Sebanyak 80 Gan En Hu menerima bantuan biaya hidup dari Tzu Chi. Bantuan ini diberikan secara rutin setiap bulan untuk meringankan beban kehidupan para penerima dan keluarganya.
Kegiatan pemberian bantuan bagi Gan En Hu atau para penerima bantuan Tzu Chi jangka panjang kembali dilaksanakan pada Minggu, 7 Desember. Aula Lantai 2 Gedung B, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dipenuhi suasana hangat dan penuh cinta kasih. Para Gan En Hu datang membawa harapan, disambut senyum tulus para relawan yang siap melayani sepenuh hati.
Kegiatan berlangsung dari pukul 13.30 hingga 16.00 WIB. Program rutin He Qi Barat 1 ini menjadi wujud nyata kepedulian Tzu Chi dalam meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. Sejalan dengan pesan Master Cheng Yen, “Memberi bantuan berarti mengalirkan cinta kasih kepada orang yang membutuhkan, agar mereka dapat kembali melangkah dengan tenang. Memberi bukan hanya soal materi, tetapi juga memberi hati, perhatian, dan kehangatan kepada sesama.” Pesan ini terasa hidup dalam setiap senyuman, sapa, dan interaksi sepanjang kegiatan.
Sembilan mahasiswa Keperawatan STIKES Andalusia hadir memberikan penyuluhan mengenai gejala awal DBD, pentingnya pemberantasan sarang nyamuk, menjaga kebersihan lingkungan, serta langkah pertolongan pertama sebelum mendapatkan perawatan medis.
Selain penyaluran bantuan, kegiatan turut diisi dengan penyuluhan kesehatan mengenai demam berdarah dengue (DBD). Penyuluhan disampaikan oleh sembilan mahasiswa Keperawatan STIKES Andalusia yang tengah menjalankan proyek Ujian Akhir Sekolah bertema promosi kesehatan. Salsa Trisna dan Silvia mewakili tim, memaparkan materi mengenai gejala awal DBD, pentingnya pemberantasan sarang nyamuk, menjaga kebersihan lingkungan, serta langkah pertolongan pertama sebelum mendapatkan perawatan medis.
Para Gan En Hu mengikuti penyuluhan dengan penuh perhatian, terlebih karena memasuki musim hujan yang rawan penyakit. Edukasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bersama bahwa menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan adalah bentuk cinta kasih yang dapat dilakukan setiap hari.
Bantuan Nyata, Harapan yang Menguatkan
Sebanyak 36 relawan He Qi Barat 1 hadir menyalurkan bantuan kepada 80 Gan En Hu, menghadirkan dukungan dan harapan bagi mereka yang tengah menghadapi kesulitan hidup. Salah satu penerima, Bapak Koes Edi, ayah dari seorang anak disabilitas yang setiap hari berjuang memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai ojek online, tetap tegar meski menderita diabetes. Sementara itu, sang istri telah menjalani pemasangan ring jantung.
Bapak Koes Edi menerima bantuan 20 kg beras dengan senyum hangat. Seolah berkata bahwa setiap butir beras adalah harapan agar anak-anaknya dapat menjalani hari dengan cukup dan layak.
Meski menghadapi berbagai tantangan, keluarga kecil ini tetap berusaha melangkah dengan ketabahan. Saat menerima bantuan 20 kg beras yang mulai diberikan pada Desember 2025, senyum hangatnya seakan berkata bahwa setiap butir beras membawa harapan agar keluarganya dapat menjalani hari-hari dengan cukup dan layak. Seperti pesan Master Cheng Yen, “Ketika kita menyalurkan cinta kasih, kita tidak hanya memberi kepada orang lain, tetapi juga menumbuhkan kebaikan dalam diri kita.”
Tak jauh darinya, Bapak Ody Chekosari, lelaki berusia 70 tahun, melangkah perlahan akibat pengapuran pada kakinya. Rasa sakit tidak memadamkan semangat hidup sederhana yang ia jalani. Bantuan biaya pengobatan di luar BPJS sejak November 2025 menjadi cahaya penguat agar ia tetap dapat bergerak mandiri dan menikmati hari-harinya dengan lebih nyaman.
Bapak Ody Chekosari, lelaki berusia 70 tahun, menerima bantuan biaya pengobatan di luar BPJS. Bantuan ini menjadi pelita harapan agar ia tetap dapat bergerak, mandiri, dan menikmati hari-harinya dengan lebih nyaman.
Hadir pula kisah kecil penuh keteguhan dari Muhammad Shaka, anak berusia 3 tahun yang lahir prematur dan kini menghadapi kanker hati stadium 3. Tubuhnya kurus dan lemah, namun semangatnya begitu besar. Setiap dua pekan, Shaka menjalani kemoterapi dan membutuhkan 2 kaleng susu Nutrinidrink ukuran 800 gram dan popok bayi ukuran L sebanyak 60 buah untuk menunjang kebutuhan hariannya.
Bagi kedua orang tuanya, Bapak Untung dan Ibu Partiah, setiap senyum Shaka adalah kemenangan kecil dalam perjuangan panjang mereka. Sejak Oktober 2025, bantuan yang diberikan para relawan menjadi wujud cinta kasih yang menguatkan, selaras dengan ajaran Master Cheng Yen: “Cinta kasih adalah energi yang dapat menyembuhkan, menenangkan, dan memberi harapan bagi setiap hati yang menderita.”
Relawan yang Bertumbuh Bersama Cinta Kasih
Di balik kelancaran kegiatan, para relawan turut merasakan bahwa setiap pertemuan dengan penerima bantuan Tzu Chi adalah kesempatan untuk belajar. Menyaksikan ketabahan para penerima membuat hati menjadi lebih lembut dan dipenuhi rasa syukur.
“Saat membantu orang lain, justru kami yang banyak belajar tentang arti keteguhan dan keikhlasan,” kata Yenny Chansa, salah satu relawan.
Semangat saling menguatkan inilah yang membuat gathering Gan En Hu tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga memperkaya batin para relawan.
Para relawan berharap bantuan dan edukasi kesehatan yang diberikan dapat membawa manfaat nyata, membantu penerima menjaga kesehatan, serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
Kegiatan Gan En Hu bukan sekadar penyaluran bantuan, tetapi juga proses belajar memberi, merendahkan hati, dan menyalurkan cinta kasih dalam setiap tindakan. “Menjadi koordinator kegiatan ini mengajarkan saya banyak hal tentang kepemimpinan, empati, dan cara menyelesaikan masalah dengan hati,” ujar Susanti, koordinator kegiatan.
Kegiatan hari itu berlangsung lancar dan penuh kehangatan. Para relawan berharap bantuan serta edukasi kesehatan yang diberikan dapat membawa manfaat nyata, membantu penerima menjaga kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Seperti yang selalu diingatkan Master Cheng Yen, “Setiap tindakan kebaikan, sekecil apa pun, adalah benih cinta kasih yang akan tumbuh dan berkembang.”
Editor: Khusnul Khotimah