Merasa Jadi Raja
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Djaya Iskandar, Remo (Tzu Chi Batam) dan ApriyantoSeminggu sebelumnya, relawan Tzu Chi mengunjungi Pulau Moro yang kecil guna men-screening pasien. Di tempat ini relawan belajar merendahkan hati. |
| ||
Selama 3 hari pelaksanaan baksos kesehatan ini tercatat 272 pasien katarak, 65 pasien penderita pterygium, 2 penderita entropion, 67 penderita hernia, 20 penderita bibir sumbing, dan 26 penderita benjolan. Tapi sesungguhnya yang diharapkan oleh Tzu Chi bukanlah jumlah orang yang berhasil diobati, melainkan berapa banyak orang yang tersentuh dan terpanggil hatinya untuk berbuat bagi sesama.
Keterangan :
Seperti di baksos kesehatan kali ini, sebanyak lebih dari 100 relawan yang berasal dari Batam, Tanjung Balai Karimun, dan Jakarta bekerja satu hati demi satu harapan bersama: pelatihan diri. Dan di baksos ini pula banyak pasien yang merasa kasih adalah jalan yang membuka kemustahilan. Seperti yang dituturkan oleh Robihik, pria asal Batu Aji, Batam ini tak henti-hentinya menitikan air mata karena terharu. Ia menangis bukannya karena sedih, melainkan bahagia karena bisa menjalani operasi hernia. Ia juga merasa bangga karena yayasan yang mengadakan baksos itu (Tzu Chi) tak melihat perbedaan suku, bahkan semua relawan, perawat, dan dokter memperlakukan ia dengan ramah. “Saya terkesan melihat relawan yang begitu sosial dan ramah melayani saya. Sebagai orang tidak mampu saya baru merasa jadi raja hari ini,” katanya dengan haru. | |||
Artikel Terkait
Hidup Sederhana, Hidup Bahagia Dengan Menghargai Kehidupan
18 Oktober 2021Relawan Tzu Chi mendalami Dharma melalui Pelatihan Fungsionaris 4in1. Satu persatu pemateri membagikan sharing dan berbagi semangat menjalani visi misi Tzu Chi.
Menghangatkan Jasmani Oma dan Opa
23 Juni 2010Cuaca Bandung yang mendung dengan suhu 19 derajat Celsius menemani perjalanan relawan Tzu Chi Perwakilan Bandung, untuk melakukan kunjungan kasih pada hari Rabu, 16 Juni 2010, ke Panti Wreda Nazaret yang bertempat di Jl. Cikutra No. 7, Bandung.