Pulang Ke Rumah Tzu Chi

Jurnalis : Yanti (Tzu Chi Medan), Fotografer : Aswin Halim (Tzu Chi Medan)
 
foto

* Peragaan bahasa isyarat tangan bersama.

Hari Minggu (4/1) pagi, langit Kota Medan sangat cerah. Hari ini, Tzu Chi Medan menyelenggarakan Acara Pemberkahan Akhir Tahun 2008 bagi keluarga kurang mampu yang merupakan penerima bantuan jangka panjang dan anak asuh Tzu Chi.

Kegiatan dari pagi sampai siang ini berlangsung lancar dalam suasana penuh kekeluargaan, semua relawan Tzu Chi melayani keluarga kurang mampu dan anak asuh yang pulang ke “rumah” dengan kehangatan cinta kasih universal Tzu Chi. Selain kegiatan pangkas rambut, pemeriksaan kesehatan, permainan bagi anak asuh dan makan bersama, juga diberikan penyuluhan bagi keluarga kurang mampu dan anak asuh agar dapat memiliki kekayaan batiniah.

foto  foto

Ket : - Dokter TIMA memberikan pelayanan kesehatan. (kiri)
         - Pangkas Rambut. (kanan)

Dalam kegiatan kali ini, sebanyak 240 orang relawan Tzu Chi, bersama dengan 16 orang dokter TIMA dan 14 orang stylist rambut dari beberapa salon terjun memberikan pelayanan bagi 356 warga kurang mampu dan anak asuh yang berasal dari berbagai suku dan agama. Dalam sesi penyuluhan bagi anak asuh, ditayangkan video tentang kehidupan anak-anak di Gansu, Cina. Melalui kisah nyata menggugah hati ini diharapkan anak asuh dapat belajar dari semangat dan keberanian anak-anak Gansu dalam menghadapi kesulitan hidup, serta membuat anak asuh merenungkan betapa berharganya apa yang telah mereka miliki saat ini. Memang anak-anak asuh ini berasal dari keluarga yang miskin, namun mereka perlu menyadari bahwa masih ada anak-anak di belahan bumi lain yang lebih miskin dari mereka, namun bisa menjalani hidup susah dengan pikiran positif.

Sementara, orang dewasa disuguhkan tayangan video tentang sekilas Tzu Chi dan Masa Celengan Bambu. Dengan adanya celengan bambu yang juga merupakan cikal bakal berdirinya Tzu Chi, tak peduli orang kaya atau orang miskin, setiap orang itu memiliki niat kebajikan dalam hatinya dapat membantu orang lain sesuai kemampuannya.

foto

Ket : - Permainan Anak Asuh.

Selesai makan siang bersama, semua hadirin bersama-sama memperagakan bahasa isyarat tangan Satu Keluarga, suasana sungguh penuh sukacita. “Saya sangat bersyukur, ternyata masih ada orang yang lebih susah dari kami. Walau anak saya tidak bisa berjalan, tapi tetap bisa berkumpul bersama, saya sangat bersyukur,” isak haru Zaitunia Burbangun (40 tahun), ibu dari Deasamy Bugis (12 tahun) salah seorang anak penerima bantuan pengobatan Tzu Chi. “Kalau sudah besar nanti, saya mau jadi dokter supaya bisa membantu orang,” tambah Deasamy Bugis yang duduk di kursi roda karena belum bisa berjalan.

foto   foto

Ket : - Makan Bersama. (kiri)
         - Pembagian Celengan. (kanan)

Di penghujung kegiatan, setiap keluarga kurang mampu dibagikan sebuah celengan sebagai sarana untuk membangkitkan hati cinta kasih, agar di saat mereka menerima bantuan dari orang, diri mereka sendiri juga bisa menjadi orang yang mampu membantu orang lain. Bila ada cinta kasih dalam hati, keluarga dan rumah tangga akan harmonis. Bila dalam setiap keluarga ada cinta kasih, masyarakat tentu akan damai dan sejahtera.

 

Artikel Terkait

Baksos Makassar: Wujud Sebuah Kesetiaan

Baksos Makassar: Wujud Sebuah Kesetiaan

14 Mei 2010
Menurut Masukaja, menemani dan mendampingi Furi adalah kewajibannya yang paling utama sebagai suami, apalagi kelima anak mereka kini tinggal berjauhan. “Hanya ada satu cucu yang menemani di rumah, kalau anak ada yang tinggal di Manado, Kalimantan, dan di tempat lain,” katanya.
Bersumbangsih di Bulan Ramadan Melalui Donor Darah

Bersumbangsih di Bulan Ramadan Melalui Donor Darah

13 Maret 2025

Di awal Ramadan, relawan Tzu Chi Xie Li Selatan bekerja sama dengan PMI Kota Depok mengadakan donor darah di Mall Depok untuk menambah stok darah yang menurun selama puasa. 

Bersumbangsih Melalui Pembagian Sembako

Bersumbangsih Melalui Pembagian Sembako

19 April 2023

Sebagai perwujudan cinta kasih terhadap sesama, relawan Tzu Chi Palu mengadakan pembagian 400 paket berisi 10 Kg beras untuk warga prasejahtera di Huntap Tondo Palu.

Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -