Mengalirkan Ajaran Jing Si dan Budaya Humanis.
Jurnalis : Lina K. Lukman (He Qi Pusat), Fotografer : Ciu Yen (He Qi Pusat) , Widya (Tzu Ching Jakarta)
|
| ||
Pengunjung pameran juga dipersilahkan untuk duduk di bangku yang sudah disediakan. Kemudian relawan dengan berbudaya humanis menyuguhkan teh dan makanan kecil. Ada pula yang mendampingi pengunjung untuk memperkenalkan dan menjelaskan tentang Tzu Chi. Pengunjung juga bisa melihat tayangan video kilas balik Tzu Chi serta Sutra Bakti Seorang Anak, dan juga lagu dengan bahasa isyarat tangan yang diperagakan secara bergantian oleh relawan Tzu Chi Tangerang dan Jakarta, juga anak-anak dari kelas budi pekerti Tzu Chi. Stan-stan yang memperkenalkan produk Jing Si juga terlihat ramai dikunjungi dan dengan mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh relawan, pengunjung jadi bisa lebih mengenal produk-produk Jing Si, seperti produk Da Ai Tech yang berasal dari botol-botol plastik. Untuk pengunjung yang membawa anak-anak, Paman Dongeng juga hadir setiap jam 3 sore dengan cerita-cerita yang lucu dan juga mendidik. Susan (31), pengunjung yang datang bersama anaknya mengatakan, “Saya melihat pameran ini sangat bagus, anak saya juga sangat senang sekali bisa mendengarkan cerita dari Paman Dongeng. Saya berharap acara seperti ini bisa terus diadakan.”
Keterangan :
Melihat area pameran yang menempati ruangan yang cukup besar, sudah tentu memerlukan persiapan yang matang. Lu Lien Chu Shijie, koordinator acara ini menjelaskan, “Untuk melakukan persiapan pameran memerlukan waktu selama seminggu, untuk mendekorasi area pameran dilakukan selama 2 hari berturut-turut oleh sekitar 70 orang relawan pada siang hari dan 20 relawan pada malam hari yang bekerja sampai jam 3 pagi.” Beliau juga menambahkan, ”Tujuan kita mengadakan pameran ini adalah untuk menggalang Bodhisatwa dunia dan juga diharapkan kita bisa mengalirkan ajaran Jing Si serta mengalirkan budaya Jing Si, seperti budaya humanis kepada masyarakat di sekitar sini, karena ini juga merupakan harapan dari Master Cheng Yen.” Beatrice (5) dan Freya (7) adalah murid-murid Xiao Ban Kelas Budi Pekerti Tzu Chi, yang selama 3 hari ikut serta memeragakan bahasa isyarat tangan dan mereka juga turut melayani pengunjung. Ketika saya bertanya apakah mereka merasa cape ikut pameran “Ngga cape, aku senang kasih teh dan shouyu,” jawab mereka dengan polos dan menggemaskan. Di penghujung acara. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua relawan Jakarta yang telah datang untuk mendukung, sehingga pameran ini dapat terselenggara dengan lancar,” ucap Lien Chu Shijie ketika relawan Tangerang dan Jakarta, berkumpul untuk saling mengucapkan Gan en saat pameran yang berlangsung selama 3 hari ini selesai. Ada awal pasti akan ada akhir, dan tak ada pesta yang tak akan usai. Namun kerja sama yang harmonis, juga kehangatan dan kebahagian yang terasa antara relawan Jakarta dan Tangerang, tetap akan ada di dalam hati setiap relawan. | |||
Artikel Terkait

Banjir Jakarta: Membina Welas Asih Di Tengah Derita
20 Januari 2013
PAT 2023: Kemeriahan yang Dipenuhi Rasa Syukur dan Sukacita
22 Januari 2024Minggu, 21 Januari 2024, Pemberkahan Akhir Tahun untuk donatur dan masyarakat umum dilakukan sebanyak dua sesi. Kegiatan yang dihadiri 3.141 peserta ini berlangsung meriah dan penuh dengan syukur.