Mengumpulkan Setetes Cinta Kasih

Jurnalis : Noorizkha (He Qi Barat), Fotografer : Noorizkha (He Qi Barat)
 

foto
Kegiatan donor darah di daerah Bojong, Jakarta Barat pada tanggal 31 Agustus 2013.

Bersumbangsih tidak tergantung berapa banyak jumlahnya, asalkan berguna bagi yang menerimanya, itu sudah merupakan ungkapan cinta kasih yang terbesar.
”Kata Perenungan Master Cheng Yen”

 

Donor darah yang memiliki banyak manfaat harus dilakukan secara rutin. Selain dapat menyelamatkan nyawa orang lain, donor darah yang dilakukan secara rutin baik bagi kesehatan tubuh karena dapat mengganti darah yang lama dengan darah yang baru sehingga tubuh akan terasa segar. Mengingat manfaatnya yang besar, donor darah diadakan setiap tiga bulan sekali oleh para relawan. Kali ini, kegiatan donor darah jatuh pada hari Minggu,  31 Agustus 2013 bertempat di Kantor Ketua RW 06 Bojong, Rawa Buaya.

Meskipun menjadi kegiatan rutin, para relawan tetap bersemangat menjalani kegiatan tersebut. Semangat ini terlihat dari persiapan melakukan sosialisasi ke Pasar Bojong yang dekat dengan lokasi donor darah seminggu sebelum kegiatan diadakan. Menurut Hendra Shixiong saat melakukan sosialisasi selain mengajak warga untuk ikut donor darah juga harus dijelaskan manfaat dari donor darah itu sendiri sehingga akan timbul kesadaran dan pengertian dari warga.

Pukul 09.00 WIB warga mulai berdatangan dan mengantri untuk mendaftarkan diri. Tak mau ketinggalan, relawan yang hadir pun juga ikut mendaftarkan diri. Dengan kehadiran relawan yang cukup banyak, kegiatan tetap berjalan lancar meski ada relawan yang ikut mendonorkan darahnya, bahkan beberapa relawan lain berinisiatif untuk kembali ke Pasar Bojong untuk mensosialisasikan donor darah yang sedang berlangsung. Usaha para relawan ini tidak sia–sia, cukup banyak warga yang langsung datang setelah berbelanja di pasar. Salah satunya Ibu Betty yang terlihat masih membawa sayuran setelah dari pasar. Menurutnya, dengan mengikuti donor darah dapat memberikan perasaan bahagia karena dapat menolong orang yang membutuhkan. Sehingga ketika tahu ada donor darah, tanpa ragu Ibu yang bergolongan darah B ini langsung mendatanginya.

foto   foto

Keterangan :

  • Dengan semangat kekeluargaan yang kental. Relawan menurunkan perlengkapan donor ke dalam ruangan (kiri).
  • Untuk menghibur sekaligus menghangatkan suasana selama donor darah, relawan memeragakan gerakan isyarat tangan kepada para pendonor (kanan).

Demikian juga dengan Ibu Nurhayati, mengetahui ada kegiatan donor darah di dekat rumahnya minggu itu, ia langsung memutuskan untuk mengikutinya. Ibu yang  bergolongan darah AB ini sebelumnya sudah sering mendonorkan darahnya di gereja, namun beberapa kali tidak bisa mendonor sehingga ketika ada kesempatan ia langsung mengikutinya.

Adanya semangat untuk mendonorkan darah dari warga dibenarkan oleh Bapak Suherman, Ketua RW 06. Menurutnya, sejak Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan donor darah pertama kali di kantornya tiga bulan yang lalu warga sangat menyambut positif. Bapak Suherman sendiri merasa kagum dengan kegiatan–kegiatan sosial yang diadakan Tzu Chi sehingga dengan senang hati beliau meminjamkan kantornya sebagai tempat berlangsungnya kegiatan. ”Walaupun kantor saya sederhana dan seadanya tapi asal bisa bermanfaat yah saya ijinkan” ujarnya bijak.

Demi menghormati dan berterima kasih kepada warga yang datang, selama kegiatan berlangsung para relawan mengisi waktu antrian dengan isyarat tangan. Isyarat tangan dilakukan di hadapan warga yang tengah mendonor dan warga yang tengah menunggu giliran.

Semangat dari relawan dalam mengadakan kegiatan dan juga semangat dari warga yang berpartisipasi tentunya terasa sangat menyentuh. Bagaimana tidak, dalam waktu dua jam telah ada 73 orang pendaftar yang ingin mendonorkan darahnya dan menghasilkan 49 kantong darah. Semangat yang terlihat dan cinta kasih yang terkumpul melalui setetes darah pada hari itu terasa sangat indah. Seperti kata Master Cheng Yen ”Yang paling indah di langit adalah bintang-bintang yang berkelap kelip, yang paling indah di dunia adalah kehangatan cinta kasih.”

  
 

Artikel Terkait

Tzu Chi Diharapkan di Manado

Tzu Chi Diharapkan di Manado

03 Maret 2014 Dalam kegitan yang bersifat ramah tamah itu itu peserta kembali diberikan pengenalan tentang asal usul Tzu Chi dan sharing dari seorang karyawan Swiss Bell Hotel yang selama sebulan ini mulai mengenal Tzu Chi.
Muda-Mudi yang Penuh Cinta Kasih

Muda-Mudi yang Penuh Cinta Kasih

18 November 2009
Dengan hati-hati, Linda, anggota Tzu Ching Bandung, memapah seorang lansia yang hendak berobat. Sambil memapah, beberapa kali ia berujar pada pasien yang didampinginya, “Hati-hati, jalannya pelan-pelan saja. Pegang tangan saya ya, biar nggak jatuh.”
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -