Padang: Paket Cinta Kasih untuk Korban Gempa
Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Anand Yahya
|
| |
Paket ini kami berikan sebagai salah satu bentuk kepedulian kami kepada penderitaan para anggota HTT yang menjadi korban gempa. Namun tidak hanya untuk anggota HTT saja, untuk tahap kedua kami juga akan memberikan paket bantuan serupa kepada para warga yang membutuhkan,” tutur Ferryanto Gani. Ferryanto juga menjelaskan, selain paket bantuan gempa, Tzu Chi juga telah memberikan bantuan pelayanan kesehatan kepada para korban gempa sejak satu hari pascagempa terjadi, “Selain di kota Padang, hari ini kami juga mulai memberikan pelayanan kesehatan kepada para korban gempa di Pariaman. “Kami Akan Bertahan” Saat ini Ong Siong Ai memang tinggal sendiri di rumahnya. Pada saat gempa terjadi, laki-laki berperawakan kurus ini sempat jatuh dan terguling di lantai. “Untung saja rumah saya tidak rubuh,” ujarnya. Dengan mata berkaca, Ong Siong Ai mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang telah diterimanya, “Terimakasih. Di rumah sudah tidak ada bahan makan dan sulit air, ternyata dapat bantuan dari HTT dan Buddha Tzu Chi.”
Ket : -Para relawan Tzu Chi Padang dan Jakarta, serta anggota HTT bersama-sama membungkus paket barang- barang bantuan untuk dibagikan kepada korban gempa. (kiri) Sebenarnya Ong Siong Ai masih memiliki seorang anak yang tinggal di Padang. Namun karena untuk memenuhi kebutuhan juga, setiap hari sang anak harus bekerja dan tidak selalu tinggal di rumah. “Salah satu anak saya juga sudah meninggal. Sedangkan yang satu lagi, dia sibuk sekali bekerja dan jarang pulang,” lirih Ong Siong Ai. Beruntung sekali sejak dulu Ong Siong Ai yang pernah menjadi pedagang daging, memiliki banyak sekali teman, sehingga walaupun hidup sendiri namun banyak sekali orang yang peduli kepadanya. “Semenjak stroke, hidup (saya) sulit sekali. Apalagi mata saya juga sudah sulit melihat, jadi saya jarang keluar rumah. Untung rumah tidak apa-apa, jadi saya masih bisa bertahan di sana,” jelas Ong Siong Ai. Tidak hanya Ong Siong Ai yang merasakan cinta kasih Tzu Chi dan HTT, Agus Salim, laki-laki berumur 67 tahun ini juga merasakan hal serupa. Dengan beberapa anggota tubuh yang masih bengkak, Agus tetap menyempatkan diri untuk mengambil paket bantuan. “Saat gempa, saya ada di rumah teman. Waktu itu tembok dapur dan pintu menimpa saya,” tutur Agus sambil memperlihatkan beberapa luka di tubuhnya. Beruntung seluruh rumah Agus tidak hancur, namun beberapa bagian rumah seperti kamar mandi dapur rubuh. Hingga saat ini, Agus hanya mengobati lukanya dengan menggunakan betadine. “Lukanya sudah sembuh dan tidak bengkak lagi, jadi saya tidak perlu ke dokter. Bantuan makanan dan minuman seperti ini memang kami butuhkan,” jelas Ali yang masih sulit berjalan karena luka di kakinya.
Ket :- Para relawan menuntun penerima bantuan. Persediaan makanan yang makin menipis dan belum pulihnya keadaan membuat bantuan sekecil apapun terasa sangat berarti bagi mereka. (kiri) Wujud Rasa Haru
| ||
Artikel Terkait

Bantuan untuk Korban Kebakaran
09 Februari 2016Relawan Tzu Chi membagikan bantuan paket kepada 46 KK yang rumahnya habis dilalap si jago merah. Pembagian bantuan dilakukan pada tanggal 3 Februari 2016, sehari setelah kebakaran terjadi.
Semangat Solidaritas yang Tinggi di Masa Pandemi
07 Juli 2021
Semangat Relawan di Rumah Baru
18 Juli 2017Sabtu, 15 Juli 2017 diadakan kegiatan Gathering Relawan Tzu Chi Jakarta Komunitas He Qi Utara 2 dan Relawan Tzu Chi Hu Ai Bandung. Acara ini pun menjadi ajang silaturahmi antar relawan Tzu Chi Bandung dan Jakarta.