Perumahan Cinta Kasih Tadulako yang Menghapus Kesedihan Warga Palu

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Anand Yahya

Peletakan batu pertama pembangunan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako 1 dan 2 akhirnya terlaksana, pada 4 Maret 2019. Pada gambar ini, adalah peletakan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako 1 yang terletak di Kelurahan Tondo.

Fifi Lariyanti (29) tak bisa lagi membendung air mata saat hadir dalam prosesi peletakan batu pertama Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako 1. Pun beberapa warga korban gempa, tsunami, dan likuifaksi lainnya yang hadir, Senin 4 Maret 2019.

“Sedihnya itu haru, kok bisa ada Buddha Tzu Chi yang akan kasih kami rumah, bantuan segala macam. Kami bersyukur sekali, karena memang habis rumah saya, tempat usaha saya, jadi saya sangat mengharapkan rumah ini,” kata Fifi.

Bukannya enggan untuk memulai dari nol lagi, hanya saja Fifi tak memiliki apapun lagi. Rumah, salon, dan kos-kosan dengan 11 kamarnya di Jalan Wegoda Kelurahan Tondo ludes, tersisa pondasi saja.

“Minta tolong keluarga lain juga sama-sama tidak punya apa-apa lagi. Suami saya juga kehilangan pekerjaan. Saya bersyukur suami saya juga sudah dipanggil Tzu Chi untuk bantu bangun perumahan ini,” tambahnya.

De Chen Shifu membacakan surat dari Master Cheng Yen untuk warga Palu.


Ketua Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei bersama De Chen Shifu mengecek rumah contoh. Sementara ini, rumah contoh yang akan dibangun baru ada di lokasi yang akan menjadi Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako 1 di Tondo.

Pembangunan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako 1 dan 2 memang akan menggunakan tenaga lokal yakni warga yang menjadi korban bencana. Dengan ini, warga juga akan mendapat pemasukan. Pembangunan Hunian Tetap (huntap) ini akan dikebut pengerjaannya dan diusahakan selesai dalam waktu kurang lebih 3-4 bulan. Hal itu disampaikan Walikota Palu, Hidayat kepada warga dalam acara prosesi peletakan batu pertama ini.

“Kita harus bangkit terus. Yayasan Buddha Tzu Chi hadir di sini untuk mengobati perasaan kita semua. InsyaAllah bangunan ini kita akan selesai, mungkin 3-4 bulan sudah selesai bangunan 1.000 rumah,” kata Hidayat, Walikota Palu.


Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma berbincang dengan warga usai bersama-sama melihat rumah contoh. 


Fifi (jilbab cokelat) yang sepanjang acara tak mampu menahan air mata bahagia.

Prosesi Peletakan Batu Pertama

Peletakan batu pertama Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako diawali di Kelurahan Duyu, pada pukul 12.30 WITA. Lokasinya persis di sebelah posko pengungsian Duyu. Lanjut peletakan batu pertama untuk Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako 1 dilaksanakan pada 14.30 WITA. Lokasinya di belakang Kampus Universitas Tadulako. Di lokasi ini banyak warga yang hadir dan melihat langsung rumah contohnya.

De Qian Shifu dan De Chen Shifu yang datang dari Griya Jing Si Hualien, Taiwan memimpin penyekopan pertama pada peletakan batu ini. Meski cuaca sangat panas dan terik, semua orang tampak bersemangat menjadi saksi sejarah peristiwa penting ini, terutama bagi warga Palu sendiri.

Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei mengaku sangat-sangat lega peletakan batu pertama Hunia Tetap bagi warga korban bencana ini akhirnya terlaksana. Bukan tanpa alasan, beberapa tantangan dihadapi Tzu Chi Indonesia untuk mewujudkan sesuatu yang menjadi harapan besar warga ini. 

“Jadi memang ada kendala waktu untuk menemukan lahan. Ini yang membuat kita lima bulan sejak kejadian baru bisa peletakan batu pertama. Nah hari ini istimewa sekali para Shifu dari Taiwan, dari Griya Jing Si datang merestui kegiatan kita pada hari ini. Para Shifu ini kan datang mewakili Master Cheng Yen, untuk memberikan blessing pada acara ini sekaligus juga untuk memberikan perhatian dari Master Cheng Yen kepada korban bencana,” ujar Liu Su Mei.

Franciscus Welirang (baju batik) berharap warga Palu makin semangat dengan mulai dibangunnya Hunian Tetap.


Direktur Eksekutif Eka Tjipta Foundation, Ardy Candra Sutandi berharap Hunian Tetap dapat memulihkan kehidupan warga korban bencana.

Untuk mewujudkan Hunian Tetap bagi warga korban bencana Palu ini, Tzu Chi Indonesia juga menggandeng Indofood serta Eka Tjipta Foundation. Senyum Franciscus Welirang, Direktur Indofood Sukses Makmur sumringah menyaksikan peletakan batu pertama ini.

“Ini adalah rumah yang tahan gempa, saya lihat nyaman dan sangat layak bagi yang tinggal. Semoga warga yang nanti mendapatkan rumah, dapat berkenan dan bersyukur juga, bahwa sebentar lagi ada rumah, dan pembangunannya akan cepat sekali,” kata Franciscus Welirang.

Direktur Eksekutif Eka Tjipta Foundation, Ardy Candra Sutandi berharap Hunian Tetap yang akan segera dibangun ini dapat memulihkan kehidupan warga korban gempa, tsunami, dan likuifaksi kembali seperti sebelum terjadinya bencana.  

“Salah satu kendala yang kita hadapi waktu itu memang masalah perizinan lahan ini. Itu saja, puji Tuhan karena niat baik, semuanya berjalan dengan lancar. Tentu kami sangat bersyukur, hari ini kita bisa merealisasikan janji kita kepada warga Palu, berupa pembangunan 3.000 rumah,” tutur Ardy.

Prosesi peletakan batu pertama di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako 2 di Keluarahan Duyu. Duyu merupakan lokasi pengungsian yang cukup sering menerima bantuan logistik dari Tzu Chi dimasa tanggap darurat. Saat ini jumlah tenda pengungsian sudah berkurang karena sebagian besar warga sudah pindah ke hunian sementara.

Mewakili masyarakat Sulawesi Tengah, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tengah, Hidayat Lamakarate menyampaikan apresiasi kepada Tzu Chi Indonesia.

“Saya kira perlu kita berikan apresiasi dan tepuk tangan. Dan kita berharap mudah-mudahan bermunculan lembaga-lembaga yang lain nantinya untuk bersama-sama membantu masyarakat Sulawesi Tengah yang terdampak bencana,” ujar Hidayat Lamakarate.

“Atas nama masyarakat yang terdampak bencana dan masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya, sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dari semua pihak, termasuk Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah berkenan dan berpartisipasi datang untuk berbagi dengan kami masyarakat yang terdampak bencana di Sulawesi Tengah,” imbuhnya.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Melayani dengan Hati

Melayani dengan Hati

31 Mei 2015 “Saat membuat bangunan, saya yakin pasti tidak akan bisa seratus persen sempurna seperti saya yang tidak sempurna. Kita semua tidak sempurna. Namun, bangunan rumah sakit yang akan berdiri nanti akan menjadi sangat sempurna dengan adanya sentuhan semangat dan ketulusan dari para relawan Tzu Chi yang terus bersumbangsih untuk orang yang membutuhkan.,” ujar arsitek dari Nihon Sekkei itu.
Perumahan Cinta Kasih Tadulako yang Menghapus Kesedihan Warga Palu

Perumahan Cinta Kasih Tadulako yang Menghapus Kesedihan Warga Palu

05 Maret 2019

Lebih dari lima bulan sudah, warga Palu, khususnya yang rumahnya hancur karena gempa, tsunami, dan likuifaksi terpaksa tinggal di tempat sementara. Menjawab harapan warga untuk dapat kembali tinggal di rumah yang layak, kemarin, Senin 4 Maret 2019, peletakan batu pertama Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako 1 dan 2 akhirnya terlaksana.

Gereja Milik Bersama di Desa Dofyo Wafor Biak

Gereja Milik Bersama di Desa Dofyo Wafor Biak

20 November 2019

Tzu Chi Biak membantu pembangunan Gereja GBGP Jemaat Efata Dofyo Wafor, Biak Utara. Gereja itu sudah 14 tahun berdiri. Kondisinya masih layak, namun tidak mampu lagi menampung jemaat yang semakin banyak. Di lain pihak, posisi gereja yang berada di bukit agak menyulitkan bagi para jemaat lansia untuk naik karena jalanan yang menanjak dan licin.

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -