Perjalanan Hati Menjadi Relawan Komite Tzu Chi

Jurnalis : Ami Haryatmi, Yessi Maryam (He Qi Barat 2), Fotografer : Agus DS, Dok. Pribadi (He Qi Barat 2)

Mei Li Kosasih (tengah) bersama sepuluh relawan komunitas He Qi Barat 2 ketika ikut dalam rangkaian pelantikan komite di Griya Jing Si Hualien Taiwan, di sana mereka juga memperdalam pemahaman visi misi Tzu Chi.

Ada kisah yang masih tersisa dari Training Relawan Abu Putih pertama yang digelar oleh relawan komunitas He Qi Barat 2, pada Minggu, 23 November 2025 di Tzu Chi Center Jakarta. Kegiatan ini menghadirkan materi seputar visi, misi, serta peran penting relawan dalam aksi kemanusiaan. Suasana semakin hangat ketika sesi talkshow dimulai, menghadirkan para relawan yang baru kembali dari Hualien, Taiwan, setelah dilantik menjadi relawan Komite oleh Master Cheng Yen.

Sebanyak sepuluh calon Komite dari He Qi Barat 2 itu mengikuti rangkaian kegiatan pelantikan komite pada 6–10 November 2025. Pada kesempatan itu, mereka bukan hanya dilantik, tetapi juga untuk semakin mendalami dan meresapi makna berada di Jalan Tzu Chi.

Dalam bincang terpisah setelah acara, beberapa relawan berbagi pengalaman yang mereka bawa pulang dari perjalanan itu. Hendra Sugiono menjadi salah satu yang bercerita. Di usia di atas lima puluh tahun, ia merasa baru benar-benar menemukan jalannya ketika menjadi relawan Abu Putih pada tahun 2022. Andai waktu bisa diputar ulang, ia ingin bergabung lebih cepat. Hendra mengingat pesan Master Cheng Yen bahwa menjalin jodoh baik dan berbuat kebajikan adalah perjalanan panjang yang tidak dapat diukur. Kalimat itu melekat kuat di benaknya dan membuat ia ingin memanfaatkan waktu yang tersisa sebaik mungkin untuk memberi kontribusi.

Berbeda lagi dengan kisah Lulu Lusdiana, seorang relawan Muslimah yang menuturkan pengalamannya dengan mata berbinar. Pelantikan di Hualien baginya merupakan hadiah ulang tahun yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia kagum melihat seluruh proses acara berlangsung tertib dan teratur. Yang membuatnya paling tersentuh adalah perhatian para Bhiksuni yang memastikan dirinya tetap dapat menunaikan salat, bahkan menyediakan ruang khusus untuk beribadah.

“Ada kebahagiaan yang muncul ketika kebaikan menjadi kebiasaan,” tambah Lulu. Pengalaman itu membuat Lulu semakin yakin bahwa kebaikan bukan sekadar tindakan, tetapi kebiasaan yang harus terus dipupuk.

Tidak semua pengalaman datang dalam bentuk euforia. Suherman, relawan dari Bojong Indah, mengalami perjalanan yang cukup melelahkan. Sedari tiba di Bandara Taoyuan, ia harus menjalani pemeriksaan kesehatan cukup panjang. Setelah dinyatakan sehat, perjalanan berlanjut, namun pemeriksaan masih diulang di Taipei dan Hualien. Bahkan ia sempat disarankan beristirahat di Tzu Chi Hospital. Walaupun sempat terasa berat, Suherman menerimanya sebagai bentuk perhatian besar terhadap kesehatan peserta.

“Betapa luar biasa Tzu Chi memperhatikan kesehatan setiap peserta. Di sini saya kilas balik, mengingat pada saat awal menjadi relawan. Dulu saya hanya ikut-ikutan, kemudian mencontoh shijie saya (istri) Tan Ie Ven yang telah lebih dulu menjadi komite. Hal ini menjadi pengingat bagi saya untuk terus melakukan pelayanan cinta kasih dengan tulus ikhlas seperti yang dicontohkan oleh Master Cheng Yen maupun para relawan yang lebih dulu menjadi Komite. Saya tidak akan lagi menjadi relawan yang hanya sekedar ikut-ikutan,” paparnya.

Suasana sharing pengalaman para relawan komite yang baru saja dilantik. Talkshow ini menghadirkan inspirasi dan semangat bagi relawan yang hadir. (Dari kiri ke kanan) Meydia, Lulu Lusdiana, Vera, Lince, Anastasia Wiwiek, Elly Wijaya, Hadinata, Suherman, Hendra Sugiono, dan Hendra Mulyono Saputra.


Hendra Mulyono Saputra juga mengalami momen yang membekas dalam ingatan. Ketika sesi doa berlangsung, hatinya tiba-tiba bergetar kuat. Bayangan bencana, banjir, dan penderitaan masyarakat seolah tergambar jelas di depan mata hingga air matanya mengalir tanpa bisa dicegah. Baginya, itu seperti gambaran betapa besar kepedihan yang mungkin dirasakan Master ketika melihat makhluk hidup tertimpa musibah. Pengalaman itu pulalah yang mendorongnya untuk memperkuat tekad sebagai relawan, agar dapat menolong lebih banyak orang sesuai kemampuan.

Kisah empat relawan itu hanyalah sebagian dari sepuluh orang yang merasakan pengalaman serupa. Bahagia, terharu, bersyukur, dan memiliki keinginan untuk terus melangkah. Menjadi Komite bukan akhir perjalanan, justru awal dari langkah baru dalam menjalankan visi misi Tzu Chi. Para relawan lainnya pun merasakan hal yang mirip dan mengungkapkannya dengan sederhana namun bermakna. Anastasia Wiwiek menyebut kebahagiaan terbesar adalah ketika ia dapat melakukan sesuatu untuk orang lain. Lince merasa bersyukur karena bisa berbagi cinta kasih dengan lebih luas. Vera ikut merasakan kebahagiaan setiap kali calon penerima bantuan akhirnya mendapatkan pertolongan. Sedangkan Meydia berharap relawan dapat terus berjodoh dalam perbuatan baik, menjadikan tantangan bukan hambatan, tetapi alasan untuk melangkah lebih jauh.

Menjelang akhir talkshow, Hadinata memberikan pesan penutup yang dirasa mengena bagi semua yang hadir hari itu. Ia berharap relawan Abu Putih dapat terus berkembang dan merangkul lebih banyak anggota baru, membentuk barisan yang tidak hanya panjang, tetapi juga solid dalam menjalankan misi Tzu Chi.

“Saya berharap kalian semua bisa menggenggam waktu dengan sebaik-baiknya. Manfaatkan waktu kalian yang ada sekarang ini, karena kita tidak tahu mana yang akan lebih dulu menghampiri kita. Hari esok atau ketidakkekalan?” ujar Hadinata.

Pelantikan Relawan Komite di Hualien meninggalkan kesan dalam bagi mereka yang menjalaninya. Bukan hanya tentang seremoni atau perjalanan, tapi tentang sebuah tanggung jawab baru bahwa menjadi relawan adalah perjalanan panjang yang perlu dijalani dengan hati yang tulus.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Jalan Bodhisatwa Dunia Tzu Chi

Jalan Bodhisatwa Dunia Tzu Chi

02 Juni 2023
Untuk lebih mengenal Tzu Chi, Tzu Chi Batam mengadakan Pelatihan Relawan Abu-Putih ke-3 pada 28 Mei 2023. Pelatihan diikuti 159 relawan dari Batam, Tg. Pinang, Tg. Balai Karimun dan Selatpanjang.
Menjalin Jodoh Baik Setiap Kesempatan

Menjalin Jodoh Baik Setiap Kesempatan

17 Juni 2014 Pagi itu, relawan Tzu Chi bersama-sama akan mengadakan pelatihan relawan di jing Si Books and café Kelapa Gading
Mengubah Hati, Menggerakkan Tangan dan Menerangi Kehidupan dengan Welas Asih

Mengubah Hati, Menggerakkan Tangan dan Menerangi Kehidupan dengan Welas Asih

08 Juli 2025

Tzu Chi Batam mengadakan Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3 di tahun 2025 pada Minggu, 29 Juni 2025. Pelatihan yang berlangsung di Aula Jing Si Batam ini diikuti 103 relawan.

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -