Mengenal dan Memahami Tzu Chi

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 
 

fotoSelain pengenalan Tzu Chi, rombongan ibu-ibu Dharma Wanita Kementerian PAN juga diajak untuk melihat langsung aktivitas daur ulang dan hasta karya yang ada di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta.

“Tzu Chi melampaui batas-batas agama, ras, dan bangsa. Di Filipina relawan Tzu Chi mayoritas beragama Katolik, di Turki mayoritas relawan Tzu Chi beragama Muslim. Jadi itu menggambarkan kalau Tzu Chi lintas batas,” jelas relawan Tzu Chi Agus Hartono tentang Tzu Chi kepada rombongan Dharma Wanita Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN RB) pada hari Jumat, 5 Februari 2010.

Pada hari itu, Adelina Mangindaan istri dari menteri PAN RB, EE Mangindaan merasa terkesan dengan apa yang telah dikerjakan oleh Tzu Chi. Dia sendiri telah lama mengenal Tzu Chi melalui buku-buku yang diberikan oleh salah satu relawan yang dikenalnya. Menurutnya, kunjungan hari itu sudah direncanakan jauh-jauh hari, namun baru pada tahun 2010 inilah dia beserta rombongan Dharma Wanita PAN RB memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Rumah Susun Cinta Kasih Cengkareng sekaligus mengenal Tzu Chi lebih dekat lagi.

Lebih lanjut lagi, Agus Hartono juga menerangkan bahwa Tzu Chi memiliki filosofi, yaitu berusaha menyadarkan setiap orang untuk melakukan kebajikan dan peduli terhadap sesama tanpa terkecuali. “Membantu yang tidak mampu menjadi mampu,” katanya.

Agus Hartono juga lalu menjelaskan sesuatu yang tidak lazim di masyarakat namun menjadi budaya di Tzu Chi. Menurutnya, saat memberikan bantuan, relawan Tzu Chi harus menyerahkannya dengan sepenuh hati, perhatian, dan tak lupa mengucapkan rasa syukur serta terima kasih kepada penerima bantuan. “Barang yang diberikan itu penting, tetapi jauh lebih penting bagaimana interaksi itu, bagaimana relawan memberikan kehangatan. Jadi sentuhan cinta kasih itu juga penting,” kata Agus.

foto  foto

Ket : - Salah satu budaya Tzu Chi adalah "bersyukur". Budaya inilah yang menjadikannya berbeda dengan              organisasi lainnya, yang bagi Agus Hartono, Tzu Chi adalah sebuah organisasi pembinaan diri. (kiri)
         - Menurut Hong Tjhin, DAAI TV hadir untuk menyadarkan masyarakat pentingnya cinta kasih terhadap              sesama dan masih adanya cinta kasih di bumi ini. (kanan)

Setelah pengenalan Tzu Chi yang disampaikan Agus Hartono, Hong Tjin (CEO DAAI TV) lantas memperkenalkan keunggulan program acara yang dimiliki DAAI TV. Menurutnya, banyak masyarakat di Indonesia yang sesungguhnya merasa resah dengan stasiun-stasiun televisi lain yang banyak menayangkan informasi kriminalitas, gosip, dan takhayul. Untuk menjawab keresahan itulah, DAAI TV hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menyajikan tayangan yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang berprinsip pada Benar, Bajik, dan Indah.

Selain bercerita tentang DAAI TV, Hong Tjhin juga menjelaskan mengenai latar belakang Perumahan Susun Cinta Kasih Tzu Chi yang dibangun atas dasar cinta kasih dari Master Cheng Yen dan relawan Tzu Chi terhadap warga bantaran kali Angke yang mengalami normalisasi kali. Karena itulah perumahan itu disebut Rusun Cinta Kasih.

foto  foto

Ket : - Adelina Mangindaan tampak sedang menerima dan mengangkat kenang-kenangan dari Liu Su Mei,             ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berupa film-film yang berkisah humanis . (kiri)
         - Toety Tasdik Kinanto, Ketua Dharma Wanita PAN RB merasa terkesan dengan cara Tzu Chi yang                       melakukan penggalangan dana melalui celengan bambu.  (kanan)

Turut Bersumbangsih
Dari kunjungan itu, Adelina Mangindaan berharap dia dan para ibu Dharma Wanita lainnya bisa memberikan sumbangsih yang bermanfaat terhadap masyarakat. “Kami bercita-cita agar kami bisa membantu sesama. Agar menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara. Yakin dan percaya kalau itu harus terwujud, karena sudah menjadi niat ketulusan dan tidak bisa main-main. Harus kita realisasikan. Ora et labora – berdoalah dan bekerja,” terangnya.

Toety Tasdik Kinanto, Ketua Dharma Wanita PAN RB yang hari itu ikut hadir juga merasa terkejut dengan filosofi dan aktivitas yang dilakukan oleh Tzu Chi. “Surprise, ternyata di dunia masih ada orang yang masih memikirkan orang lain. Kalau kita lihat di televisi sudah ada orangtua yang menelantarkan anaknya. Tetapi ternyata masih ada hati di Tzu Chi. Kalau orang lain bisa melakukan mengapa kita tidak. Semua harus bermula dari diri sendiri,” serunya.

Melalui kunjungan ini, dia berkeinginan agar kelak para peserta yang ikut hadir dapat meresapi dan mempraktikkan cinta kasih terhadap sesama. “Ini sebagai cikal bakal kita untuk berbagi kasih dengan orang lain,” katanya. Menurutnya lagi, dia bersama Adelina Mangindaan sangat tertarik dengan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.

Karenanya, kunjungan pada hari itu ke Tzu Chi merupakan sebuah momen yang pas dalam menambah wawasan dan kepeduliaannya terhadap kemanusiaan. Demikian pula dengan Tzu Chi, setiap kunjungan dari pihak luar menjadi sebuah momen untuk menyebarluaskan cinta kasih kepada banyak insan di dunia.

  
 
 

Artikel Terkait

Belajar dan Berlatih Dharma

Belajar dan Berlatih Dharma

10 November 2011 Tapi di dunia Tzu Chi mereka dapat belajar mengembangkan kebajikan dengan berdana kepada masyarakat serta melenyapkan kesombongan mereka. Maka tidak sulit bagi orang kaya untuk belajar jalan kebenaran.
Ekoenzim yang Ramah Lingkungan

Ekoenzim yang Ramah Lingkungan

08 Juni 2010
Eco-enzyme memiliki manfaat yang berlipat ganda. Dengan memanfaatkan sampah organik sebagai bahan bakunya, kemudian dicampur dengan gula aren dan air, proses fermentasinya menghasilkan gas O3 dan hasil akhirnya adalah cairan pembersih serta pupuk yang ramah lingkungan.
Perayaan Imlek Nasional 2023: Bersyukur, Bangkit, dan Maju Bersama

Perayaan Imlek Nasional 2023: Bersyukur, Bangkit, dan Maju Bersama

30 Januari 2023

Setelah sempat terhenti karena pandemi Covid-19, Perayaan Imlek Nasional kembali dilaksanakan di tahun 2023. Dengan tema Bersyukur, Bangkit, dan Maju Bersama, acara ini juga menampilkan kesenian-kesenian dan menggandeng 700 lebih UMKM untuk ikut berpartisipasi.

Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -