Menteri PKP RI Maruarar Sirait, Mendagri Tito Karnavian dan relawan Tzu Chi Indonesia melaksanakan peletakan batu pertama Pembangunan hunian tetap untuk warga penyintas bencana di Sibolga Selatan.
Pada Minggu, 21 Desember 2025, bertempat di Desa Aek Parombunan, Kota Sibolga, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI Maruarar Sirait, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian, Pemda setempat, serta relawan Tzu Chi dari Medan dan Jakarta, melaksanakan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi penyintas banjir bandang dan tanah longsor di Tapanuli dan Sibolga.
Salah satu penyintas bencana yang hadir dalam acara tersebut adalah Mevin Magdalena (58). Air matanya tak terbendung saat ia berdiri di lokasi yang kelak akan menjadi rumah barunya. Sambil menggenggam tangan relawan Tzu Chi Indonesia yang mendampinginya, warga Kota Sibolga ini teringat kembali pada saat mencekam di akhir November 2025 lalu, ketika banjir bandang dan tanah longsor menghancurkan segala yang ia miliki.
"Hanya sepuluh langkah setelah saya dan anak saya keluar dari pintu, rumah itu langsung roboh total. Jika terlambat sedikit saja, kami mungkin tidak ada di sini sekarang," kenang Mevin sambil menyeka air mata.
Trauma itu masih membekas nyata, hingga saat ini ia terpaksa menumpang di rumah kerabat dan terkadang masih harus kembali ke reruntuhan rumahnya yang rawan ambruk hanya untuk sekadar memasak. Kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta benda sempat membuat Mevin merasa terpuruk. Namun, saat melihat lokasi Hunian Tetap (Huntap) yang akan segera dibangun, ia mengungkapkan rasa syukur yang mendalam karena letaknya yang strategis untuk melanjutkan kehidupan.
Menteri PKP Maruarar Sirait, Mendagri Tito Karnavian, Bupati Tapsel Masinton Pasaribu, dan relawan Tzu Chi Indonesia saat meletakkan batu pertama pembangunan Huntap di Kecamatan Pinangsori, Tapanuli Tengah.
Dengan penuh cinta kasih, salah satu relawan Tzu Chi Indonesia mendampingi Mevin Magdalena calon penerima bantuan hunian tetap di Sumatera Utara. Tak kuasa Mevin menahan rasa harunya.
Mevin merasa sangat lega mengetahui bahwa rumah baru ini dibangun di kawasan yang dekat dengan akses jalan umum. Baginya, hal ini sangat krusial agar anaknya yang masih duduk di bangku SMA dapat berangkat sekolah dengan mudah tanpa harus menempuh perjalanan jauh. Dengan berjalan kaki sebentar, anaknya sudah bisa menjangkau angkutan umum yang menuju ke sekolah.
Kisah Mevin adalah potret luka dari ratusan keluarga di Sumatera Utara yang kini mulai dibasuh melalui dimulainya pembangunan Hunian Tetap (Huntap). Peletakan batu pertama ini menandai komitmen besar pembangunan 2.500 unit rumah bagi penyintas bencana di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
Upaya pembangunan hunian tetap untuk para warga penyintas bencana bukanlah sekadar proyek fisik, melainkan akumulasi dari niat baik para donatur dan relawan Tzu Chi yang bersatu padu untuk memulihkan duka para penyintas. Semangat kebersamaan ini selaras dengan pesan Master Cheng Yen: “Jika setiap orang mau membangkitkan satu niat kebajikan dan menciptakan satu keberkahan, maka himpunan dari niat kebajikan dan keberkahan ini akan mampu menjauhkan segala bencana.”
Dedikasi Relawan Tzu Chi Menembus Medan yang Sulit
Bantuan kemanusiaan ini diperkuat oleh dedikasi para relawan yang telah hadir memberikan perhatian bagi warga sejak awal bencana. Timmy Jawira, salah satu relawan tanggap darurat Tzu Chi Medan, menceritakan perjuangan relawan menempuh 12 jam perjalanan darat dari Medan melalui jalur yang rawan tanah longsor untuk mencapai lokasi bencana di kota Sibolga.
Relawan Tzu Chi Indonesia juga memberikan paket bantuan sebanyak 210 paket yang terdiri dari beras, susu kental manis, roti kering, kecap manis, dan air mineral untuk warga di Sibolga dan Pinangsori.
Relawan TTD Tzu Chi, Timmy Jawira saat meninjau langsung lahan pembangunan hunian tetap di Pinangsori, Tapanuli Tengah. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan lokasi hunian aman dari risiko banjir dan memiliki akses yang memudahkan mobilitas warga.
Selain untuk menghadiri dan mensukseskan acara peletakan batu pertama Pembangunan hunian tetap, relawan Tzu Chi Medan juga menyalurkan paket bantuan sosial sebanyak 210 paket kepada warga di Sibolga dan Pinangsori. Paket bantuan terdiri dari beras, susu kental manis, roti kering, kecap manis, dan air mineral.
Perhatian dan penuh cinta kasih juga ditujukan relawan Tzu Chi Medan kepada para penyintas bencana. Menurut Timmy, melihat langsung kesedihan warga dan yang kehilangan tempat tinggal menjadi motivasi utama bagi relawan untuk hadir memberikan penguatan hati agar warga tetap tegar di masa sulit.
Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik, turut mengapresiasi kepedulian yang ditunjukkan para relawan Tzu Chi Medan. Kehadiran Tzu Chi untuk kesekian kalinya di Sibolga dirasakan dapat menjadi penyemangat bersama antara Yayasan Buddha Tzu Chi dan pemerintah daerah untuk memastikan seluruh proses relokasi ini berjalan tanpa hambatan.
Editor: Fikhri Fathoni