Merasa Jadi Raja

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Djaya Iskandar, Remo (Tzu Chi Batam) dan Apriyanto

fotoSeminggu sebelumnya, relawan Tzu Chi mengunjungi Pulau Moro yang kecil guna men-screening pasien. Di tempat ini relawan belajar merendahkan hati.

Setelah melaksanakan baksos ke-81 di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong, kini Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali mengadakan baksos skala besar di Pulau Batam. Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-82 ini berlangsung di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam terhitung sejak hari Jumat 16 Maret hingga Minggu 18 Maret 2012. Baksos yang diperuntukkan untuk warga kurang mampu itu menyediakan 3 fasilitas pengobatan: operasi katarak, pterygium, hernia, benjolan, entropion, dan  bibir sumbing.

 

Selama 3 hari pelaksanaan baksos kesehatan ini tercatat 272 pasien katarak, 65 pasien penderita pterygium, 2 penderita entropion, 67 penderita hernia, 20 penderita bibir sumbing, dan 26 penderita benjolan. Tapi sesungguhnya yang diharapkan oleh Tzu Chi bukanlah jumlah orang yang berhasil diobati, melainkan berapa banyak  orang yang tersentuh dan terpanggil hatinya untuk berbuat bagi sesama.

foto   foto

Keterangan :

  • Robihik (kiri) merasa tersentuh melihat pelayanan para relawan. Selama satu hari satu malam ini ia merasa seolah menjadi seorang 'raja"(kiri).
  • Relawan Batam mempersiapkan baksos ke-82 ini dengan sangat baik. Semua pekerjaan dan tugas telah terkoordinasi dengan baik (kanan).

Seperti di baksos kesehatan kali ini, sebanyak lebih dari 100 relawan yang berasal dari Batam, Tanjung Balai Karimun, dan Jakarta bekerja satu hati demi satu harapan bersama: pelatihan diri. Dan di baksos ini pula banyak pasien yang merasa kasih adalah jalan yang membuka kemustahilan. Seperti yang dituturkan oleh Robihik, pria asal Batu Aji, Batam ini tak henti-hentinya menitikan air mata karena terharu. Ia menangis bukannya karena sedih, melainkan bahagia karena bisa menjalani operasi hernia. Ia juga merasa bangga karena yayasan yang mengadakan baksos itu (Tzu Chi) tak melihat perbedaan suku, bahkan semua relawan, perawat, dan dokter memperlakukan ia dengan ramah. “Saya terkesan melihat relawan yang begitu sosial dan ramah melayani saya. Sebagai orang tidak mampu saya baru merasa jadi raja hari ini,” katanya dengan haru.   

  
 

Artikel Terkait

Tzu Chi Salurkan Bantuan Banjir untuk 6 Kecamatan di Kab. Pati Jawa Tengah

Tzu Chi Salurkan Bantuan Banjir untuk 6 Kecamatan di Kab. Pati Jawa Tengah

19 Januari 2023

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Pemkab Pati menyalurkan bantuan berupa 5.500 paket sembako dan beras 10 Kg untuk enam Kecamatan di Kab. Pati Jawa Tengah yang sudah lebih dari dua pekan terendam banjir.

Tak Lagi Takut Memeriksakan Gigi

Tak Lagi Takut Memeriksakan Gigi

18 Juni 2015
Masuri menjelaskan jika di Pulau Kelapa, kesadaran anak-anak untuk menyikat gigi sangat minim. Selain itu, fasilitas kesehatan seperti puskesmas menjadi momok menakutkan bagi anak-anak.
Menambah Semangat Anak Asuh Meraih Mimpi

Menambah Semangat Anak Asuh Meraih Mimpi

26 Mei 2017

Team Teratai He Qi Pusat kembali mengadakan acara bulanan di ITC Mangga Dua. Sebanyak 58 anak asuh yang hadir dan mengikuti rangkaian acara yang menambah ilmu dan wawasan.

Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -