Menyalurkan Cinta, Menenangkan Jiwa: Donor Darah dan Talkshow Relawan Tzu Chi Medan
Jurnalis : Leo Rianto (Tzu Chi Medan), Fotografer : Dokumentasi Tzu Chi Medan
Relawan TIMA lainnya merasakan sukacita dapat mengisi akhir pekan bersama keluarga melalui kegiatan yang bermanfaat, yaitu melayani sesama dan ikut berpartisipasi dalam donor darah.
Minggu pagi, 27 Juli 2025, suasana hangat menyelimuti Sekolah WR Supratman I, Medan. Di balik hiruk-pikuk akhir pekan, para relawan Tzu Chi dari Komunitas Hu Ai Titi Kuning bekerja sama dengan RSUP H. Adam Malik menyelenggarakan kegiatan donor darah dan talkshow yang mengusung tema "Tenang di Dunia yang Bising."
Kegiatan ini menjadi ruang bertemunya berbagai lapisan masyarakat untuk bersumbangsih dan bukan hanya secara fisik, tapi juga secara batin. Ada 110 peserta hadir untuk mendonorkan darah mereka. Setelah melalui tahapan pemeriksaan kesehatan, 109 orang dinyatakan memenuhi syarat dan berhasil mendonorkan darah.
RSUP H. Adam Malik berhasil mendapatkan 109 kantong darah. Di antara mereka, terdapat relawan Tzu Chi, tim medis dari TIMA (Tzu Chi International Medical Association), staf rumah sakit, calon relawan (relawan kembang), serta masyarakat umum.

Michael (17), seorang relawan muda dari kalangan pelajar, mendampingi peserta donor darah demi memastikan kenyamanan selama proses berlangsung.

Relawan TIMA, drg. Yumira (paling kanan), menyampaikan bahwa pikiran positif dan tindakan baik merupakan kunci terciptanya berkah. Perubahan hidup dimulai dari pola pikir dan tindakan yang penuh cinta kasih.
Susanto, koordinator kegiatan, menyambut para peserta dan calon relawan dengan penuh sukacita. Ia menjelaskan kegiatan donor darah ini tidak hanya untuk menambah ketersediaan stok darah, tetapi juga sebagai sarana membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan jiwa khususnya di tengah pengaruh media sosial yang kerap membuat hati gelisah.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengajak masyarakat peduli dan menyebarkan cinta kasih kepada sesama. Donor darah hanyalah salah satu bentuknya. Melalui talkshow, kami juga ingin berbagi kiat menjaga ketenangan batin dan kesehatan jiwa raga,” ungkap Susanto.
Tidak hanya relawan aktif, para anggota keluarga dan kerabat mereka juga diajak turut mendukung kegiatan. Salah satunya adalah Feri, yang datang bersama seluruh anggota keluarganya. Ia terlihat antusias mengikuti talkshow sekaligus berpartisipasi dalam donor darah.

Dalam sesi talkshow bertema "Tenang di Dunia yang Bising", Qintari Aninditha membagikan kiat-kiat menjaga ketenangan jiwa, salah satunya melalui teknik EFT (Emotional Freedom Techniques)—menotok titik-titik tertentu di wajah sambil mengucapkan afirmasi syukur untuk melepaskan emosi negatif.
“Sungguh sukacita bisa mengisi hari Minggu dengan kegiatan yang bermanfaat bersama keluarga. Kami mendapatkan banyak wawasan tentang bagaimana menjaga ketenangan diri, dan tentu saja bahagia bisa mendonorkan darah. Semoga kegiatan terpadu seperti ini dapat terus berlanjut demi kebaikan bersama,” ujar Feri penuh semangat.
Menariknya, sebanyak 24 orang relawan kembang juga ikut berkontribusi dalam kegiatan ini. Sebanyak 20 di antaranya adalah siswa-siswi dari sekolah setempat, yang untuk pertama kalinya terjun langsung mendampingi peserta donor.
Michael dan Aura, dua di antaranya, terlihat antusias membantu di ruang donor. “Walau kami belum tahu banyak tentang dunia Tzu Chi, kegiatan hari ini sangat membekas. Kami belajar dari para relawan bagaimana bekerja sama secara harmonis untuk tujuan yang mulia,” ujar Michael, siswa kelas XII.
Ia melanjutkan, “Kami juga belajar bahwa cinta kasih adalah pelita universal. Jika hati manusia disucikan, maka dunia pun akan damai bebas dari perang dan bencana.”

Amir Hamzah (baris depan, ketiga dari kiri) menyampaikan bahwa manusia yang penuh berkah adalah mereka yang mampu membina diri, terjun di tengah masyarakat, menghimpun cinta kasih, dan memupuk kebijaksanaan di hati masing-masing.
Sementara itu, Amir Hamzah, perwakilan dari Sekolah WR Supratman I, menyampaikan rasa syukur atas kerja sama yang terus terjalin dengan Tzu Chi.
“Kegiatan hari ini adalah bukti nyata bahwa kita bisa bersatu bukan hanya untuk menghimpun tetes darah, tetapi juga menumbuhkan berkah dalam kehidupan. Dengan cinta kasih dan kebijaksanaan, kita dapat membangun masyarakat yang lebih damai dan peduli,” tutur Amir penuh harap.
Melalui kegiatan ini, semangat ketulusan, kepedulian lintas usia, dan harapan untuk dunia yang lebih tenang dan penuh cinta kembali dikuatkan. Di Medan, pagi itu, tetes darah menjadi lambang kasih, dan kebersamaan menjadi kekuatan untuk menyalakan cahaya damai di tengah dunia yang semakin riuh.
Editor: Anand Yahya
Artikel Terkait

Kebahagiaan Mendonorkan Darah
15 Desember 2014 Untuk setiap pendonor yang ingin mendonorkan darahnya, disarankan sarapan sebelum mendonorkan darah dan mengikuti syarat-syarat umum seperti, kecukupan berat badan, tensi darah , HB serta mengisi formulir data pendonoran darah.
Kesehatan untuk Semua: Manfaat Donor Darah Bagi Donor dan Penerima Donor
04 Desember 2024Relawan komunitas He Qi Pusat dari komunitas Xie Li Selatan mengadakan donor darah di Poins Square Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan 139 kantong darah.
Menjaga Kesehatan Diri Sekaligus Membantu Orang Lain
13 Desember 2019Kebutuhan darah Palang Merah Indonesia (PMI) minimal 1.000 kantong darah per hari. Untuk memenuhi kebutuhan darah, PMI mengadakan kerja sama dengan berbagai instansi maupun organisasi (keagamaan ataupun badan sosial kemanusiaan), seperti dengan relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Timur pada Sabtu, 7 Desember 2019 di Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara.