Peduli Merapi : Galang Hati di Pasar Duta Mas
Jurnalis : Iea Hong (He Qi Utara), Fotografer : Iea Hong (He Qi Utara)
|
| ||
Di antara kesibukan para pedagang dan pembeli yang bertransaksi, ada sekelompok orang dengan seragam biru putih dan abu putih juga sibuk dengan aktivitas mereka, dengan tangan memegang sebuah kotak coklat dari dus bertuliskan “Peduli Bencana Merapi”. Mereka adalah para relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi dari Hu Ai Jelambar yang pada hari itu sedang melakukan pengalangan dana untuk korban bencana tanah longsor di Wasior Papua, tsunami di Mentawai, dan Merapi di Yogyakarta. Menggugah Kepedulian Masyarakat
Keterangan :
Hari itu, relawan Tzu Chi yang berjumlah lebih dari 20 orang telah berkumpul pagi-pagi sekali untuk melakukan pengalangan dana di Pasar Duta Mas dan Pasar Medan Jelambar, Jakarta Barat. Relawan dibagi menjadi 2 kelompok: 1 kelompok menuju ke Pasar Duta Mas dan kelompok yang lain menuju ke Pasar Medan di Jelambar. Sesampainya di Pasar Duta Mas, tanpa dikomando para relawan langsung menuju posisi-posisi yang strategis di setiap pintu masuk ke pasar, sisanya 1 kelompok berdiri di jalan utama dan 1 kelompok berjalan berkeliling dari pintu ke pintu. Walaupun para relawan Tzu Chi ini sebagian dari mereka adalah para pengusaha dan pekerja kantoran, tetapi saat turun ke jalan menggalang dana tidak terlihat adanya rasa malu ataupun rasa minder saat melakukannya. Mereka sangat antusias mengetuk hati orang-orang yang lewat supaya mau menyisihkan sedikit uangnya untuk membantu para korban bencana. “Mereka yang saya kenal tidak boleh terlewatkan untuk berpartisipasi,” ucap Pao Cin Shijie penuh semangat sambil terus memanggil orang-orang yang dikenalnya.
Keterangan :
Kali ini yang berpartisipasi menyumbangkan uang untuk bantuan bencana melalui Tzu Chi cukup beragam, ada pedagang, pengunjung pasar, tukang parkir, dan bahkan tukang becak pun tidak mau ketinggalan untuk bersumbangsih. Sementara relawan sendiri selain ikut bersumbangsih dengan menggalang dana, mereka juga bisa turut melatih diri untuk mengikis keegoannya. Dengan penuh kerendahan hati, mereka berdiri di pinggir jalan untuk menggalang dana dan tidak lupa untuk menggucapkan “Gan En” sambil membungkukkan badan (90 derajat) untuk berterima kasih kepada setiap orang yang berpartisipasi . | |||
Artikel Terkait

Wujud Perhatian Tzu Chi Untuk Warga Duri Selatan Tambora
14 Agustus 2020Warga di pengungsian menyaksikan bagaimana api di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat menyambar Pasar Pos Duri. Api yang sudah menjalar ke rumah warga menjalar juga ke sebuah pohon besar yang terletak di depan pasar.

Cinta Kasih Muda-Mudi dalam Setiap Kotak Nasi Hangat
15 November 2022Anggota muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) Pekanbaru mengadakan masak bersama membuat nasi kotak hangat untuk dibagikan kepada warga di wilayah Kota Pekanbaru. Ada 102 nasi hangat yang di bagikan.
Kisah Maitri yang mengalami Ambiguous Genitalia
26 November 2020Maitri Dhamma Visakha Chandra (3),
bocah asal desa Kedung Waringin, Kecamatan Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat, memiliki alat kelamin yang terlahir tidak sempurna. Awal lahir
Maitri dinyatakan terlahir sebagai perempuan.