Mengembangkan Welas Asih

Jurnalis : Rudy Darwin (He Qi Utara), Fotografer : Rudy Darwin (He Qi Utara)
 

foto
Dalam kesempatan yang penuh sukacita ini, relawan juga membagikan bingkisan tahun baru sekaligus menambah kehangatan bagi opa dan oma.

Minggu, 15 Desember 2013, sebanyak 23 relawan dari komunitas Hu Ai Jelambar mengunjungi Panti Jompo Tresna Werdha Budi Mulia di Jalan Cendrawasih X, Cengkareng sebagai kegiatan rutin setiap dua bulan. Sebenarnya kegiatan ini seharusnya dilakukan di Panti Sosial di Jelambar, namun karena bangunan panti sedang dibangun ulang setelah beberapa kali terendam banjir, para opa oma untuk sementara dipindahkan ke Cengkareng.

 

Untuk ketiga kalinya sejak kepindahan sementara para opa oma, relawan Jelambar datang berkunjung memberikan penghiburan. Begitu tiba di lokasi, relawan bergerak melakukan tugas masing-masing. Sebagian sibuk menggunting rambut opa oma, dan sebagian lagi keliling menawarkan jasa mengguntingkan kuku. Beberapa relawan pria berkeliling menawarkan jasa cukur kumis bagi opa-opa yang tersebar di beberapa sudut. Sembari melakukan hal-hal tersebut, relawan menyalami opa oma satu per satu sambil mengajak mereka bercengkerama. Di sisi lain, tim dokumentasi dan acara juga sibuk dengan kamera dan persiapan peralatan sound system acara.

Sekitar pukul 09.00 WIB, saat kegiatan pemotongan rambut, pengguntingan kuku dan pencukuran kumis selesai, opa oma dikumpulkan di ruang tengah. Acara dilanjutkan dengan kegiatan bersama. Oma-oma berlomba menebak judul lagu yang diputarkan panitia. Meski sebagian besar judul lagu yang ditebak kurang tepat, oma-oma tetap semangat untuk menjawab. Acara hiburan dilanjutkan dengan permainan menari. Opa oma yang masih kuat berdiri, ikut maju untuk menari bersama sementara yang duduk di kursi roda, tidak ingin ketinggalan dengan melambaikan tangan mereka. Sebagian ikut bertepuk tangan mengikuti irama lagu.

foto   foto

Keterangan :

  • Salah satu oma merangkul dan mencium kening Vero Shijie sambil memberikan doa yang tulus agar sehat dan bahagia (kiri).
  • Kegiatan rutin ini menjadi kesempatan bagi relawan untuk belajar menghargai orang tua, mengembangkan kewelasasihan dan juga bersumbangsih bagi sesama (kanan).

Kegiatan hiburan juga diselingi oleh beberapa opa oma yang menyumbangkan suara mereka. Tidak kurang dari 11 opa oma maju menyanyikan lagu daerah misalnya Kampung Nan Jauh di Mata hingga lagu nasional seperti Indonesia dan Halo Halo Bandung. Di saat bersamaan, beberapa relawan menghibur opa-opa yang berada di dalam kamar karena tidak leluasa bergerak sehingga tidak dapat ikut bersama dalam kegiatan hiburan di ruang tengah.

Lili, relawan yang baru pertama kali ikut mengaku mengalami kesulitan saat akan memulai interaksi dengan opa oma saat tiba di panti ini. Seiring waktu dan belajar dari cara relawan lain, Lili akhirnya dapat menikmati menjadi teman curhat opa oma. Opa Arsan yang dipijat oleh relawan mengatakan, “Ini pertama kali saya dipijit. Nyaman sekali, mudah-mudahan dalam kunjungan selanjutnya dapat dipijit lagi.” Opa Arsan termasuk opa yang agak tertutup dalam beberapa kunjungan sebelumnya, namun kali ini beliau mulai terbuka untuk berinteraksi dengan para relawan.

Sekitar pukul 11 siang, kegiatan kunjungan ini ditutup dengan pembagian bingkisan berupa biskuit, balsem, dan sarung. Pemberian sarung yang merupakan tambahan merupakan kado tahun baru sekaligus untuk menambah kehangatan bagi opa oma dalam melewati musim hujan ini. Kesempatan pembagian bingkisan diberikan kepada para relawan baru agar mereka dapat merasakan langsung interaksi dengan 66 opa dan oma di panti. Tidak lupa relawan juga memberikan sarung kepada pengelola yang berjumlah 9 orang sebagai ungkapan terima kasih atas dedikasi mereka merawat opa oma di panti. Kegiatan rutin ini menjadi kesempatan bagi relawan Hu Ai Jelambar untuk belajar menghargai orang tua, mengembangkan kewelasasihan dan juga bersumbangsih bagi sesama.

  
 

Artikel Terkait

Tzu Ching Camp: Bersatu Kembali untuk Orang Tua

Tzu Ching Camp: Bersatu Kembali untuk Orang Tua

11 Juni 2013 Selama 2 hari 1 malam ini, peserta diajak untuk lebih mengenal 4 misi Tzu Chi dan 8 jejak Dharma yang diajarkan oleh pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen atau biasa disebut Tzu Ching dengan panggilan Shigong Shangren (Kakek Guru).
Berita Internasional: Gaya Hidup Pelestarian Lingkungan di Griya Jing Si

Berita Internasional: Gaya Hidup Pelestarian Lingkungan di Griya Jing Si

19 Oktober 2021

Kebiasaan berhemat dan melestarikan lingkungan terjalin dalam kehidupan sehari-hari di Griya Jing Si. Sudah ada sejak pertama didirikan. Sumber daya sangat langka ketika Master Cheng Yen mendirikan tempat tinggal pertama di Hualien, Taiwan.

Rumah Nyaman yang Bukan Hanya Sekadar Mimpi

Rumah Nyaman yang Bukan Hanya Sekadar Mimpi

13 April 2018
“Nanti saya ingin cerita ke (Alm) bapak (suami) kalau sudah ada yayasan yang baik hati yang membantu merenovasi rumah,” kata Mariati setelah rumahnya mendapatkan bantuan renovasi dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Sejak pertengahan Maret 2018 lalu, Tzu Chi berkerja sama dengan Kopassus membantu merenovasi rumah para veteran melalui Program Renovasi Rumah yang digagas oleh Kopassus.
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -