Dengan menggunakan perahu, relawan mengantarkan barang bantuan langsung ke rumah warga.
“Bersatu hati berbuat baik, bersumbangsih dengan ramah, saling mengasihi dan mengagumi, mengulurkan tangan saling membantu.”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)
Pemandangan yang seharusnya dihiasi oleh semangat perayaan dan resolusi baru, kini digantikan oleh arus cokelat keruh. Penghujung tahun 2025 menjadi saksi bisu banjir terparah tahun ini. Ratusan kepala keluarga di Desa Long Noran, Long Segar, dan Kernyanyan menjadi korban dari luapan Sungai Telen.
Sabtu, (13/12/25) relawan Tzu Chi di Xie Li Kalimantan Timur 2 Rantau Panjang bersama anggota Polsek Muara Wahau dan anggota Koramil yang diwakili oleh Brigpol Ardiansyah, Sertu La Ode Darmin, dan Kopda Dwi bersinergi memberikan bantuan ke tiga desa terdampak banjir. Air sungai yang meluap dan akses jalan yang terendam banjir, menjadi tantangan yang tidak mudah untuk dilewati. Bahkan relawan dari unit Rantau Panjang Estate (RPNE) harus balik kanan karena satu-satunya akses penyeberangan yang digunakan untuk ke desa tersebut tidak dapat difungsikan, karena luapan air sungai yang menyebabkan ponton tidak bisa bersandar.
Dengan keterbatasan relawan yang hadir dan sulitnya medan, tidak menyurutkan semangat untuk menyalurkan asa. Sebanyak 250 duz air mineral dan 125 duz mi instan berhasil disalurkan kepada 225 kepala keluarga korban banjir.
Sungai Telen yang melintasi Desa Long Noran, Long Segar, dan Kernyanyan, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Sutrisno (kanan) bersama warga menurunkan barang bantuan.
“Ketinggian banjir kali ini mencapai 1,2 meter. Ini merupakan banjir terparah sepanjang tahun 2025. Kami mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan jangan biarkan anak-anak bermain di dekat arus banjir yang deras,” jelas Sertu La Ode Darmin.
Ini adalah kali ketiga banjir sepanjang 2025. Curah hujan yang tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Kutai Timur beberapa hari terakhir menyebabkan air sungai meluap merendam ratusan rumah, menutup akses jalan, dan menghambat sumber penghidupan utama warga desa. Sehingga dalam situasi seperti ini, bantuan yang diberikan menjadi sebuah harapan bagi mereka.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang sudah diberikan. Sebelum adanya bantuan ini, kami kesulitan untuk membeli bahan pokok. Jalan rusak, banjir tinggi, jadi tidak ada penjual sayur yang masuk keliling desa,” ujar Samiun Ung, Kepala Desa Kernyanyan.
Warga bergotong royong menurunkan barang bantuan yang dibawa relawan.
Relawan menggunakan perahu seusai mengantarkan barang bantuan ke rumah warga.
Sementara itu, aparat kepolisian Bigpol Ardiansyah yang juga turut mendampingi proses penyaluran bantuan juga memberikan apresiasi kepada relawan Xie Li Kalimantan Timur 2 Rantau Panjang. “Keterlibatan lintas sektor ini menunjukkan kuatnya sinergi antara kepolisian, koramil, pemerintah daerah, dan relawan Tzu Chi dalam membantu korban bencana banjir. Warga tidak sendirian menghadapi dampak bencana ini. Kita harapkan kebersamaan ini dapat mempercepat pemulihan bagi warga di wilayah terdampak bencana,” ujarnya.
Bagi Xie Li Kalimantan Timur 2 Rantau Panjang, meringankan beban warga terdampak adalah sebuah tanggung jawab bersama dan merupakan sebuah panggilan dari hati. “Kami hadir di sini ingin berbagi atas dasar kemanusiaan. Walau tidak seberapa yang kami bawa, semoga dengan kehadiran kami dapat meringankan penderitaan warga dan mengembalikan senyum mereka,” ungkap Sutrisno, salah satu relawan yang ikut dalam kegiatan ini.
Foto bersama sebelum menyalurkan barang bantuan untuk warga terdampak banjir.
Di sudut desa, Angun Ibau menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh relawan. “Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak yang sudah memberikan perhatian dan bantuan ini. Ini merupakan penguat bagi kami untuk bertahan beberapa hari ke depan,” ujarnya dengan senyum yang penuh harap.
Desa Long Noran, Long Segar, dan Kernyanyan adalah cerminan epilog bencana banjir 2025. Banjir bisa datang kapan saja, tetapi kebersamaan dan solidaritas adalah kunci untuk menghadapi dan memulihkan diri dari bencana tersebut. Air bisa menggenangi jalanan bahkan merendam ratusan rumah warga, namun air tidak bisa menenggelamkan asa yang dibawa oleh relawan Xie Li Kalimantan Timur 2 Rantau Panjang. Kita semua berharap banjir segera surut dan penderitaan warga lekas berlalu.
Editor: Khusnul Khotimah