Paket Cinta Kasih Di Awal Tahun

Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Dok. Tzu Chi Medan


Di tengah pandemi Covid 19 relawan Tzu Chi Medan Hu Ai Petisah tetap semangat dan bersyukur dalam membagikan paket imlek kepada penerima bantuan Tzu Chi.

Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini, relawan Tzu Chi Medan dari komunitas Hu Ai Petisah tetap terus berbagi untuk menyalurkan paket sembako bagi penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu).

Sebelum pandemi Covid 19 melanda, relawan Tzu Chi Medan selalu mengajak penerima bantuan Tzu Chi untuk datang ke kantor Tzu Chi untuk mengikuti sosialisasi Tzu Chi namun, karena pandemic ini kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan.

Penyaluran paket imlek berlangsung pada 17 Januari 2021 hingga 29 Januari 2021 dilaksanakan secara bertahap yang disalurkan ke rumah-rumah penerima bantuan Tzu Chi.  


Kho Bun Sai (Kiri) menerima paket imlek yang diantar oleh relawan Tzu Chi.

Paket yang diberikan ada 104 paket, paket disalurkan per komunitas yang ada di wilayah Hu Ai Petisah seperti PTS satu ada 29 paket, PTS dua ada 23 paket, PTS tiga ada 26 paket, PTS empat ada 20 paket, dan PTS lima ada 6 paket. Setiap paket berisi 2 Kg gula pasir, 2 liter minyak goreng, susu, manisan, buah kaleng, teh, 2 botol sirup, milo dan roti.

Betty kordinator penyaluran paket imlek kali ini selalu menginggatkan relawan untuk menjaga kesehatan, dan selalu menerapkan protokol kesehatan pada saat turun ke lapangan memberikan paket imlek kepada penerima bantuan Tzu Chi.

" Pembagian paket imlek tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya dikarenakan pandemi Covid-19, kita (relawan) berinisiatif untuk mengantarkan paket imlek ini kepada penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu) secara langsung. Kami (relawan) sangat bahagia karena kita dapat mengunjungi sekaligus memberikan perhatian kepada penerima bantuan Tzu Chi supaya hubungan antara relawan dan penerima bantuan Tzu Chi tetap terjalin layaknya keluarga” ungkap Betty.


Relawan memberikan paket imlek dengan tetap menjaga jarak fisik antara relawan dan penerima bantuan Tzu Chi.

Kho Bun Sai (71), salah satu penerima bantuan Tzu Chi merasa terbantu dan bersyukur atas bantuan Tzu Chi. "Saya sangat senang dan merasa gembira atas kehadiran relawan Tzu Chi, saya juga bersyukur sekali karena relawan ini sering memberi perhatian pada saya, hari ini mereka dengan tulus memberikan paket imlek ini untuk saya " tutur Kho Bun Sai.  Kho Bun Sai hidup sendiri, hanya relawan yang sering datang memberi perhatian. Setiap bulan Relawan Tzu Chi mengantarkan biaya hidup untuk Kho Bun Sai.

Selalu ada cara untuk menyebarkan cinta kasih ke pelosok negeri, walau di tengah pandemi relawan Tzu Chi Medan menelusuri rumah-rumah penerima bantuan Tzu Chi lainnya. Seluruh paket akan diserahkan secara langsung, sehingga para relawan juga dapat melihat kondisi para penerima bantuan Tzu Chi sebagai bentuk dukungan moril.

Editor: Anand Yahya


Artikel Terkait

Semangat Menyukseskan Pembagian Paket Imlek

Semangat Menyukseskan Pembagian Paket Imlek

08 Februari 2018

Tzu Chi Lampung membagikan paket Imlek di tiga tempat, yakni Kampung sawah, Sukaraja dan Panjang. Sebanyak 195 Paket ini dibagikan, Minggu, 04 Febuari 2018.

Bentuk Kasih Sayang untuk Anak Asuh

Bentuk Kasih Sayang untuk Anak Asuh

22 Januari 2021
Menempuh jarak 25 km dari Kota Medan ke Kota Lubuk Pakam, sebelas relawan Tzu Chi Medan menghantarkan kebahagiaan bagi para Anak Asuh Tzu Chi di sana. Para penerima bantuan biaya pendidikan dari Tzu Chi tersebut sangat bergembira dengan paket Imlek yang mereka terima juga perhatian dari relawan Tzu Chi yang begitu tulus selama ini.
Pembagian Paket Imlek 2017: Merawat Cinta Kasih Tzu Chi di Pademangan

Pembagian Paket Imlek 2017: Merawat Cinta Kasih Tzu Chi di Pademangan

23 Januari 2017

Jelang perayaan Tahun Baru Imlek, Tzu Chi Indonesia berbagi kebahagiaan dengan membagikan paket Imlek kepada warga Pademangan. Sebanyak 4.992 paket yang tiap paketnya terdiri dari 10 kilogram beras dan dua liter minyak di bagikan di wilayah ini.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -