Peduli Merapi : Bantuan Tahap ke-3

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya
 
 

foto Rombongan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi ke-3 yang berangkat pada Sabtu malam, 6 November 2010, tengah menyiapkan paket bantuan bencana Gunung Merapi bersama dengan relawan Tzu Chi Magelang pada hari Minggu, 7 November 2010.

Tahap demi tahap terus dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk memberikan bantuan bagi korban letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Setelah bantuan tahap pertama dan kedua diserahkan kepada korban letusan di daerah Sleman, pada tahap ke-3 ini relawan Tzu Chi Jakarta bergerak ke daerah Magelang, tepatnya di daerah Muntilan Jawa Tengah.

Relawan Tzu Chi Jakarta dibantu oleh sekitar 200 orang relawan Tzu Chi Magelang dalam mendistribusikan bantuan. Sejak Minggu pagi, 7 November 2010, relawan Tzu Chi Magelang telah berada di gedung serba guna milik relawan setempat menyiapkan paket bantuan yang akan diberikan.

Sebanyak 2.000 paket bantuan disiapkan untuk diberikan kepada para korban di beberapa lokasi pengungsian. Paket bantuan terdiri dari 1 buah ember yang berisi 2 lembar handuk, 5 helai pakaian baru untuk pria dan wanita, 2 buah sarung, dan satu gayung yang berisi 2 buah sabun, 2 buah sikat gigi, 2 buah pasta gigi, 1 buah balsam ukuran besar, 1 buah salep kulit, 5 buah masker, dan12 sachet obat puyer sakit kepala.

Partisipasi Warga
Para relawan Tzu Chi dengan bersemangat menyiapkan paket bantuan tersebut. Mereka menyiapkan dengan bergotong royong. Ada yang menempelkan stiker Tzu Chi pada barang bantuan yang diberikan, ada yang memilah pakaian-pakaian baru dari karung, dan kemudian mengemasnya menjadi satu paket yang siap diberikan kepada korban bencana.

Dalam menyiapkan paket bantuan ini relawan dibantu juga oleh para korban bencana letusan Gunung Merapi yang tinggal di pengungsian di sekitar tempat para relawan menyiapkan paket bantuan. Seperti yang diungkapkan oleh Ernawati, salah seorang pengungsi yang berasal dari Desa Cowor, Keluruhan Butuh Sawangan, Magelang. “Saya ingin aja daripada di pengungsian ndak ada kerjaan, (hitung-hitung) ngisi waktu luang,” kata Ernawati yang sebelumnya mengungsi di daerah Butuh.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Jakarta bersama dengan relawan Tzu Chi Magelang sedang menempelkan stiker Tzu Chi pada sarung yang akan dibagikan kepada pengungsi korban letusan Merapi yang berada di Gelanggang Olahraga (GOR) New Armada Magelang. (kiri)
  • Ernawati dengan senang hati membantu relawan Tzu Chi menyiapkan barang bantuan untuk para pengungsi korban letusan Merapi di GOR New Armada Magelang. Ernawati sendiri adalah seorang pengungsi yang tinggal di Desa Cowor, 20 km dari Merapi. (kanan)

Ernawati bersama suami dan seorang putranya terpaksa kembali diungsikan ke daerah yang lebih aman dikarenakan aktivitas erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat malam (5/11/2010) cukup membahayakan desanya, dan sebagian rumahnya pun rusak tertimpa pohon yang tumbang akibat hujan abu yang sangat tebal. Desa Cowor ini dihuni oleh 60 keluarga dan berada dalam radius 20 kilometer dari puncak Merapi. Awalnya Desa Cowor ini masih dalam status aman dari bahaya awan panas, namun karena erupsi gunung Merapi semakin besar pemerintah daerah setempat mengeluarkan larangan bagi warga yang tinggal di desa ini untuk pindah ke tempat pengungsian yang relatif lebih aman.

Seperti Ernawati, Erni (13), siswi kelas dua SMP ini bersama teman-temannya juga ikut membantu menyiapkan paket bantuan. Erni bersama 5 orang teman sebayanya merasa senang dapat turut membantu menyiapkan paket bantuan. “Saya senang, tadi saya diajak teman waktu di pengungsian,” kata Erni polos. Erni terpaksa tak dapat bersekolah karena atap sekolahnya tertimpa pohon yang tumbang. Kegiatan belajar terpaksa dihentikan dalam batas waktu yang belum ditentukan karena letusan Gunung Merapi masih terus mengeluarkan awan panas yang berbahaya.

Ernawati dan Erni adalah contoh warga korban letusan Merapi yang tinggal di barak pengungsian, namun dengan rendah hati dan tulus masih mau membantu menyumbangkan tenaganya menyiapkan paket bantuan bersama relawan Tzu Chi. Semoga beban yang menghimpit warga korban letusan Merapi bisa menjadi berkurang jika di antara kita mau saling peduli dan tolong menolong.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Batin yang Jernih

Suara Kasih: Batin yang Jernih

08 Februari 2012 Kita juga melihat insan Tzu Chi di Chicago. Meskipun cuaca sangat dingin, namun mereka tetap berkumpul bersama untuk memberikan doa mereka. Ini menunjukkan semangat dan keberanian insan Tzu Chi Amerika Serikat dalam memikul tanggung jawab.
Sebuah Ikhtiar Menghadirkan Rumah Layak Huni bagi Warga Prasejahtera

Sebuah Ikhtiar Menghadirkan Rumah Layak Huni bagi Warga Prasejahtera

01 September 2022

Darwis (57) diliputi haru ketika tim relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Utara 1 pagi itu tiba di rumahnya, Selasa 30 Agustus 2022 untuk menyurvei kondisi rumah juga kehidupannya sehari-hari.

Kasih untuk Penyelamat Jiwa

Kasih untuk Penyelamat Jiwa

17 Desember 2013 Hari Minggu pagi, tanggal 15 Desember 2013, Yayasan Buddha Tzu Chi He Qi Utara Hu Ai Jelambar bekerjasama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) mengadakan kegiatan donor darah.
Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -