Menjalin Keharmonisan Melalui Syukuran Imlek

Jurnalis : Listania (Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Yogie P, Mie Li, Beverly (Tanjung Balai Karimun)

Anak kelas budi pekerti juga tutur meramaikan Syukuran Imlek kali ini.

Kehangatan keluarga besar Tzu Chi Tanjung Balai Karimun selalu terasa dalam setiap kegiatan. Yang terbaru, seperti yang terlihat dalam kegiatan syukuran Imlek yang digelar pada Jumat, 10 Februari 2017. Sebanyak 79 relawan berkumpul dan berbaur satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku, ras, dan agama. Syukuran Imlek digelar sebagai wujud rasa syukur sekaligus untuk mempererat keharmonisan antar relawan.

Kegiatan ini diadakan di halaman rumah salah satu relawan. Dwi dan Lissa selaku pembawa acara membuka kegiatan ini dengan menanyakan kabar para relawan.  Dengan kompak, relawan pun menjawab "Wow Selalu Ceria” sambil memperagakan gerakannya. Suasana pun langsung mencair. Kegiatan pun dimulai dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen dan dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah Master yang berjudul "Merayakan Tahun Baru Imlek dengan Penuh Kehangatan." Tak lupa juga semua relawan mengatakan ONG A HENG A HUAT A secara bersamaan.

Dalam kegiatan ini ada beberapa relawan yang pulang ke Tanjung Balai Karimun untuk berkumpul bersama. Salah satunya Ong Lie Fong (53) yang merasa sangat senang. “Seperti pulang ke rumah sendiri, ada rasa kekeluargaan. Harapan saya lebih baik ke depannya. Bisa mengajak Gan En Hu dan bisa merangkul lebih banyak Bodhisatwa,” ujarnya.

Terlihat kesungguhan hati para relawan Tzu Chi saat berdoa demi kebahagiaan semua makhluk dan keselamatan bumi.


Relawan memberikan penghormatan kapada Master Cheng Yen. Relawan yang hadir juga berdoa bersama demi keselamatan semua makhluk dan bumi.

Relawan lainnya, Yakob juga menilai, kegiatan ini makin mempererat rasa kekeluargaan yang selama ini dirasakannya. Kita sesama relawan merasa lebih dekat seperti keluarga dari pada keluarga asli. Saya sangat terharu dan saya benar-benar menyukai perkumpulan seperti ini,” ungkap Yakob.  

Nopianti (24) yang baru pertama kalinya mengikuti syukuran Imlek juga merasa seperti memiliki keluarga baru. ”Awalnya memang kaku, tapi lama-kelamaan biasa saja. Saya juga senang bisa ikut kegiatan positif seperti ini,” kata Nopianti.

Acara syukuran juga dimeriahkan oleh penampilan para relawan yang menyanyikan lagu Imlek. Ada juga yang bernyanyi lagu Mandarin dan tidak lupa juga lagu Tzu Chi yang berjudul Satu Keluarga. Relawan Zhen Shan Mei juga turut menyanyikan lagu Zhen Shan Mei bersama.


Relawan Komite foto bersama sebelum kegiatan syukuran imlek dimulai.

Kegiatan ini pun di akhiri dengan doa dan foto bersama. Kegiatan yang berjalan dengan lancar ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi Sukmawati, koordinator kegiatan ini. Ia mengatakan Syukuran Imlek ini merupakan saat yang paling membahagiakan.  “Karena kita bisa berkumpul dengan keluarga, dan semoga relawan lebih kompak, lebih harmonis, bisa menyerap Dharma Master dan menampaki jalan Bodhisatwa bersama,” tuturnya.  


Artikel Terkait

Perayaan Imlek Bersama Keluarga Besar Bakung

Perayaan Imlek Bersama Keluarga Besar Bakung

09 Maret 2015 “Semenjak Yayasan Buddha Tzu Chi membantu kami mendirikan kembali rumah kami yang hangus terbakar, saya merasakan perhatian yang diberikan relawan Tzu Chi sangat luar biasa. Warga kami yang kurang mampu dan memerlukan biaya pemgobatan selalu dibantu oleh Tzu Chi termasuk istri saya sendiri juga dibantu Tzu Chi setiap bulannya karena penyakit hipertensi yang dideritanya," pungkasnya.
Sebuah Kehangatan Berbagi untuk Sesama Menjelang Imlek

Sebuah Kehangatan Berbagi untuk Sesama Menjelang Imlek

26 Januari 2023

Sebanyak 250 paket sembako disalurkan oleh relawan Tzu Chi He Qi Barat 1 untuk warga membutuhkan di Kabupaten Tangerang.

Partisipasi He Qi Pusat dalam Festival Imlek Nasional 2023

Partisipasi He Qi Pusat dalam Festival Imlek Nasional 2023

02 Februari 2023

Perayaan Imlek Nasional 2023 yang diselenggarakan di Lapangan Banteng akhir pekan lalu merangkul lebih dari 700 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) untuk bisa meramaikan kegiatan. 

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -