Kegiatan Belajar Bersama kembali digelar di Ruang Meeting Lantai 5, Tzu Chi Center oleh karyawan DAAI TV. Kali ini kegiatan mengangkat tema Mission Impossible yang dibawakan oleh Christine Desyliana.
Di tengah kesibukan harian, insan di DAAI TV meluangkan waktu untuk kegiatan Belajar Bersama di ruang meeting lantai 5, Tzu Chi Center, PIK pada Jumat, 25 Juli 2025. Bertemakan Mission Impossible, kegiatan ini menggugah kesadaran akan pentingnya menebar Dharma dan welas asih di tengah dunia yang penuh gejolak.
Materi kegiatan diambil dari program Lentera Kehidupan DAAI TV berjudul “Memupuk berkah dengan menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk”. Sebanyak 25 peserta (23 karyawan DAAI TV dan 2 relawan Tzu Chi) mengikuti kegiatan ini dengan penuh perhatian. Pembicara sore itu adalah Christine Desyliana, relawan Tzu Chi dan Sahabat DAAI TV sejak 2009, yang untuk pertama kalinya hadir langsung di Kantor DAAI TV.
Dengan bahasa yang sederhana dan perumpamaan yang membumi, Christine menjembatani nilai-nilai luhur Master Cheng Yen kepada para peserta. Kehadiran dan pembawaannya membuka mata banyak orang; bahwa misi kemanusiaan bukanlah beban, melainkan kesempatan untuk berbagi cinta kasih.
Endang Setyowati (berdiri), selaku koordinator sekaligus MC kegiatan merasa senang karena jumlah peserta Belajar Bersama meningkat dibanding bulan sebelumnya dan beberapa peserta memberikan respon yang positif.
Kegiatan Belajar Bersama merupakan bagian dari rangkaian program bulanan yang digagas oleh Xie Lie DAAI sejak 2023. Ada tiga bentuk kegiatan: kelas bedah buku, kelas sharing bersama relawan Tzu Chi, dan kelas kerajinan. Sejak Maret 2025, kelas kerajinan mulai diadakan, menambah variasi pembelajaran lintas divisi.
Endang Setyowati, dari Divisi Media Operation sekaligus koordinator kegiatan ini sejak tiga bulan terakhir, mengungkapkan tantangan dalam pelaksanaannya. “Salah satu kendala terbesar adalah mengumpulkan peserta. Karyawan sering sudah lelah setelah seharian bekerja. Tapi kami tetap adakan kegiatan ini di luar jam kerja, karena ini juga bagian dari latihan meluangkan waktu dalam kegiatan kerelawanan,” jelas Endang.
Namun semangat untuk menghadapi tantangan itu tidak sia-sia karena jumlah peserta kali ini lebih banyak dari bulan sebelumnya. “Materinya juga sangat bagus. Beberapa peserta bahkan memberikan respon positif,” tambah Endang.
Eko Budi Wibowo (jaket hitam) menyimak paparan pembicara dengan penuh perhatian. Baginya, bagian materi yang paling berkesan adalah tentang tekad dan kesungguhan hati dalam menjalankan misi yang tampaknya mustahil.
Materi yang disampaikan dalam kesempatan ini benar-benar membekas di hati para peserta. Eko Budi Wibowo dari Divisi Quality Control menyoroti bagian tentang tekad dan kesungguhan hati. Baginya, di tengah derasnya arus informasi yang sering tanpa filter, DAAI TV tetap menjadi mercusuar yang menuntun pikiran dan emosi masyarakat pada jalan kebajikan.
“Maka dari itu, DAAI TV akan terus berjalan di atas jalan kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Hal ini demi menciptakan tayangan yang memiliki nilai kemanusiaan yang jernih supaya memupuk keberkahan bahkan menumbuhkan nilai kebaikan di hati pemirsanya,” tutur Eko Budi Wibowo.
Dyatmika Wulan Marwati (tengah) merasa penting untuk terus mendukung DAAI TV sebagai media yang menjernihkan hati dan menyebarkan nilai kemanusiaan.
Dyatmika Wulan Maarwati dari tim Corporate Communication melihat peran besar Master Cheng Yen dalam membangun masyarakat yang harmonis. “Jika setiap orang bisa terpapar ajaran Master Cheng Yen, dunia pasti jadi lebih damai. Dan itu bisa dimulai dari diri kita sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Sera Mirsa dari Divisi HM Pro menyentuh inti dari kegiatan ini, bahwa cinta kasih tidak hanya disampaikan melalui layar, tapi juga lewat aksi langsung. “Saya bersyukur berada di DAAI TV dan mengenal ajaran Master Cheng Yen. Ini menambah semangat saya untuk menyebarkan nilai kebaikan, baik lewat tayangan maupun tindakan.”
Sera Mirsa (paling kiri) menyampaikan harapannya agar setiap insan membangkitkan cinta kasih dalam dirinya. Menurutnya, apa yang terjadi di dunia bergantung pada perbuatan para penghuninya.
Visi Tzu Chi adalah menyucikan hati manusia, menciptakan masyarakat harmonis, dan dunia bebas bencana. Visi DAAI TV senada: menjernihkan hati dan mencerahkan dunia. Di masa seperti sekarang ini dengan terjadinya perang, bencana, dan krisis kemanusiaan yang merajalela, visi itu mungkin terdengar seperti mimpi. Tapi seperti apa yang diungkapkan Master Cheng Yen, “Ini bukan hal yang mustahil, asalkan kita memiliki tekad dan bersatu hati.”
Kegiatan Belajar Bersama bukan sekadar forum diskusi. Ia adalah ruang tumbuh, tempat menanam benih kebajikan, membangkitkan kesadaran kolektif, dan menyalakan kembali api idealisme. Di tengah dunia yang tampak semakin egois, mereka memilih untuk tetap berbuat baik. Dan dari titik inilah, misi yang tampaknya mustahil itu perlahan-lahan menjadi mungkin.
Editor: Arimami Suryo A.