Pelayanan Kesehatan Tzu Chi di Cicalengka

Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : M. Galvan, Dayar (Tzu Chi Bandung)


Dokter gigi dari TIMA Bandung, dengan penuh kesabaran dan kehati-hatian memeriksa pasien yang sedang berobat.

Jauhnya fasilitas kesehatan yang tersedia, kerap membuat masyarakat yang hidup di garis kemiskinan tak mendapatkan pengobatan yang layak. Melihat kondisi ini Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung mencoba mengatasi problema tersebut. Kali ini, Tzu Chi Bandung bekerjasama dengan Polda Jawa Barat dalam rangka HUT Bhayangkara ke 72 tahun 2018, mengadakan bakti sosial pelayanan kesehatan secara gratis bagi warga Kecamatan Cicalengka, Kab. Bandung. Baksos ini bertempat di Gedung ONIBA Center, Jl. Raya Cicalengka KM 1 No 81 pada Minggu 24 Juni 2018 dan berhasil menangani sebanyak 922 warga.

Baksos ini sekaligus menjadi wadah bagi Tzu Chi Bandung untuk menjaring pasien yang membutuhkan bantuan lanjutan. Selain itu, masyarakat sekitar pun bisa mengenal lebih dekat mengenai visi dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi yang mengedepankan aksi sosial kemanusian.


Relawan Tzu Chi membantu dan mendampingi pasien.

Bakti sosial ini dihadiri oleh Kapolda Jawa Barat, Irjen Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si,  Wakapolda Jabar, Brigjen Pol Drs Supratman beserta jajaran Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Bupati Bandung yaitu H. Dadang M. Nasser, SH, S.IP. Dalam sambutannya, Kapolda Jabar Irjen Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si menyampaikan ucapan terima kasih kepada para instansi yang ikut dalam penyelanggaraan Bakti Sosial di Kec. Cicalengka.

“Terimakasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi beserta instansi lainnya yang telah ikut berperan dan berkontribusi bagi masyarakat Jawa Barat khususnya warga Cicalengka dalam menebarkan cinta kasihnya,” ucapnya.


Baksos yang bertempat di Gedung ONIBA Center, Jl. Raya Cicalengka KM 1 No 81 pada Minggu 24 Juni 2018 ini berhasil menangani sebanyak 922 warga.


Kapolda Jawa Barat, Irjen Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si memberikan kata sambutan pada baksos kesehatan umum dan gigi di HUT Bhayangkara ke-72 tahun.

Agung menambahkan, kegiatan gabungan ini dapat membawa perubahan bagi warga Cicalengka dan sekitarnya dalam hal kesehatan. “Kenapa tempatnya dipilih di Cicalengka, karena kita sama-sama prihatin dua bulan yang lalu kan ada kejadian di sini, masalah minuman keras yang korbannya cukup banyak 37 orang. Oleh karena itu sekaligus juga tempatnya dipilih ini untuk mengingatkan kepada masyarakat pentingnya kesehatan. Jadi kegiatannya banyak ada pengobatan umum, pengobatan gigi, donor darah, sunatan, KB dan sembako ini semua terpadu. Harapannya SDM (Sumber Daya Manusia) di Cicalengka khususnya dan Jawa Barat umumnya bisa meningkat karena itu sebagai generasi penerus bangsa,” imbuh Agung.

Herman Widjaja selaku Ketua Tzu Chi Bandung senang karena antusiasme warga Kecamatan Cicalengka yang mengikuti pelayanan kesehatan cukup besar. Terbukti sejak pukul 06.30 WIB warga sudah memadati lokasi. “Harapannya mereka dapat mengenal Tzu Chi kemudian kemungkinan kalau memang banyak pasien yang ditindaklanjuti berarti kita adakan baksos lanjutan atau baksos regeneratif,” kata Herman.


Ketua Tzu Chi Bandung, Herman Widjaja memberikan paket sembako kepada salah satu warga penerima bantuan.


(Foto bersama dari kiri) Wakapolda Jabar Brigjen Pol. Drs. Supratman, MH, Ketua Tzu Chi Bandung Herman Widjaja, Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto, M.Si, perwakilan dari SCTV Peduli dan Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Pol drg. Arios Bismark, DFM. Foto bersama ini setelah penyerahan cendramata dan penghargaan dari Polda Jabar kepada para instansi yang mendukung baksos di Hari Bhayangkara ke 72 tahun 2018.

Adanya bakti sosial secara gratis ini tentu sangat diharapkan oleh warga yang kurang mampu. Manfaat dari kegiatan ini pun sangat dirasakan oleh semua warga yang mengikuti pelayanan kesehatan tersebut. Selain meringankan biaya sehari-hari, warga dapat berkonsultasi dengan dokter secara langsung mengenai penyakit yang dideritanya. Hal tersebut dirasakan oleh Sutaryat (62) warga Ds. Langensari, Kec. Pameungpeuk, Kab. Bandung.

"Dapat meringankan biaya, karena bagi masyarakat yang ekonominya pas-pasan pengobatan itu cukup mahal jadi hal ini sangat membantu. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini terus berlanjut. Kami ucapkan banyak beribu-ribu terimakasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah berpartisipasi hari Kapolda Jabar (HUT-Bhayangkara ke 72- red) mudah-mudahan mendapatkan balasan baik dan lebih dari sini,” ujar Supriyatna.


Relawan Tzu Chi membagikan roti dan air mineral kepada setiap pasien yang telah mengikuti baksos.


Antusias warga Kec. Cicalengka dan sekitarnya yang mengikuti baksos.

Dengan niat yang tulus dalam menolong sesama, tidak ada yang tidak mungkin dalam menanggulangi masalah kesejahteraan yang kerap kali dihadapi oleh masyarakat kurang mampu. Selain itu, bakti sosial ini juga menjadi jembatan jalinan jodoh dengan masyarakat setempat dan Tzu Chi Bandung, dengan begitu dapat bersama-sama dalam menebarkan kebajikan dan cinta kasih.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menebar Kebaikan Melalui Pengobatan bagi Lansia

Menebar Kebaikan Melalui Pengobatan bagi Lansia

24 Juli 2018
Relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Pusat Xie Li Pademangan mengadakan bakti sosial (baksos) kesehatan lansia untuk Wilayah Pademangan, Minggu pagi 22 Juli 2018. Baksos ini bertempat di Sekolah Fajar Indah, Jl Budi Mulia RT.007/010, Pademangan Barat, Jakarta Utara.
Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-136: Menyempurnakan Guratan Tawa di Bibir Miftah

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-136: Menyempurnakan Guratan Tawa di Bibir Miftah

15 Februari 2023

Yuliani membagikan kisah Muhammad Miftahul Muzammil yang berhasil menjalani operasi bibir sumbing dalam Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi Ke-136.

Memanfaatkan Waktu untuk Bersumbangsih

Memanfaatkan Waktu untuk Bersumbangsih

10 Maret 2016

Selama lima hari, 24-28 Februari 2016 relawan konsumsi yang dikoordinatori Rosmin Surbakti terus bersumbangsih menyajikan makanan dengan memasak setiap harinya pada baksos kesehatan Tzu Chi di Sampit, Kalimantan Tengah. Mulai dari belanja bahan-bahan ke pasar, memasak, hingga menyajikan makanan, mereka lakukan dengan penuh sukacita.

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -