Meringankan Derita Korban Gempa

Jurnalis : Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung)
 

fotoRelawan Tzu Chi menghibur warga korban gempa di Desa Mekarwangi, Kampung Langkob, Kec. Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Perhatian dan dukungan dari relawan sangat berarti untuk memberi semangat dan dukungan kepada korban gempa agar tidak larut dalam kesedihan.

 

 

Pada tanggal 3 September 2009, pukul 21.00 WIB, relawan Tzu Chi melakukan survei kedua di Desa Mekarwangi, Kampung Langkob, Kecamatan Cisayong, Tasikmalaya. Jarak dari kota Tasikmalaya menuju daerah ini 11 km, yang dapat ditempuh dalam waktu 20 menit perjalanan dengan mobil.

 

 

 

Di tempat ini, terdapat 200 orang pengungsi yang terdiri dari 3 RT. Gempa juga mengakibatkan 28 rumah rusak berat, 26 rusak ringan, 11 rumah tidak layak huni, dan 1 masjid hancur. Relawan Tzu Chi merupakan yang pertama datang menyurvei dan memberi bantuan di lokasi bencana tersebut. Relawan Tzu Chi Bandung yang menyurvei berjumlah 11 orang. Bantuan yang diberikan kepada warga di kedua desa tersebut berupa 500 kg beras, 50 kg buah kurma, dan 50 bungkus tempe.

Gempa Juga Merusak Kota Ciamis
Setelah memberikan bantuan di Desa Mekarwangi, relawan Tzu Chi melanjutkan perjalanan ke Desa Sindang Jaya, Kelurahan Karang Layung, Kecamatan Mangun Jaya, Dusun Kersaratu, Kabupaten Ciamis. Luas wilayah ini 7 km, yang berjarak 60 km dari Kota Tasikmalaya. Dibutuhkan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan dengan mobil untuk mencapai lokasi ini.

Di tempat ini, gempa mengakibatkan 194 rumah hancur, 319 rumah rusak berat, yang mengakibatkan 706 keluarga terpaksa mengungsi di tenda-tenda pengungsian. Gempa juga mengakibatkan 3 orang penduduk mengalami patah tulang akibat tertimpa bangunan. Warga di desa ini belum memperoleh bantuan dari pihak manapun. Untuk membantu meringankan derita korban, relawan Tzu Chi memberikan bantuan berupa 1 ton beras, 100 kg kurma, dan 100 bungkus tempe.

 

foto  foto

Ket : -Salah satu rumah yang hancur di Desa Jayapura, Kampung Cigalontang, Kec. Cigalontang, Tasikmalaya           yang hancur akibat gempa berkekuatan 7,3 skala Richter. (kiri)
       - Relawan Tzu Chi Bandung menyalami warga yang menjadi korban gempa. Berinteraksi dengan warga adalah          ciri khas relawan Tzu Chi untuk menghibur dan memberi semangat kepada warga yang sedang tertimpa          musibah.(kanan)

Pascagempa, bantuan tenda darurat, tempat tidur darurat (velbed), ataupun sembako belum terlihat penuh. Hingga Kamis malam, bantuan darurat hanya terlihat dari Korem dan Kodim setempat serta Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. (Detik.com, Jumat, 04/09/2009, pukul 08.25 WIB)

Bersyukur Keluarga Selamat
Bapak Tatang (45) yang rumahnya hancur di Desa Jayapura, Kecamatan Cigalontang, sedang memilah genting-genting rumahnya yang tidak hancur untuk suatu waktu nanti dipakai kembali. Meski rumahnya rusak dan tidak bisa ditempati kembali, tapi Pak Tatang masih bersyukur anggota keluarganya tidak ada yang menjadi korban gempa berkekuatan 7,3 skala Richter ini.

Sewaktu gempa terjadi, Pak Tatang sedang sedang bekerja di sawah. Pak Tatang adalah seorang buruh tani – menggarap sawah orang lain. Beruntung pada saat itu,  ketiga anaknya yang masih kecil sedang bermain di sawah, dan istrinya selamat karena ia bisa cepat keluar dari rumah saat gempa terjadi. Kini mereka sekeluarga tinggal di pengungsian.

 

foto  foto

Ket : - Seorang warga sedang membersihkan puing-puing rumah mereka yang hancur pascagempa di Desa                      Jayapura, Kampung Cigalontang, Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya, Jawa Barat. (kiri)
          - Rumah Tatang (45) di Desa Jayapura, Tasikmalaya yang rata dengan tanah. Tatang sedang mengais harta             benda yang masih dapat dipergunakannya lagi di Kampung Cigalontang, Kecamatan Cigalontang,             Tasikmalaya. (kanan)

 

Walaupun sedang kesusahan dan tertimpa bencana, tapi Pak Tatang turut berpartisipasi menjaga keamanan bersama tetangganya, dan membantu membereskan puing-puing rumah di sekitarnya yang tertimpa bencana. Di saat bencana, selalu ada kisah orang-orang yang bisa cepat bangkit dari keterpurukan dan memulihkan kehidupannya. Mereka tidak hanya meratapi nasib dan larut dalam kesedihan, tapi turut berpartisipasi dan bersumbangsih bagi sesamanya.

Data Korban Bencana Gempa dari Kodim Tasikmalaya, Tanggal 3 September 2009:

Korban

Jumlah

Meninggal

9

Luka berat

41

Luka ringan

10

Jumlah

60

Kerusakan/Pengungsi

 

Rumah (rusak berat)

2.106

Rumah (rusak ringan)

6.344

Pengungsi (Cikatomas, Cisayong, dan Cigalontang)

2.619

 

 
 

Artikel Terkait

Menenteramkan Batin Korban Gempa

Menenteramkan Batin Korban Gempa

08 September 2009
Kesedihan Rohaya dan istrinya bertambah ketika mengetahui rumah ketiga anak mereka  pun ikut roboh. “Ibu nggak tau udah ini mau tinggal di mana? Nggak ada yang tersisa, rumah ibu dan anak-anak hancur semua,” tutur Kayah lirih.
Lahirnya Saudara Seperjuangan dari Bandung

Lahirnya Saudara Seperjuangan dari Bandung

30 Desember 2009 Pengukuhan Kepengurusan Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Bandung periode 2009-2011” yang berlangsung pada tanggal 13 Desember 2009, di aula Tzu Chi Bandung. Pada pengukuhan tersebut, dilantik 20 tenaga medis dan 9 relawan  Tzu Chi yang diharapkan akan mengambil peran penting dalam kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh Tzu Chi, terutama yang berhubungan dengan misi kesehatan.
Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -