Mewujudkan Hunian Layak Bagi Warga Surabaya

Jurnalis : Diyang Yoga W (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Diyang Yoga W, Hendra, Firly, Yassir (Tzu Chi Surabaya)

Kepala Bidang Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Serta Pertanahan Kota Surabaya, Dessy Puspita Rini memberian sambutan kepada warga Kecamatan Wonokromo, Surabaya didampingi Camat Wonokromo, Maria Agustin Yuristina dan perwakilan Sekretariat Eksternal Tzu Chi Indonesia, Marwan Yaumal Akbar.

Tzu Chi Surabaya memulai Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni dengan melakukan sosialisasi kepada calon penerima bantuan di wilayah Kecamatan Wonokromo, Surabaya pada 29 Juli 2025. Di Kota Pahlawan ini nantinya sebanyak 500 rumah tidak layak huni akan direnovasi Tzu Chi.

Sejak pagi, relawan sudah datang ke Kecamatan Wonokromo dengan penuh semangat untuk melakukan sosialisasi kepada calon penerima bantuan dari 6 kelurahan. Sosialisasi ini dilakukan untuk warga calon penerima bantuan dari Kelurahan Jagir, Kelurahan Ngagel, Kelurahan Ngagel Rejo, Kelurahan Darmo, Kelurahan Sawunggaling, Kelurahan Wonokromo.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi Tzu Chi Indonesia bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa IV, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Serta Pertanahan, dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur.

Acara dibuka dari sambutan dari Camat Wonokromo, Maria Agustin Yuristina. Dalam kesempatan ini, Maria Agustin Yuristina menekankan bahwa pelaksanaan renovasi rumah tidak layak huni ini didasari atas rasa kemanusiaan dan gotong royong. “Saya berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Karena sudah bersedia membantu kebutuhan warga kami. Prinsipnya adalah gotong royong dalam memberikan manfaat serta meningkatkan kualitas hidup lewat rumah layak huni,” ujarnya.

Antusias warga calon penerima bantuan dari 6 kelurahan yang ingin bertanya saat sosialisasi Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kecamatan Wonokromo, Surabaya.

Kepala Bidang Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Serta Pertanahan Kota Surabaya, Dessy Puspita Rini juga memberikan apresiasi kepada Tzu Chi yang telah memberikan bantuan ini. “Saya berterima kasih sekali kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Ternyata masih banyak orang-orang baik yang peduli kepada warga menengah ke bawah di Kota Surabaya. Kegiatan kali ini akan sangat bermanfaat karena ketika rumah menjadi layak huni akan meningkatkan produktivitas masyarakat dan dapat meningkatkan taraf kebahagiaan warga Surabaya,” ujar Dessy Puspita Rini.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari Sekretariat Eksternal Tzu Chi Indonesia, Marwan Yaumal Akbar yang menjelaskan tentang program dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mulai dari kriteria, syarat, dan administrasi kepada calon penerima bantuan. Di akhir sesi, Marwan Yaumal Akbar juga memutar video bedah rumah dari DAAI TV untuk memberikan sedikit gambaran tentang program bedah rumah Tzu Chi.

Kegiatan ditutup dengan penjelasan tentang rumah layak huni dan bahaya asbes untuk kesehatan tidak hanya mencemari udara, kelembaban, sumber cahaya dan faktor lainnya yang dijelaskan oleh perwakilan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan Kota Surabaya (DPRKPP). Materi ini diharapkan agar calon penerima bantuan mengerti bahwa rumah layak huni itu penting untuk kelangsungan hidup yang lebih baik terlebih lagi untuk anak dibawah umur.

Survei Program Renovasi Rumah
Keesokan harinya pada Rabu, 30 Juli 2025 relawan Tzu Chi Surabaya mulai bergerak cepat. Sejak pagi para relawan sudah tiba di Kelurahan Jagir untuk bersama-sama menjaring berkah lewat survei ke 38 rumah didampingi anggota Kelurahan Jagir.

Relawan Tzu Chi Surabaya melakukan survei langsung ke 38 rumah calon penerima bantuan renovasi di wilayah Kelurahan Jagir.

Kedatangan relawan Tzu Chi Surabaya untuk survei disambut hangat oleh para calon penerima bantuan renovasi rumah di Kelurahan Jagir.

Relawan Tzu Chi Surabaya yang telah dibagi menjadi 7 tim dengan welas asih berjalan kaki menempuh rumah para calon penerima bantuan karena akses masuk yang sempit jadi tidak memungkinkan untuk kendaraan seperti mobil dan sepeda motor untuk masuk lebih dalam. Setibanya di rumah calon penerima bantuan, para relawan mencatat data dan sesekali menanyakan keadaan keluarga para penerima bantuan. Prinsip gotong royong juga terlihat dari para penerima bantuan yang sudah menyiapkan berkas dan menyambut hangat relawan Tzu Chi saat datang ke rumah.

Keringat mengucur deras dari wajah relawan, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat relawan untuk menyelesaikan proses survei. “Relawan Tzu Chi ini luar biasa karena ingin memberi manfaat kepada warga saya terutama dan juga saya selaku Ketua RW 3 sangat berterima kasih atas sumbangsihnya,” kata Iswahyudi, Ketua RW 3. Ia juga berharap agar jalinan jodoh ini dapat berlanjut bersama-sama menjaring berkah untuk kegiatan selanjutnya.

Kondisi rumah yang disurvei relawan Tzu Chi di Kelurahan Jagir. Kondisinya pun bervariasi, ada yang penuh barang berserakan, atap berlubang, dan ruangan rumah yang pengap tanpa ventilasi udara yang menjadikan kualitas udaranya sangat buruk.

Relawan dengan senyum lebar kembali ke kantor Kelurahan Jagir untuk mengumpulkan data dari 38 rumah yang telah disurvei. Sesampainya di Kantor Kelurahan, Relawan disambut hangat oleh tim Sheng Huo Zhu yang sudah menyiapkan makanan sehat untuk para relawan yang bertugas. Senyum lebar dari para relawan mengingatkan kepada Kata Perenungan Master Cheng Yen “Senyuman, kelemahlembutan, pemberian perhatian, dan sumbangsih adalah pernyataan cinta kasih.”

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Mewujudkan Hunian Layak Bagi Warga Surabaya

Mewujudkan Hunian Layak Bagi Warga Surabaya

04 Agustus 2025

Tzu Chi Surabaya memulai Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni dengan melakukan soisalisasi dan mensurvei 38 rumah di Kelurahan Jagir, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -