Pameran Budaya Humanis
Jurnalis : Meiliana (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Ayang, Anthony, Benny, Elvana, dan Meiliana (Tzu Chi Pekanbaru)
|
| ||
Ruang yang minimalis tidak membuat relawan kehilangan akal untuk menyulap tempat berukuran Panjang 10 meter dan Lebar 3 meter (Mal Pekanbaru) ini menjadi ruang pameran yang berbudaya humanis Tzu Chi. Sedangkan di Mal Ciputra Seraya, Tzu Chi mendapat ruang gerak yang lebih besar yakni Panjang 30 meter dan Lebar 6,5 meter. Dengan tempat yang cukup luas inilah, selain diadakan pameran juga sekaligus diadakan Gathering Pendidikan (Kelas Budi Pekerti). Isi acara gathering pendidikan hampir sama seperti yang diadakan tahun sebelumnya. Namun, ada sedikit spesial. Yakni, dihadirkan Bodhisatwa cilik yang berbakat dalam bidang musik yaitu biola dan piano untuk memainkan lagu-lagu Tzu Chi. Dan yang lebih menyentuh hati pengunjung adalah dengan disuguhkannya sebuah drama dari kisah “Segelas Susu Hangat”.
Keterangan :
“Segelas Susu Hangat” mengingatkan kita akan Kata Renungan Master Drama yang diperankan oleh relawan Tzu Chi ternyata telah menyentuh sanubari pengunjung Mal. Generasi muda yang bernama Yaya, saat ini baru berumur 17 tahun dan telah merantau di Pekanbaru selama 5 bulan. Melihat kisah drama “Segelas Susu Hangat” ini Yaya merasa sedih dan mengingatkannya kepada orang tua yang kini berada di Jawa. Sebagai perantau di Pekanbaru dan bekerja di toko buah, Yaya merasa belum bisa memberikan apa-apa buat orang tuanya. Yaya bertekad akan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Tak hanya Yaya, Mulati Shijie yang juga merupakan Mama dari Bodhisatwa cilik bernama Alfred. “Orang tua saya ada di Jawa. Saya jadi ingin pulang dan melihat orang tua saya”. inilah perasaan yang dikemukakan oleh Mulati Shijie setelah menyaksikan drama.
Keterangan :
Jalinan Jodoh akan segera tiba Dan kini, sang suami dimutasikan kerja ke Pekanbaru. Mereka berdominisili cukup jauh dari tengah kota. Yaitu daerah Panam, Pekanbaru. Mereka pun tidak menyangka akan bertemu kembali dengan Tzu Chi di Pekanbaru. Dengan mempertimbangkan daerah tempat tinggal yang jauh dan masih tergolong baru di kota ini, membuat mereka tidak fleksibel untuk mencari kantor penghubung Tzu Chi Pekanbaru. Namun sepasang suami istri ini bertekad, akan menyediakan waktu luang untuk menapakkan kaki di Rumah Tzu Chi Pekanbaru dan mengenal lebih dekat tentang Tzu Chi. Fashion Show Produk DA.AI Tech Di penutup acara gathering pendidikan, relawan tim amal telah mempersiapkan anak asuh untuk turut mengisi acara dengan menampilkan isyarat tangan “Satu Keluarga”. Tak hanya anak asuh yang memperagakannya. Seluruh relawan dan Bodhisatwa cilik pun ikut serta. Dengan keseragaman, saling bergandengan tangan membentuk lingkaran besar, telah memberikan sentuhan yang indah dan makna yang tersampaikan dalam lagu “Satu Keluarga” ini. Bella beserta sahabat pun dengan spontanitas turut memperagakan isyarat tangan walau mereka belum mengenal Tzu Chi sebelumnya. | |||
Artikel Terkait

Bahagia Relawan Tzu Chi Bantu Sesama dalam Paket Sembako
12 September 2022Mulai Jumat 9 September 2022 relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesi membuat 20 ribu paket sembako yang segera didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui Polda Metro Jaya.

Semangat Bertoleransi, Muda-mudi Tzu Chi di Bandung Bagikan Paket Takjil
21 Maret 2024Muda-mudi Tzu Chi atau Tzu Ching di Bandung membagikan takjil di sekitar Aula Jing Si Bandung. Sebanyak 500 kue mochi dan 500 botol es jelly dibagikan kepada warga yang hendak berbuka puasa.