Pemateri dari lintas sektor lembaga penyedia beasiswa, memberikan workshop untuk peserta Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia. Workshop berisi informasi dan langkah-langkah untuk mendapatkan beasiswa, baik di dalam maupun di luar negeri.
Gerakan sejuta beasiswa untuk rakyat Indonesia resmi dimulai. Melalui acara bertajuk Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia (Tahap 1) yang digelar pada Sabtu, 20 September 2025 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, semangat kolaborasi lintas sektor untuk memperluas akses pendidikan kembali dikuatkan. Sebanyak lebih kurang 2.000 orang peserta yang hadir dan lebih kurang 5.000 peserta se-Indonesia yang mengikuti acara secara online via Zoom.
Dengan mengusung tema besar Jaga Indonesia, Melalui Beasiswa, acara ini menjadi langkah awal dari rangkaian kegiatan menuju Festival Beasiswa Merah Putih (Tahap 2) yang akan digelar pada bulan Oktober 2025. Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia bukan hanya pameran pendidikan, tetapi juga ruang temu strategis antara pemerintah, institusi pendidikan, komunitas, pelajar, dan masyarakat umum untuk bersama-sama memperjuangkan kesetaraan akses pendidikan di seluruh penjuru tanah air.
Dalam rangkaian acara ini, peserta mendapatkan sharing inspiratif, beberapa conference, dan juga workshop yang sangat bermanfaat untuk mereka pelajari. Setelah mengikuti rangkaian kegiatan, peserta dapat mengikuti skema dari lembaga penyelenggara beasiswa. Setiap lembaga membuka beasiswa untuk dalam negeri hingga keluar negeri.
Sejumlah peserta mendaftar ke meja panitia untuk dapat mengikuti serangkaian acara Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia. Dalam gelaran acara ini, sebanyak lebih kurang 2.000 peserta yang onsite dan lebih kurang 5.000 peserta se-Indonesia secara online via Zoom.
Hong Tjhin, Sekretaris Umum Tzu Chi Indonesia memberikan kata sambutan dalam pembukaan acara Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia. Tak lupa juga Hong Tjhin memberikan apresiasi kepada semua pihak atas terselanggarannya acara ini.
Sekretaris Umum Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin dalam sambutannya yang hangat mengucapkan selamat datang untuk semua orang yang hadir dalam acara ini. “Selamat datang di Tzu Chi Center, mungkin banyak yang baru pertama kali datang ke sini, gedung ini terbuka untuk semua orang dan cukup aman dan kokoh untuk menampung kita semua,” kata Hong Tjhin.
Di sela-sela sambutannya, Hong Tjhin juga memperkenalkan tentang Tzu Chi Indonesia kepada para tamu undangan dan peserta yang hadir di Aula Jing Si lantai 4. Di akhir sambutannya, Hong Tjhin mengutip perkataan Master Cheng Yen (pendiri Tzu Chi): “Mengutip perkataan guru kami Master Cheng Yen bahwa hakikat terpenting dari pendidikan adalah pewarisan cinta kasih dan rasa syukur, yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.”

Freddy Ong, Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi memberikan workshop untuk peserta. Ia menyampaikan informasi dan langkah-langkah untuk mendapatkan beasiswa dari Tzu Chi.
Asisten Deputi Penanganan Kemiskinan Kemenko PMK, Katiman Kartowinomo memberikan sambutan sebagai pembuka acara. Dalam sambutannya, Katiman Kartowinomo menjelaskan tujuan Kemenko PMK menggelar acara Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia.
Freddy Ong, Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, menjelaskan bahwa Tzu Chi Indonesia dipercaya oleh Kemenko PMK untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia ini. “Kita dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia sangat mendukung Gerakan Forum Beasiswa Indonesia ini. Forum beasiswa ini merupakan gabungan dari masing-masing pemberi beasiswa supaya menjadi satu koordinasi di bawah Kemenko PMK, supaya nanti bagi masyarakat yang membutuhkan beasiswa bisa langsung akses ke Forum Beasiswa Indonesia dan bisa mendapatkan informasi tentang beasiswa termasuk dari Tzu Chi,“ kata Freddy Ong menjelaskan.
Asisten Deputi Penanganan Kemiskinan Kemenko PMK, Katiman Kartowinomo menjelaskan bahwa dengan diadakannya kegiatan Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia ini dapat memperjuangkan pendidikan nasib anak-anak yang rentan atau putus sekolah. “Menurut BPS tahun 2024 ada sekitar 4,16 juta lebih anak yang putus sekolah, dimana permasalahannya yang utama adalah masalah ekonomi dan sosial. Karena itu, ini menjadi alarm bagi kita semua bahwa pendidikan yang berkeadilan harus kita perjuangkan,“ tegas Katiman Kartowinomo.
Andre Zulman, Kepala External Relation & Social Project Tzu Chi Indonesia memeberikan materi pada workshop Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia.
Doa bersama dari lintas agama dikumandangkan oleh enam pemuka agama. Doa bersama dilakukan untuk memohon kelancaran acara serta dalam gelaran acara ini dapat bermanfaat untuk peserta.
Acara berlangsung meriah serta tertib dari ribuan peserta yang hadir. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara, berkomitmen untuk dapat menghadirkan suasana yang nyaman untuk para peserta. “Cara meng-handlenya yang pasti kita kerja sama dengan tim, dalam hal ini Yayasan Buddha Tzu Chi bersama tim dari Relawan Tzu Chi, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, tim keamanan, dan building management bersama-sama kita gotong royong mempersiapkan yang terbaik untuk menyambut para peserta,” cerita Andre Zulman, Kepala External Relation & Social Project Tzu Chi Indonesia.
Harapan Beasiswa, Hingga ke Luar Negeri
Beasiswa adalah peluang yang bisa diraih dengan memenuhi kriteria tertentu, umumnya meliputi prestasi akademik atau non akademik, kondisi ekonomi yang kurang mampu, dan kelengkapan administrasi. Beasiswa dapat diperoleh melalui lembaga pemerintah, yayasan, perusahaan, maupun kampus dengan memenuhi persyaratan spesifik dari penyelenggara beasiswa.

Yoel (kedua kanan) sangat antusias mengikuti serangkaian acara. Yoel berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat membuka jalan bagi dirinya mendapatkan beasiswa untuk jenjang kuliah.
Yoel Imanuel (16), salah peserta yang berasal dari SMK Cinta Kasih Tzu Chi, mengaku mendapatkan banyak pelajaran setelah mengikuti rangkaian kegiatan Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia. Sebelumnya, Yoel belum banyak mendapat informasi bagaimana cara dan langkah-langkah untuk mendapatkan beasiswa. “Aku kesini dengan niat dari diri sendiri, info yang aku dapat dari guru, dari situ aku tertarik, ohh ada beasiswa nih. Mungkin dari sini aku bisa belajar banyak, bagaimana sih caranya mendapatkan beasiswa,” ungkapnya.
Dengan niat yang baik, Yoel bercita-cita mendapatkan beasiswa untuk meringankan beban orang tuanya. “Dengan ini kan aku bisa bantu ekonomi keluarga aku, supaya aku tidak membebani mereka untuk ke depanya lagi,” tambah Yoel.
Saat ini, Yoel tengah mengenyam pendidikan dibangku kelas 11 SMK Cinta Kasih Tzu Chi jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). dengan jurusan yang saat ini dipelajari di sekolah, ia bercita-cita melanjutkan beberapa jurusan yang ia impikan untuk jenjang perkuliahan. “Untuk registrasi kita milih jurusan, terus juga kampus mana yang pengen kita tuju. Untuk kampus jujur aku belum ada pilihan, untuk jurusan karena aku SMK mungkin aku pengen ambil jurusan desain grafis atau IT untuk melanjutkan jurusan aku yang sekarang, mungkin kalau nanti aku kurang yakin di jurusan itu, aku akan ambil di jurusan hukum dan penerbangan.

Meyzo (berdiri) saat melakukan tanya jawab pada sesi workshop Sosialisasi Beasiswa Pemerintah Rusia.
Harapan yang sama juga datang dari Meyzo Naufal Romzi (25). Meyzo panggilan akrabnya, adalah seorang pegawai swasta dari salah satu perusahaan ekspedisi. Dengan mengikuti kegiatan Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia, Meyzo berharap dapat melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri dengan jalur beasiswa. “Bisa dibilang lagi menjadi pencari beasiswa, tujuannya melanjutkan S2 di luar negeri. Kalau negara khusus ada satu yaitu Denmark, University of Copenhagen, untuk jurusan computer sains,” harap Meyzo.
Pada kesempatan kali ini, Meyzo juga mengikuti beberapa workshop yang diadakan lembaga penyedia beasiswa ke luar negeri, salah satunya adalah workshop Sosialisasi Beasiswa Pemerintah Rusia. Ia mendapatkan banyak pelajaran dari presentasi materi yang disampaikan. “Yang didapat sesuatu hal yang memang enggak cuma kita baca di online tapi kita bisa tanya langsung beberapa hal. Rusian in housenya menjelaskan ke saya dan saya sambil buka websitenya, saya baca dan ternyata ada yang saya enggak ngerti dan tinggal nanya. Baru tahu juga ternyata Rusian in house ini dia ngecover untuk biaya pelajaran bahasanya,” tambahnya.
Beasiswa untuk Anak Bangsa
Tantowi Yahya, Dewan Kehormatan Asosiasi Jaringan Beasiswa Indonesia, mengungkapkan bahwa acara ini sangat bermanfaat, karena memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat Indonesia. “Saya dewan kehormatan dari Asosiasi Jaringan Beasiswa Indonesia menyelenggarakan acara ini dalam rangka untuk memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat, seluruh rakyat Indonesia untuk dapat memanfaatkan jaringan ini untuk mendapatkan akses ke beasiswa yang diberikan lebih dari 250 penyedia beasiswa, baik pemerintah maupun swasta dalam dan luar negeri,” ungkap Tantowi Yahya.
Tantowi Yahya, Dewan Kehormatan Asosiasi Jaringan Beasiswa Indonesia, memberikan kata sambutan dalam pembukaan acara Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia.
Saat ini, menurut Tantowi Yahya fasilitas beasiswa belum banyak dimanfaatkan dan belum merata dalam pengaplikasiannya. Dengan adanya acara Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai beasiswa. “Dengan adanya asosiasi ini, federasi ini, maka sudah ada satu perkumpulan yang secara aktif akan memberikan informasi kepada masyarakat untuk mendapatkan kesempatan ini,” tambahnya.
Tak lupa juga, Tantowi Yahya memberikan apresiasi kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang telah menjadi bagian serta menjadi tuan rumah penyelenggara Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia. “Kita memberikan apresiasi yang tinggi kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, yang sudah memberikan fasilitas, tempat dan kemudian saya yakin dan percaya akan diikuti dengan dukungan-dukungan lainnya, sehingga misi kita untuk dapat mensosialisasikan kesempatan ini akan dapat terlaksana secara cepat dan baik,” puji Tantowi Yahya.
Panitia memberikan informasi kepada peserta di salah satu stan lembaga penyedia beasiswa luar negeri.
Selaras dengan empat misi Tzu Chi, salah satunya adalah misi pendidikan yang diamanatkan oleh Master Cheng Yen (pendiri Tzu Chi), Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia akan selalu mendukung dan berpartisipasi untuk kemajuan pendidikan anak Indonesia.
Editor: Hadi Pranoto