Pariaman, Sum-Bar: Semangat untuk Bangkit
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Anand Yahya, Hadi Pranoto
|
| |
Sempat terpukul dan hidup di pengungsian, Zaidin cepat bangkit. Empat hari pascagempa, di tengah kondisi yang serba minim, Zaidin yang warga Jalan Ajung, Kp Tanjung, Lima Koto, Kampung Dalam, Pariaman, Sumatera Barat telah membuka kembali usahanya. “Kalau nggak buka, gimana untuk nanti makan sehari-hari, masa mau mengandalkan bantuan terus,” ujarnya dalam logat Padang yang kental. Meski masih trauma akibat gempa, Zaidin tetap berusaha untuk bangkit. “Kemarin aja (jam 17.30 WIB –red) masih ada gempa-gempa (kecil),” ujarnya. “Saya yang lagi masak, langsung aja keluar,” terang Ernawati, ipar Zaidin.
Ket : -Sebagian rumah dan tempat usaha Zaidin rusak parah akibat gempa. Tidak ingin larut dalam kesedihan, 4 hari pascagempa, Zaidin sudah membuka kembali usaha pangkas rambut dan juga tokonya. (kiri) Seperti Zaidin, Erna yang juga pembuat ketupat (bahan janur) juga sudah mulai bekerja. “Banyak yang minta ketupat, soalnya di pasar dah mulai banyak yang dagang lagi,” kata Erna. Rumah Erna pun rusak, meski tak separah rumah Zaidin. Keduanya merasa bersyukur karena meskipun rumah mereka rusak, tak ada satu keluarga pun yang menjadi korban. “Untung gempanya sore, kalau malam, wah tidak tahu deh,” tutur Ernawati. Gempa mungkin telah meruntuhkan rumah dan tempat usaha mereka, tapi gempa tak sanggup meruntuhkan semangat hidup mereka.
Ket : -Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma dan Franky O. Widjaja ikut menuju lokasi untuk memahami perkembangan proses pemberian bantuan bagi warga korban gempa di Pariaman. (kiri) Sulit, Tapi Bisa Diatasi
Ket : -Banyaknya warga yang mengantri membuat relawan harus menjelaskan kepada warga agar mengambil bantuan dengan tetap tertib dan lancar. "Semua yang punya kupon pasti akan kebagian," terang Hok Lay, relawan Tzu Chi. (kiri) Sebanyak kurang lebih 20 relawan Tzu Chi bahu-membahu mendistribusikan bantuan ini. Peluh keringat yang menguras tenaga seolah kering saat melihat senyum bahagia di wajah para korban gempa. “Bersyukur sekali dapat bantuan ini. Biasanya kami hanya dapat jatah makan untuk beberapa hari saja,” kata Sartika, warga Kampung Dalam.
| ||
Artikel Terkait

Butiran Cinta Kasih dari Taiwan
04 Agustus 2011Jalinan Kasih Penuh Suka Cita di Tanjung Priok
26 April 2017Senin 24 April 2017 bertepatan dengan hari libur nasional Isra Mi’raj. Pagi itu, sekitar 60 insan Tzu Chi dan tujuh muda-mudi Tzu Chi komunitas He Qi Timur, Hu Ai Kelapa Gading sudah berkumpul di pelataran parkir Gereja Katolik Fransiskus Xaverius, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka bersiap membagikan 1.193 paket beras 10 kg kepada warga lingkungan paroki gereja dan wilayah di sekitarnya.
Menyadari Kebutuhan Pasien Geriatri
18 Agustus 2015Pada Sabtu, 8 Agustus, diadakan Seminar Farmasi dan Workshop bertajuk “Asuhan Kefarmasian Pasien Geriatri” di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.