Program Vegan Enak Sembilan Hari

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani, Amir Tan (Tzu Chi Medan)

Para relawan bersama-sama memasak makanan vegan. Tercatat jumlah paket yang dijual untuk makan siang dan malam ada 2.529 paket.

Bervegetaris dapat menyokong kesehatan umat manusia, mengurangi penyakit, dan membina kewelasasihan. Terkait dengan hal tersebut, Tzu Chi Medan mengadakan berbagai program yang mengajak serta masyarakat bervegetaris. Salah satunya Vegan Enak Sembilan Hari yang dimulai dari 26 September – 4 Oktober 2022. Untuk mendukung program ini relawan Tzu Chi Medan bersatu hati menyediakan paket makanan sehat untuk makan siang dan makan malam.

Untuk makan siang relawan memasak nasi sayur, nasi tim, nasi telang, nasi kalasan,nasi hainam, kari bihun, nasi kuning, nasi kapau enak dan spaghetti. Untuk menu makan malamnya ada bakmi vegan, mie sop, nasi padang, mie rebus, nasi ayam penyet vegetarian, lontong sayur, nasi padang dan nasi ayam lada hitam vegetarian. Jumlah paket yang terjual semuanya ada 2.529 paket.

Nasi uduk pandan disajikan dengan tempe bacem, jamur krispy, lalapan dengan sambel terasi yang enak.

Menu makan siang dan malam yang telah dimasak di dapur relawan, dibantu pengantarannya oleh tim ojol ke rumah, kantor, ada juga yang mengambil sendiri di Kantor Tzu Chi Medan. Tim ojol memulai pengantaran untuk sesi pagi pukul 10.00 WIB dan sesi sore pukul 15.00 WIB.

“Banyak hikmah yang didapat relawan dari kegiatan ini, rasa solidaritas relawan dalam menyiapkan makanan siang dan malam selama program ini di jalankan. Semoga semakin banyak orang bervegetarian dan mengurangi konsumsi daging sehingga mengurangi emisi karbon,” tutur Aini Lidjaya.

Nuraina senang bisa ikut berpartisipasi dalam program Vegan Enak Sembilan Hari.

Salah satu Chef pada Vegan Enak Sembilan Hari ini adalah Nuraina. Ia sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan masak di Vegan Enak Sembilan Hari. Ada sedikit tantangan yang dihadapi Nuraina karena untuk menunya tak bisa ia tentukan sendiri.

“Tetapi sudah ada beberapa menu dan kami diminta untuk memilih menu yang ditawarkan. Dari sembilan menu untuk makan malam, saya tertarik dengan nasi ayam penyet vegetarian. Yang mana bahan utamanya sudah pasti bukan ayam, tetapi sebagai pengganti ayam, saya memakai jamur tiram karena saya tidak suka pakai bahan gluten.Untuk nasinya sudah pasti nasi uduk dan supaya menarik kami masak nasi pandan dan kita cetak dengan cetakan bunga dan di tengahnya saya berikan sedikit jagung. Agar jamur bisa tetap garing dan gurih, kami pelajari di beberapa konten masak dan sangat bersyukur, bersama dengan beberapa relawan, kami bisa selesaikan menu nasi ayam sebanyak 106 paket,” terang Nuraina.

Nuraina menambahkan, ia memilih menu tersebut karena walaupun menu vegan tapi tetap gurihnya nasi uduk pandan bisa dinikmati, ditambah renyahnya jamur krispy dan sambal terasi, dipadukan dengan lalapan.

Berbeda lagi dengan Chef Lina Chandrina yang memasak menu Nasi Soto Medan Vegan. Mengubah makanan nonvege menjadi vege sehingga yang bervegetaris juga bisa ikut menikmati soto Medan vegan.

Lina Chandrina memasak Nasi Soto Medan Vegan yang menggugah selera.

“Kami coba menyajikan soto yang vegan supaya yang bervegetarian juga bisa menikmatinya. Untuk pengolahan soto Medan vegetarian ada menggunakan bumbu dan telur. Di sini kita menggunakan bumbu tanpa bawang, tanpa telur.  Menu soto kali ini terdiri dari nasi putih, sayur tauge, kulit tahu, perkedel, tahu dan soup soto. Perkedel kami mengolahnya tanpa telur dan menggunakan tepung maizena untuk membuat krispynya. Pengganti daging kamigunakan kulit tahu. Paket yang terjual ada 120 paket,” tutur Lina Chandrina.

Adapun para peserta yang mengikuti dan mendukung program ini berasal dari kalangan umum dan relawan. Huini, salah satu peserta, belajar bervegetaris melalui program ini.

“Sangat bagus ya program ini. Bisa menggalang lebih banyak orang untuk belajar bervegetarian. Relawan yang memasak juga sangat kreatif sehingga menu disajikan rasanya enak, tidak berbeda dengan yang nonvege. Karena selama ini makanan yang kita makan ini yang membuat enak adalah bumbu-bumbunya. Harapan saya kesadaran masyarakat untuk bervegetarian semakin banyak dan kegiatan ini sering dilakukan,” kata Huini.

Semua paket yang telah selesai dimasak dikemas dahulu oleh relawan dengan baik dan dibantu pengantaran oleh beberapa tim ojol, dibagi sesuai wilayah.

Pola hidup sehat menjadi impian setiap insan. Tzu Chi mengadakan program ini untuk melestarikan lingkungan dan menciptakan welas asih dan cinta kasih semua makluk sehingga bencana alam bisa dihindari dan terbina masyarakat yang sehat.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Utuh: Menuju Sehat Batin dan Jasmani

Program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Utuh: Menuju Sehat Batin dan Jasmani

22 Juni 2022

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali menggelar Program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Utuh putaran ke-3. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 11 Juni 2022 hingga 1 Juli 2022.

Gubernur Sumut Sukses Ikuti Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh

Gubernur Sumut Sukses Ikuti Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh

13 Desember 2021

Gubernur sumatra Utara, Edy Rahmayadi berhasil mengikuti putaran ketiga Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh yang digelar oleh relawan Tzu Chi Medan.

Sehat Sempurna dengan Vegan

Sehat Sempurna dengan Vegan

19 Oktober 2022

Tzu Chi Medan bersama dengan DR Susianto seorang ahli gizi, mengadakan serangkaian sosialisasi tentang Sehat Sempurna Dengan Vegan. Kegiatan ini berlangsung serentak di berbagai negara dan merupakan bagian dari Program 1013 (Satu Orang, Satu Kebajikan) dengan tema “Healthier Planet, Healthier Me.”

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -