Mei ling, Relawan yang meniadi koordinator kegiatan sosialisasi daur ulang, mengajak anak-anak asuh panti untuk melihat, belajar, dan mempraktekan cara daur ulang dengan memilah serta memisahkan botol air kemasan.
Minggu pagi yang cerah, pada 10 Agustus 2025, relawan Tzu Chi komunitas Pematang Siantar menunggu kedatangan 50 anak asuh dari Panti Asuhan Sumber Pengharapan dan Panti Putri Sion, untuk mengadakan kegiatan sosialisasi daur ulang yang dilakukan Tzu Chi di Depo Pelestarian Lingkungan, Jalan Ahmad Yani, Pematang Siantar. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyambut HUT RI ke-80 bersama anak-anak asuh panti.
Sebanyak 25 relawan Tzu Chi dan 15 relawan kembang berpartisi dalam kegiatan yang rutin diadakan sekali dalam setahun ini. Kegiatan dimulai dengan pengenalan dan sosialisasi mengenai Program dan Misi Yayasan Buddha Tzu Chi untuk menebarkan cinta.
Relawan mendampingi anak-anak asuh panti untuk berkeliling melihat Gudang Depo Pelestarian Lingkungan.
Linda salah satu relawan, menjelaskan pentingnya melakukan pelestarian lingkungan lewat daur ulang barang bekas, karena bumi sedang sakit dan banyak bencana alam yang disebabkan oleh manusia sendiri. Tak lupa juga ia mengajak anak-anak asuh panti untuk melestarikan lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan memakai barang daur ulang.
Selanjutnya, relawan memutar video liputan kehidupan di salah satu negara di Benua Afrika, dimana anak-anak disana yang kelaparan hingga memakan roti kering yang dibuat dari bahan lumpur tanah. Suasana haru dirasakan setelah menyaksikan video liputan tersebut, tak lupa relawan Tzu Chi berpesan kepada anak-anak untuk selalu bersyukur dan menghargai setiap makanan yang ada.

Relawan beserta anak-anak asuh panti berlomba adu kecepatan dengan menggunakan properti dari karton bekas yang dibuat melingkar.
Pada sesi berikutnya, Rudy relawan Tzu Chi mengarahkan anak-anak menuju Gudang Depo Pelestarian Lingkungan untuk mempraktekan langsung daur ulang dan cara memilah barang barang bekas sehingga bisa digunakan kembali.
Mei Ling, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator kegiatan, mengutarakan perasaan bahagianya karena dapat menjalankan kegiatan ini. "Hari ini kami mengundang anak asuh panti untuk mengajarkan mereka tentang daur ulang dan mengajak bermain bersama dalam perlombaan 17an karena berdekatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan sekaligus kita makan siang bersama, perasaan hati saya begitu senang melihat wajah anak anak ketawa bahagia,” ungkap Mei Ling dengan bahagia.
Permainan estafet memakai cup air mineral bekas menambah keseruan dan kegembiraan dari pada anak-anak.
Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia terasa kurang lengkap jika tidak ada perlombaan. Dalam kegiatan ini relawan juga mengadakan perlombaan yang diikuti bersama anak-anak asuh panti. Peralatan yang digunakan untuk perlombaan memanfaatkan barang bekas yang berasal dari Depo Pelestarian Lingkungan. Barang-barang seperti botol bekas, karton bekas, kemasan cup air mineral, tali plastic, dan lainnya disulap menjadi properti lomba. Kehebohan dan tawa gembira baik dari peserta yang ikut berlomba maupun dari para suporter membuat acara menjadi semakin meriah.
Februari Giawa, pengasuh dari Panti Sumber Pengharapan, merasa sangat terkesan dengan keramah-tamahan dari relawan Tzu Ch. "Relawan sangat rendah hati penuh dengan kasih terhadap anak-anak dan juga kami banyak belajar dari daur ulang dan akan memulai mempraktekan", katanya.
Penampilan isyarat tangan lagu Satu Keluarga menjadi penutup serangkaian kegiatan kegiatan sosialisasi daur ulang pada hari itu.
Penampilan isyarat tangan lagu Satu Keluarga yang ditampilkan para relawan Tzu Chi, relawan kembang, dan anak-anak asuh panti menjadi penutup dari serangkaian kegiatan pada hari itu. Dalam serangkaian kegiatan yang sudah dijalani, memberikan makna terhadap kedekatan anak-anak asuh panti dengan para relawan.
Demikian juga tanggapan baik dari Lilis, pengasuh dari panti Putri Sion. "Luar biasa dari pelayanan relawan yang memprioritaskan anak-anak kami, dan juga mendapat ilmu pengetahuan bahwa barang bekas bisa dibuat menjadi bermanfaat,” ujarnya.
Salah satu anak asuh panti yaitu Calvin (12), merasa senang bisa hadir di Depo Pelestarian Lingkungan karena dapat melihat langsung cara kerja daur ulang yang dilakukan Tzu Chi. " Memilah barang bekas sangat bagus dan memberikan contoh untuk keseharian kita sehingga mengurangi sampah dan lingkungan menjadi bersih, “katanya.
Editor: Fikhri Fathoni