makan Tzu Chi. Tidak hanya mengajarkan masakan vegetarian yang lezat dan menyehatkan, tetapi juga pentingnya budaya humanis dalam mempersiapkan dan menyajikan makanan. Pada pertemuan yang diadakan dua kali seminggu, sebelum mulai belajar mengenai masakan vegetarian, setiap peserta terlebih dulu memberi penghormatan kepada Master Cheng Yen dan menonton ceramah dalam acara Lentera Kehidupan. “Pada awalnya, staf dan relawan masih kurang (budaya humanisnya), mulai dari persiapan masakan sampai cara duduk. Tetapi, sekarang sudah banyak kemajuan,” ujar Xie Shixiong memuji para relawan.
Keterangan :
Kembali ke Kampung Halaman “Meski Xie Shixiong akan meninggalkan kita di sini, namun ini bukan akhir. Ilmu yang diajarkan Shixiong harus sering dipraktikkan agar tidak sia-sia,” kata Lu Lien Chu Shijie, salah seorang relawan konsumsi yang juga Ketua Tzu Chi Tangerang. Dalam praktiknya di dapur, para relawan mengerjakan tugasnya masing-masing. Ada yang mengupas kulit, memotong wortel, mengulek sambal, dan sebagainya. Apapun tugasnya, setiap relawan diingatkan untuk selalu memperhatikan kebersihan, serta kerapian berpakaian masing-masing. Setiap relawan konsumsi diingatkan untuk mengenakan celemek, masker, penutup rambut, dan sarung tangan. Dalam pembuangan sisa sampah dapur pun menerapkan pembuangan sampah sesuai dengan jenisnya. Ini adalah contoh konkrit budaya humanis dalam memasak.
Keterangan :
Tidak hanya mempersembahkan makanan vegetarian yang lezat, ketika para staf yayasan sudah berkumpul di ruang makan, para relawan mempersembahkan sebuah peragaan isyarat tangan yang diiringi dengan nyanyian yang gembira. Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, di hadapan para staf dan relawan menyampaikan Gan En kepada Xie Shixiong yang telah membimbing para relawan selama ini, “Tidak hanya akan merindukan masakannya, tapi juga akan merindukan orangnya,” ujar Liu Su Mei yang disambut dengan anggukan setuju dari para relawan. Dalam ekspresi wajah Xie Shixiong, terpancar kesan haru. Berat rasanya untuk meninggalkan keluarga Tzu Chi Indonesia, sampai-sampai ketika diminta berbicara di depan khalayak, hanya dua kata “Gan En” yang meluncur dari bibirnya sambil membungkukkan badan. Gan En kepada Xie Shixiong yang telah memperkaya wawasan relawan konsumsi di Jakarta. Semoga semangat bervegetarian, 80% kenyang dan sisanya 20% untuk berbuat kebajikan serta budaya humanis semakin mantap di hati setiap insan Tzu Chi Indonesia. | |||
Artikel Terkait
Tzu Chi Sinar Mas Salurkan APD di Tiga Rumah Sakit di Kabupaten Tulang Bawang
27 April 2020Tzu Chi Sinar Mas terus bergerak menyalurkan bantuan kepada tenaga medis terkait penanganan wabah Covid-19. Melalui Xie Li Lampung, bantuan disalurkan kepada tiga rumah sakit yaitu RSUD Menggala, RS. Mutiara Bunda dan RS. Penawar Medika.
Memulai Lembaran Baru
26 April 2017Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menjemput salah satu narapidana yang selama ini aktif mengikuti setiap pembinaan yang dilakukan oleh Tzu Chi. Relawan mengajak Param untuk berdoa dan memberikannya kue sebagai penyemangat untuknya. Saat berdoa, Param meneteskan air matanya.
Cahaya Baru untuk Pairah
20 Maret 2025Relawan Tzu Chi di Xie Li Kalimantan Timur 1 terus memberikan perhatian untuk Ibu Pairah pascaoperasi katarak pada (25/1/25) lalu. Bagi Pairah, dunia kini terasa lebih cerah. Ia tidak sabar untuk melihat dengan kedua matanya secara sempurna.










Sitemap