Perlengkapan Sekolah untuk Nasir

Jurnalis : Fithria Calliandra (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Dharmawanita 3 in 1 Xie Li Indragiri

Para relawan merasa senang seragam, sepatu, dan peci yang diberikan ukuranya cocok dengan Nasir. Terlihat senyum bahagia Khadijah saat melihat penampilan baru anaknya.

Tak banyak kata yang dapat menggambarkan sosok Nasir selain sangat sederhana dan pendiam. Kali pertama relawan melakukan survei ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ar-Rasyid Desa Bagan Jaya dan memasuki ruang kelas 3 terlihat seorang anak yang tidak banyak bicara dengan wajah sedikit murung dikala semua teman-temanya penuh ceria menyambut kedatangan relawan.

Baju seragamnya robek tepat di belakang bahu. Peci sudah sangat usang melingkar di kepalanya. Sepatu juga terlihat menganga di bagian jempol kaki. Yang lebih parah di semua bagian jahitan pinggang celana sudah terlepas, hanya diikat dengan karet gelang dan ditutupi ikat pinggang dengan gesper rusak. Terlihat juga jahitan bekas robek di beberapa bagian celana panjangnya.

Seorang relawan Tzu Chi Sinar Mas penuh perhatian mendekati anak tersebut. “Pertama melihat Nasir anaknya seperti tidak percaya diri, mungkin itu sebabnya dari tadi diam saja. Tapi salutnya masih tetap bersemangat datang ke sekolah untuk belajar,” ucap Ida Dermawati setelah menyapa Nasir.

Ida Dermawati, salah satu relawan Tzu Chi Sinar Mas dengan penuh perhatian menyapa dan berkenalan dengan Muhammad Nasir Latief.

Bonasal P Girsang, sebagai perwakilan relawan Tzu Chi Sinar Mas menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah untuk Nasir.

Muhammad Nasir Latief (10) adalah nama lengkapnya, ia merupakan anak ketiga dari pasangan Antoni (45) dan Khadijah (43). Karena keterbatasan ekonomi, dua anaknya bersekolah di luar kota. Anak pertama kelas 3 SMP yang Dirawat dan tinggal bersama neneknya, sedangkan anak kedua kelas 5 SD tinggal bersama adik dari Khadijah di Pekanbaru.

Antoni hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 6 SD (tidak lulus), sedangkan istrinya tamatan SMP. Sehari-harinya mereka bekerja sebagai buruh tani. Jika ada tetangga yang membutuhkan baru bekerja dengan dengan sistem bagi hasil.  Itupun baru dibayarkan setiap 3 atau 4 bulan dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 375.000 per bulan, tentu saja jumlah tersebut sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Jika sehat Khadijah terkadang ikut mencari nafkah dengan membantu mengopek pinang tetangga ketika baru panen dengan upah Rp 30.000 per hari. Fisiknya yang lemah membuat tidak dapat bekerja di lahan, ia juga sering menderita sakit gatal dan kulitnya menjadi bentol-bentol karena salah satu factor penyebabnya mereka tidak mempunyai kamar mandi, dan untuk kebutuhan MCK dilakukan di pinggir kanal di depan rumah.

Antoni dan Khadijah merasa sangat bahagia ketika dapat melihat Muhammad Nasir Latief memakai peci, seragam sekolah, sepatu dan tas yang baru pemberian Relawan Tzu Chi Sinar Mas.

Pada Selasa, 11 November, relawan Tzu Chi Sinar Mas komunitas Xie Li Indragiri Hilir melakukan kunjungan ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ar-Rasyid Desa Bagan. Dalam kesempatan itu Bonasal P Girsang sebagai perwakilan relawan Tzu Chi menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah berupa seragam, sepatu, peci, ikat pinggang, tas, buku tulis, kotak pensil, pewarna gambar, kotak bekal, botol minum, serta peralatan tulis untuk Nasir.

Novita Safitri (25) selaku guru wali kelas 3 merasa terharu melihat salah satu muridnya mendapatkan bantuan perlengkapan sekolah yang lengkap. “Alhamdulillah memang Nasir pantas mendapatkan bantuan ini karena memang sangat membutuhkan. Terima kasih banyak kepada relawan dari Tzu Chi Sinar Mas yang telah memberikan bantuan ini,” tuturnya berbinar.

Setelah selesai jam sekolah, relawan Tzu Chi Sinar Mas berkesempatan mengantar pulang dan berkunjung ke rumah Nasir di Dusun Suka Mandiri, Desa Bagan Jaya, Kecamantan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Wajah bahagia terpancar dari kedua orang tuanya saat relawan membantu Nasir untuk mencoba seragam, kaos kaki, sepatu dan peci yang baru. “Senang kali aku bu, anakku Nasir dapat bantuan seragam. Macam mana lagi bu jarang kami belikan baru. Kadang tetangga yang anaknya sudah lulus baru dia kasih seragam dan sepatunya untuk Nasir. Terima kasih sangat bu pak,” ujar Khadijah berkaca-kaca penuh haru.

Senyum simpul bahagia terlihat dari wajah mungil anak yang susah sekali mengekpesikan perasaannya, “Makasih bu, aku suka, senang juga,” kata Nasir dengan lirih, tersipu malu.

Sumiarti bersama Umi Fadila, relawan Tzu Chi Sinar Mas, saat memperlihatkan kotak bekal makan, botol minum, dan satu set pewarna gambar kepada Nasir.

Sumiarti, salah seorang relawan Tzu Chi Sinar Mas merasakan perasaan berbeda ketika dua kali mengikuti kegiatan yang sama. “Selalu tersentuh ketika melihat ekpresi bahagia anak yang mendapatkan bantuan perlengkapan sekolah. Sama seperti kalau membelikan untuk anak sendiri. Happy-nya sama jadi kaya mau nangis gitulah. Senang bisa ikut memberikan perhatian untuk anak lainnya,” ucap Sumiarti.

Kepedulian untuk Nasir sebagai bentuk perhatian cinta kasih tulus dari para relawan sehingga dapat menghangatkan batin Nasir serta kedua orang tuanya yang sedang mengalami kesulitan.

Editor: Fikhri Fathoni

Artikel Terkait

Bantuan Media Edukasi di TK Tunas Bangsa

Bantuan Media Edukasi di TK Tunas Bangsa

09 Maret 2023

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Downstream (DS) Lampung memberikan bantuan media edukasi bagi siswa TK Tunas Bangsa, Lampung Selatan.

Bantuan Alat Permainan Edukasi untuk Lima Balai Penitipan Anak

Bantuan Alat Permainan Edukasi untuk Lima Balai Penitipan Anak

12 Juli 2023

Relawan Tzu Chi di Xie Li Indragiri membagikan alat permainan edukasi untuk 116 anak di 5 Balai Penitipan Anak yang berada di PT. Bumipalma Lestaripersada, Enok, Bagan Jaya, Indragiri Hilir, Riau.

Perlengkapan Sekolah untuk Nasir

Perlengkapan Sekolah untuk Nasir

21 November 2025

Relawan Tzu Chi Sinar Mas komunitas Xie Li Indragiri Hilir memberikan bantuan perlengkapan sekolah kepada siswa kurang mampu, Nasir, siswa MI Ar-Rasyid yang tinggal di Dusun Suka Mandiri, Desa Bagan Jaya, Kecamantan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -