Pascabanjir Jakarta: Menghargai Setiap Butiran Beras

Jurnalis : Lina K. Lukman (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara) Lina Karni Lukman (He Qi Utara)
 
 

foto Sebanyak 1.794 paket bantuan dibagikan kepada warga penerima bantuan dari RW 7, RW 8 dan RW 9 di lokasi Kelurahan Pekojan.

Hari minggu yang cerah tanggal 3 Februari 2013, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali menebarkan cinta kasihnya dengan mengadakan Bakti Sosial Pembagian Bantuan Pasca Banjir. Sekitar 5.550 paket berupa beras seberat 5 kg dan mi instan vegetarian dibagikan kepada warga di 12 RW wilayah Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

 

 

Menurut keterangan yang diberikan oleh Christine Kusnadi (Qiu Lan) Shijie salah satu koordinator di pembagian beras ini. Area pembagian bantuan di pecah menjadi 4 lokasi, yaitu: Pengukiran IV, Bandengan, Kelurahan Pekojan dan di Jl. Arabika. Dilakukannya pembagian lokasi ini adalah agar penerima bantuan tidak berjalan terlalu jauh dari tempat tinggalnya. “Karena banjir di wilayah Pekojan cukup tinggi, banyak warga kurang mampu yang rumahnya terendam. Untuk meringankan beban mereka maka Yayasan Buddha Tzu Chi dengan welas asih dan cinta kasih mengadakan Bakti Sosial ini. Meski beras yang kita bagikan akan habis dalam beberapa hari, tetapi cinta kasih yang kita berikan akan tetap ada di hati para warga penerima bantuan”, jelas Qiu Lan Shijie dengan wajah yang selalu tersenyum.

Sejak dari jam 6 pagi, relawan sudah mulai berdatangan ke lokasi dan terlihat susunan 1.794 paket bantuan yang akan dibagikan pun sudah tertata dengan rapi. Warga penerima bantuan satu persatu mulai memadati pintu masuk Kelurahan Pekojan. Acara dibuka tepat pukul 9 pagi dengan kata sambutan dari Bapak Tasmin yang merupakan perwakilan dari Kecamatan Tambora, lalu dilanjutkan oleh kata sambutan dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang diwakili oleh Rita Shijie. Sebanyak 40 relawan yang hadir saat itu telah bersiap-siap di tempat dan tugasnya masing-masing. Kemudian para penerima bantuan dari RW 7, RW 8 dan RW 9 yang sudah berbaris rapi dan juga teratur, dipersilahkan untuk masuk mengambil paket bantuan.

foto   foto

Keterangan :

  • Walaupun cuaca lumayan panas, kebahagian batin terpancar dari wajah para relawan dan penerima bantuan pasca banjir (kiri).
  • Para relawan memunguti setiap butiran beras cinta kasih yang tercecer di tanah sebagai salah satu wujud terima kasih atas segala jerih payah para petani dan semua yang telah bersumbangsih dengan ikhlas (kanan).

Di kegiatan Bakti Sosial ini juga terdapat 1 keluarga yang ikut membantu, Tjen Tje Yan (49), Suliati (40), Ivan Darren (18) dan Ivan Darrick (16). Dari rumah yang terletak di daerah Kapuk, Jakarta Barat, mereka datang dengan mengendarai 2 buah sepeda motor. Meskipun bercucuran keringat karena cuaca lumayan panas, mereka terlihat begitu antusias sekali membantu kegiatan pembagian sembako ini.

Keluarga yang berasal dari Medan Sumatra Utara ini, sudah mengenal Tzu Chi sejak tahun 2004 saat bencana tsunami melanda Aceh, dan melihat relawan begitu tulus membantu para korban. “Saat masih tinggal di Medan, kami sekeluarga berkeinginan untuk menjadi relawan tetapi jodoh belumlah matang, jadi kami hanya mengikuti kegiatan saja. Tahun 2010 kami pindah ke Jakarta dan sejak itu kami menjadi donatur Tzu Chi. Setelah 2 tahun menjadi donatur barulah jodoh dengan Yayasan Buddha Tzu Chi sampai dan kami semua mengikuti sosialisasi untuk menjadi relawan,” kata Suliati yang juga sering mengikuti kegiatan bedah buku ini.

Waktu terus berjalan mendekati pukul 12 siang dan pembagian sembako pun hampir usai. Para relawan segera memunguti butiran beras yang tercecer di tanah. Begitu pula dengan Tjen Tje Yan sekeluarga. Sebutir demi sebutir beras mereka ambil dari tanah dan dikumpulkan dalam kantong plastik. “Meski cuma sebutir beras haruslah dihargai, karena kalau sudah terkumpul banyak akan menjadi nasi dan membuat orang yang kelaparan menjadi kenyang,” ujar Ivan Darren yang walaupun masih muda tetapi sudah mengerti makna arti kehidupan.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Menjalankan Misi Kesehatan dan Berbelas Kasih kepada Semua Orang

Suara Kasih: Menjalankan Misi Kesehatan dan Berbelas Kasih kepada Semua Orang

26 September 2013 Untuk menciptakan kedamaian di bumi, batin manusia haruslah selaras. Jika batin manusia tidak selaras, maka bumi akan sulit menjadi tenteram dan damai.
Banjir Jakarta: Menolong Orang Lain = Menolong Diri Sendiri

Banjir Jakarta: Menolong Orang Lain = Menolong Diri Sendiri

20 Januari 2013
Hari terlihat cerah meski hujan mengancam di balik awan. Hari itu, Sabtu 19 Januari 2013, adalah hari keempat pembagian bantuan yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi untuk korban banjir di wilayah Kapuk Muara dan Teluk Gong, Jakarta Utara.

 

Bersatu Hati Galang Dana Topan Haiyan

Bersatu Hati Galang Dana Topan Haiyan

05 Desember 2013
Mereka bersatu hati untuk mempersiapkan penggalangan dana untuk meringankan beban korban Topan Haiyan di Filipina.
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -