Femmy Kusuma Wardhani bersama siswa-siswi SDN 21 Membalong yang mengucapkan terima kasih atas bantuan tas dan perlengkapan sekolah.
“Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.” Kata Perenungan Master Cheng Yen
Sejalan dengan program Satu Tas Sejuta Harapan, relawan Dharma Wanita dari Xie Li Bangka Belitung membagikan sebanyak 84 paket tas untuk siswa-siswi di SDN 9 dan SDN 21 Membalong. Selain tas sekolah, paket tersebut berisi botol minum, buku tulis, tempat pensil, dan alat tulis lainnya. Pemberian perlengkapan sekolah ini diharapkan dapat membantu kegiatan belajar mengajar anak-anak dan memberi motivasi agar mereka tetap antusias dalam menuntut ilmu.
Suasana hangat mulai terasa sejak awal kedatangan para relawan. Dari balik pintu kelas, anak-anak mengintip ke arah relawan yang sedang menurunkan beberapa kotak dari mobil yang berisi paket bantuan. Terlihat jelas raut wajah penasaran dari wajah mungil mereka.
Tampak anak-anak dengan antusias mengangkat tangan, berebut menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Riezka.
Relawan Dharma Wanita memakaikan tas sekolah dan membagikan botol minum kepada siswa secara langsung.
“Assalamualaikum teman-teman semua!” sapa Riezka, salah satu relawan membuka pertemuan pagi itu.
Kegiatan pun dimulai. Anak-anak yang sudah berbaris rapi di halaman SDN 21 bersama guru dan kepala sekolah tampak antusias menyambut kedatangan para relawan. Sesi interaktif pun digelar, di mana relawan memberikan kuis ringan seputar pengetahuan dasar yang sesuai dengan usia mereka. Tentu saja, susu menjadi hadiah yang memancing semangat mereka menjawab pertanyaan. Kegiatan tanya jawab berlangsung seru, setiap pertanyaan berusaha dijawab demi mendapatkan susu. Kegiatan yang sama juga dilakukan di perpustakaan SD Negeri 9, dengan semangat anak-anak yang tak kalah ceria.
“Siapa bisa sebutkan panca indera manusia?” tanya Riezka. Tak menunggu lama, anak-anak langsung mengangkat tangan berebut menjawab. Setelah semua anak mendapatkan susu, kegiatan pun ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas tiga dari masing-masing sekolah.
Yan Iko, salah satu relawan, memakaikan tas kepada Farel, siswa kelas 2 SDN 9, dengan penuh perhatian.
Setelah sesi interaktif selesai, suasana pun berganti menjadi lebih haru dan penuh semangat. Di sisi yang lain, beberapa relawan Dharma Wanita bersiap membagikan paket bantuan. Anak-anak diarahkan untuk berbaris rapi, antre dengan sabar menunggu giliran.
Satu per satu, anak-anak dipakaikan tas oleh para relawan dengan penuh kasih sayang, disaksikan langsung oleh guru dan kepala sekolah. “Rajin-rajin belajar ya nak, buat bangga umak kan ayah (ibu dan ayah),” pesan Rumiati sambil memakaikan tas kepada salah satu siswa.
Momen manis juga terjadi ketika anak-anak hendak kembali ke kelas. Setelah bersalaman dengan semua relawan, mereka diperkenankan masuk ke dalam kelas masing-masing.
“Sebenar Bu (apakah benar bu), ini untuk kami semua? Tas kan (dan) tempat minum?” tanya Fatiyan, siswa kelas 3 SDN 9, meyakinkan dirinya bahwa apa yang dilihatnya di depan kelas akan menjadi milik mereka. “Mual be (tentu mau)! Senang benar. Terima kasih. Semoga Ibu semua masuk surga,” tambahnya dengan senyum sumringah sambil memeluk botol minum pemberian relawan.
Siswa-siswi SDN 21 menunjukkan tas dan botol minum baru mereka dengan wajah ceria usai menerima bantuan.
Selain berbagi perlengkapan, kegiatan ini juga menjadi momen untuk menumbuhkan rasa peduli dan kebersamaan di antara siswa dan relawan. Diharapkan, semangat anak-anak untuk bersekolah dan belajar dapat terus tumbuh dan berkembang melalui kegiatan yang penuh makna ini.
Antusiasme dan kebahagiaan anak-anak juga dirasakan oleh para guru. Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Sumirah, S.Pd, Kepala Sekolah SDN 21. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut ke depannya, bahkan bisa dilaksanakan di sekolah lain juga sebagai bentuk perhatian khusus demi kemajuan pendidikan anak-anak, terutama di wilayah Membalong.
Editor: Metta Wulandari