Orang Tua Adalah Segalanya Bagiku

Jurnalis : Herfan (He Qi Barat), Fotografer : Lisella dan Yuli (He Qi Barat)
 
 

fotoMemberi perhatian kepada para oma dan opa di panti jompo dapat menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama dan juga meningkatkan kecintaan kepada orang tua.

para Tzu ching melakukan kegiatan kasih sayang dengan melakukan pijat dan menghibur oma dan opa untuk menyucikan hati seluruh umat pada hari Minggu tanggal 22 Mei 2011 bertempat di halaman RSKB Cengkareng, Jakarta Barat. Para muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) yang berjumlah 150  dan Tim Tzu Shou yang berjumlah 5 orang dan 3 pamong Tzu Shou dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng berkumpul untuk membagi kelompok.

Setelah berkumpul mereka satu per satu menuju mobil yang sudah disediakan panitia. Di perjalan panitia acara mempersiapkan materi dan ada yang berlatih isyarat tangan “Satu Keluarga”. Sampailah di lokasi kegiatan yaitu Panti Wreda Cenderawasih Cengkareng. Sesampainya di tempat kegiatan para Tzu ching dan relawan Tzu Shou (Kelas Budi Pekerti Tzu Chi) dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng ini melakukan kegiatan, mulai dari mengunjungi kamar oma dan opa dan mengajak oma dan opa ke lapangan untuk mendapat perhatian, seperti memijat dan menyuapi makan para opa dan oma. Para peserta seakan ada di tengah keluarga mereka sendiri.

Kasih Orang Tua Sepanjang Masa
Dalam kesempatan ini ada yang lebih mengharukan, di sela-sela kegiatan terdapat seorang Tzu ching yang berasal dari Riau yang bernama Vivi Shijie yang baru bergabung dengan Tzu Ching pada tahun 2008 yang sekarang bekerja di Kapuk Jakarta. Dia merasa sangat senang datang ke panti ini karena ia ingat papanya yang sekarang kondisinya lumpuh dan mamanya di kampung halaman yang jauh. ‘’Aduh saya teringat papa, apalagi papa dan mama di rumah sedang sakit. Papa kondinya sekarang lumpuh dan mama juga sudah tua di rumah,” ujarnya sambil terdiam.

foto  foto

Keterangan :

  • Minggu tanggal 22 Mei 2011, para muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) yang berjumlah 150 dan Tim Tzu Shou yang berjumlah 5 orang mengunjungi Panti Wreda Cendrawasih di Cengkareng, Jakarta Barat (kiri)
  • Muda-mudi Tzu Chi ini mengunjungi kamar oma dan opa dan mengajak mereka ke lapangan untuk mendapat perhatian, seperti memijat dan menyuapi makan para opa dan oma. . (kanan)

Ternyata kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan memperingati Hari Ibu Internasional dan Hari Waisak 2555 BE tahun 2011. Menurut Yeyen, salah seorang anggota Tzu Ching, “Acara ini dilakukan untuk memperingati Hari Ibu dan Hari Waisak. Kita mau berbagi dengan oma dan opa dengan cara memberikan kasih sayang, ngobrol, dan memijat,’’ ujarnya sambil terseyum. Acara ini cukup seru dimulai dari berjoget lagu Poco-poco, menyanyi dan menyaksikan isyarat tangan dari para Tzu Ching. Acara ini memang cukup menghibur, apalagi  melihat keceriaan oma dan opa ketika ada kegiatan tersebut. Rupanya sore sudah menjelang, saatnya acara berbagi kasih akan berakhir. Pada dasarnya orang tua adalah segalanya dan tidak satu pun manusia hidup tanpa orang tua. Jadi ada dua hal yang tidak dapat ditunda yaitu  berbakti kepada orang tua dan melakukan kebajikan. Dengan melakukan berbakti pada orang tua maka kita akan mendapat hadiah, yaitu berbuat kebajikan. Kegiatan ini ditutup dengan isyarat tangan “Satu Keluarga” oleh semua peserta dan acara ini ditutup dengan ucapan sayang yang berbentuk kalungn yang diberikan kepada oma dan opa sebagai rasa syukur dan kasih sayang mereka. Pada dasarnya kasih orang tua adalah hal yang sangat mahal karena jika tidak ada orang tua maka kita tidak akan ada dan menikmati kehidupan.

foto  foto

Keterangan :

  • Bagi oma dan opa yang tidak bisa berjalan karena sakit, relawan Tzu Chi mengunjungi mereka di kamarnya.(kiri)
  • Sedikit perhatian dari kita bisa menjadi begitu berharga bagi mereka yang kesepian dan hidup sebatang kara. (kanan)

Memaknai Kehidupan
Setelah sampai di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi para peserta melakukan sharing tentang pelaksanaan kegiatan. Carolina Shijie mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungannya dalam mengikuti acara kunjungan kasih kepada oma dan opa ini. Di lain pihak terdapat sharing dari Tzu Shao Sekolah Cinta Kasih, Wilson. “Aku bisa berbuat baik dan masih bisa menyuapi oma dan opa,’’ ujarnya. Sementara dari Tzu Ching Cindy Carolina mengatakan, “Sebenarnya saya capek, tapi seru juga ikut kegiatan ini karena dapat tahu keadaannya seperti itu,’’ ujarnya.

Herfan Shixiong, salah seorang pembina Tzu Shou mengungkapkan, ‘’Saya baru kali ini melihat anak-anak Tzu Ching merasa dekat seperti keluarga, mau berbagi perhatian dan kasih sayang, dan pada dasarnya harus bersyukur.’’ Pada dasarnya kita harus memaknai bahwa kehidupan adalah sesuatu yang harus kita maknai dengan bersyukur. Ada Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Dalam kehidupan ini ada yang dua yang tidak dapat ditunda, yaitu berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan.”

  
 

Artikel Terkait

Rasa Syukur yang Tak Terhingga

Rasa Syukur yang Tak Terhingga

15 April 2011
Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Medan di Kota Tebing Tinggi mengadakan ramah tamah dengan para Gan En Hu (penerima bantuan) di Huiso Tebing Tinggi pada hari Minggu, tanggal 20 Maret 2011.
Selalu Ada Jalinan Jodoh Yang Baik

Selalu Ada Jalinan Jodoh Yang Baik

24 Oktober 2012 Yayasan Buddha Tzu Chi terus menjalin jodoh baik dengan setiap golongan masyarakat. Tidak meihat suku, ras, agama, warna kulit, kebudayaan, dan lain-lain, para insan Tzu Chi terus menebarkan benih cinta kasih ke segala penjuru.
Banjir Manado: Para Pahlawan Hati

Banjir Manado: Para Pahlawan Hati

14 Februari 2014 Kalimat di atas adalah kutipan lirik lagu “Satu Keluarga” yang sudah sangat sering kita dengar di Tzu Chi, tetapi baru kali ini benar-benar saya rasakan keindahannya.
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -