Menyelami Dharma Bersama

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy
 
 

fotoMinggu, 23 Desember 2012, sebanyak 140 relawan berkumpul bersama mendengarkan ceramah Master Cheng Yen dan melakukan kebaktian bersama.

Setiap hari kita menyelami Dharma, setiap hari kita melatih diri sendiri. Pada hari Minggu, 23 Desember 2012, sebanyak 140 relawan dari empat He Qi di Jakarta sejak pukul 5.30 pagi telah berkumpul di Fu Hui Ting Aula Jing Si untuk melakukan kebaktian bersama yang kerap disebut Gong Xiu.

Pada pukul 06.00 pagi kebaktian dimulai dengan mendengarkan ceramah Master Cheng Yen yang disiarkan secara Live dengan Griya Jing Si di Taiwan. Ceramah yang disaksikan relawan pada hari itu adalah ceramah yang akan ditayangkan di program “Lentera Kehidupan”. Pada hari itu Master Cheng Yen bercerita tentang banyaknya bencana yang terjadi di berbagai negara akibat pola hidup manusia yang konsumtif. Master Cheng Yen pun bercerita tentang seorang relawan yang walaupun ia divonis menderita kanker, namun ia tetap melewati harinya bersama Tzu Chi dengan gembira karena ia senantiasa menerima Dharma yang disampaikan olehnya.

Usai itu, relawan pun bersama-sama melakukan praktik penghormatan Sutra Bunga Teratai.  Semangat inti yang terkandung dalam Sutra Bunga Teratai adalah Sutra Makna Tanpa Batas, yang merupakan acuan bagi ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi. Sutra Bunga Teratai mengajarkan tentang jalan Bodhisatwa, mengulas tentang membimbing setiap orang untuk menanam akar kebajikan. Dengan mengikuti upacara kebaktian diharapkan para relawan Tzu Chi dapat menjaga aktivitas tubuh, ucapan dan pikiran. Lalu dapat melatih diri di jalan Bodhisatwa melalui pemahaman makna ajaran dalam Sutra. Dan dengan sarana acara kebaktian bersama Sutra Bunga Teratai, relawan diingatkan agar dapat selalu mengingatkan diri sendiri agar melatih batin untuk menghilangkan kerisauan.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan bersama-sama melakukan praktik penghormatan Sutra Bunga Teratai (kiri).
  • Setelah itu relawan pun melakukan pradaksina sembari melafalkan “Na Mo Ben Shi Shi Jia Mo Ni Fo” (kanan).

Pada akhir kebaktian, Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang turut hadir mengikuti acara kebaktian tersebut, menyampaikan pesan cinta kasih kepada para relawan yang hadir, “Ini adalah pertama kali dan terakhir kali kita mengikuti ceramah pagi Live dengan Taiwan di tahun 2012. Tzu Chi Indonesia juga akan menginjak umur ke-20 tahun. Zongjiaochu juga tahu kegiatan kita hari ini dan mereka berharap ke depannya kita bisa sering-sering ikut acara ceramah pagi Master secara Live, di sini saya berharap shixiong-shijie bisa memanfaatkan jodoh (kesempatan) ini. Insan Tzu Chi bergerak setiap hari, tapi kita harus tahu kita bukan hanya bergerak di tempat tapi kita harus bergerak maju.”

Kegiatan berkumpul bersama menyelami Dharma ini akan rutin diadakan setiap bulan pada minggu keempat. Dalam acara ini kita juga akan menyaksikan secara Live ceramah Master Cheng Yen. Pada ceramah hari itu, Master Cheng Yen berkata bahwa selama kita memiliki waktu, kita harus memanfaatkannya dengan baik untuk menyelami Dharma ke dalam hati, sebab jika di dalam hati selalu ada Dharma, maka kita akan tenang.

  
 

Artikel Terkait

Ingat Sofian? Ia Kini Membuka Kursus Komputer Bagi Tunanetra

Ingat Sofian? Ia Kini Membuka Kursus Komputer Bagi Tunanetra

18 Januari 2018

Satu persatu mimpi Sofian Sukmana (28), telah terwujud. Setelah berhasil menamatkan pendidikan Strata 1-nya di salah satu Universitas Swasta di Jakarta Selatan beberapa tahun lalu, hari ini (18/1/18) ia kembali memberi kejutan dengan membuka sebuah kursus komputer bagi penderita tunanetra.

Terus Berjuang, Terus Optimis

Terus Berjuang, Terus Optimis

03 Desember 2019
Karmani (35), warga Pinang Ranti, Jakarta Timur, tak pernah patah arang. Walau kini hanya memiliki satu lengan, bapak dari tiga anak ini terus berusaha dan bekerja keras menghidupi keluarganya. Sudah sebulan ini, ia menjadi pengemudi ojek, khusus mengantarkan barang dan makanan. 
Siapapun Bisa Menjadi Donatur

Siapapun Bisa Menjadi Donatur

17 Mei 2016
Rudy Haryanto selalu menyisihkan uang kembalian belanja supaya terus dapat mengisi celengan bambu dan menjadi seorang donatur.
Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -