Merayakan Imlek, Mentradisikan Kebersamaan

Jurnalis : DAAI TV Indonesia, Fotografer : Dok. DAAI TV Indonesia
Presiden RI Joko Widodo dalam video sambutannya mengajak semua yang hadir untuk tetap optimistis menghadapi situasi pandemi. Presiden juga mengapresiasi aksi solidaritas yang dilakukan oleh warga Indonesia Tionghoa, karena telah menjadi jembatan silaturahmi dan kesempatan untuk saling menguatkan.

Berlangsung di tengah pandemi Covid-19 (15/02/2022), puncak acara Imlek Nasional 2022 berupaya membangun tradisi kebersamaan. Mengusung tema Cinta Kasih Menghapus Bencana, Ketua Panitia Imlek Nasional, Sugianto Kusuma di Studio DAAI TV, Tzu Chi Centre, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara menyampaikan bahwa sudah saatnya Imlek tidak lagi diperingati dengan perayaan yang berlebihan, mengingat dua tahun ini banyak masyarakat yang dilanda kesulitan akibat pandemi. “Dengan semangat gotong royong kita saling jaga, saling dukung, saling membantu. Dalam peringatan sederhana ini, mari kita lanjutkan tradisi gotong royong dengan cinta kasih, karena kita adalah satu keluarga.”

Perayaan virtual pada hari Selasa, 15 Februari 2022 mengupayakan hadirnya tradisi baru yang dapat kembali berlangsung pada perayaan berikutnya, yakni saling membantu, saling menjaga dan saling mendukung dalam melewati semua kesulitan. Tidak hanya dalam lingkup keluarga, namun juga lintas keluarga, lintas etnis dan lintas iman, layaknya satu keluarga besar Indonesia yang selaras dengan tema utama perayaan, menggerakkan cinta kasih, untuk menghapus bencana.

 
Sementara Presiden RI Joko Widodo dalam video sambutannya mengajak semua yang hadir untuk tetap optimistis. “Dua tahun dilanda pandemi, kita belajar banyak hal. Belajar menguatkan empati, membangkitkan solidaritas dan kepedulian tanpa batasan dan melakukan aksi spontan secara sendiri-sendiri maupun kelompok untuk mengatasi dampak luas pandemi.” 

Senada dengan Sugianto Kusuma, Franky Oesman Widjaja, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Imlek Nasional memberikan pesan kemanusiaan. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Imlek berisikan kepedulian dan dukungan kepada saudara-saudara yang membutuhkan, tanpa batasan. Ini adalah cara kita bergotong-royong dan berbagi kepedulian.” Di akhir sambutan, Franky memberikan pula ucapan Cap Go Meh dan doa agar pandemi cepat berlalu.  

Ketua Panitia Imlek Nasional, Sugianto Kusuma menyampaikan bahwa sudah saatnya Imlek tidak lagi diperingati dengan perayaan yang berlebihan, mengingat dua tahun ini banyak masyarakat yang dilanda kesulitan akibat pandemi.


Franky Oesman Widjaja, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Imlek Nasional memberikan pesan kemanusiaan agar perayaan Imlek diisi dengan kegiatan-kegiatan kemanusiaan, kepedulian dan dukungan kepada saudara-saudara yang membutuhkan.

Presiden tak lupa mengapresiasi aksi solidaritas yang dilakukan oleh warga Indonesia Tionghoa, karena telah menjadi jembatan silaturahmi dan kesempatan untuk saling menguatkan. “Tugas kita ke depan masih banyak. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat terus mengoptimalkan upaya penanganan pandemi. Tahun baru ini mari kita berdoa, bekerja dan berikhtiar dan tetap optimistis menyiapkan diri untuk menyongsong tahun baru dengan semangat kebersamaan,” demikian Presiden mengakhiri pesannya dengan ucapan selamat tahun baru. 

Peringatan Imlek tahun ini diinisiasi organisasi kemasyarakatan Indonesia-Tionghoa, antara lain Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI), Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Permabudhi, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Perhimpunan Tionghoa Kalimantan Barat Indonesia (PTKI), dan seluruh lapisan masyarakat Tionghoa yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. 


Peringatan tahun ini diinisiasi organisasi kemasyarakatan Indonesia-Tionghoa, antara lain Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI), Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Permabudhi, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia(PITI), Perhimpunan Tionghoa Kalimantan Barat Indonesia (PTKI), dan seluruh lapisan masyarakat Tionghoa yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. 

Rangkaian Imlek Nasional masih akan berlanjut dengan Bakti Sosial pembagian beras sebanyak 500 ton kepada warga yang terdampak pandemi di wilayah Jabodetabek, hingga bulan Maret 2022.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Merayakan Imlek, Mentradisikan Kebersamaan

Merayakan Imlek, Mentradisikan Kebersamaan

16 Februari 2022
Berlangsung di tengah pandemi Covid-19 (15/02/2022), puncak acara Imlek Nasional 2022 berupaya membangun tradisi kebersamaan dengan mengusung tema Cinta Kasih Menghapus Bencana.
Kickoff Bakti Sosial Imlek Nasional 2022: Berbagi Sepuluh Kilogram Beras, Berbagi Kebahagiaan

Kickoff Bakti Sosial Imlek Nasional 2022: Berbagi Sepuluh Kilogram Beras, Berbagi Kebahagiaan

07 Februari 2022

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyelenggarakan Kickoff Bakti Sosial Imlek Nasional 2022 yang dihadiri oleh Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir.

Beras Cinta Kasih Terus Mengalir dalam Momen Imlek Nasional 2022

Beras Cinta Kasih Terus Mengalir dalam Momen Imlek Nasional 2022

07 Februari 2022

Relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Timur menyalurkan 500 karung beras, 250 kue keranjang khas perayaan Imlek dan 250 pack berisi masker pada Sabtu 5 Februari 2022.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -