Tetty Irawati, relawan Tzu Chi Bandung menenangkan Dede Junaedi yang tak kuasa membendung air mata bahagia disaat menandatangai Surat Kesepakatan Bersama (SKB) tanda di mulainya renovasi rumah akan dimulai.
Dede Junaedi (63) dan Ika Rostika (55) sejak pagi sibuk untuk memasak nasi serta lauk pauknya untuk di jual, hal itu telah mereka lakukan sudah selama 35 tahun demi menghidupi keluarganya. Selepas tak lagi bekerja tahun 1990, Dede dan istrinya berjualan nasi kuning agar bisa bertahan hidup. Mereka merupakan salah satu dari 52 keluarga yang menerima bantuan renovasi rumah pada Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni Tzu Chi Indonesia di RT03/RW10, kel. Kopo, Kec. Bojongloakaler, Kota Bandung.
Rumah Dede yang berukuran 28 meter persegi ini dihuni oleh empat orang. Secara keseluruhan kondisi rumah pengap tanpa ventilasi udara dan atapnya rusak. “Diatas pada bocor, yang di tengah rumah, terus di kamar, di dapur juga ada sedikit. Kalau masak juga penuh asap, mau dibetulin belum ada modal. Sehari-hari bantu-bantu istri jualan di sini,” cerita Dede.
Sebanyak 22 Kepala Keluarga (KK) menandatangai Surat Kesepakatan Bersama (SKB) renovasi rumah untuk warga di Kel. Kopo, Kec. Bojoanglokaler.
Dede Junadi (kiri) menujukan kondisi rumahnya dengan keadaan atap yang boncor, tanpa ventilasi yag membuat rumahnya lembab dan pengap.
Upaya demi upaya dilakukan Dede untuk membuat keluarganya bisa menempati rumah dengan nyaman. Namun apa daya, pengasilan dari jualan nasi kuning hanya mampu untuk menutupi kebutuhan harian dan tak sanggup untuk membuat nyaman rumah yang mereka tempati.
Harapan Dede beserta keluarga untuk bisa memiliki rumah yang nyaman terjawab, ketika relawan Tzu Chi datang dengan membawa kabar bahwa rumahnya mendapatkan bantuan renovasi rumah dari Tzu Chi Indonesia yang bekerja dengan Kementrian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP).
Sejak tahun 1990, Dede Junaedi bersama isterinya berjulan nasi kuning untuk bisa menghidupi keluarganya.
“Aduh, bahagia sekali. Alhamdulillah, senang. Terima kasih banyak-banyak semuanya. Dulu udah kesana-kemari ngumpulin uang, tapi belum bisa-bisa. Tapi kebetulan ada yang ngebantu. Aduh, terima kasih banyak,” ungkap Dede terharu.
Tanpa sadar, air mata Dede menetes ketika ia menandatangangi Surat Kesepakan Bersama (SKB) tanda mulainya renovasi rumahnya. Asa Dede untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi keluarganya terwujud. Tak hentinya ia bersyukur mendapatkan bantuan tersebut. Penandatangan SKB ini pun berlangsung pada 15 Juli 2025 bersama 21 kepala keluarga lainnya di kantor kel. Kopo, Kec. Bojongloakaler.
Kondisi rumah Dede Junaedi yang berada di RT03/RW10, kel. Kopo, Kec. Bojongloakaler, Kota Bandung.
Kebahagiaan tidak hanya dirasakan oleh para keluarga yang mendapatkan bantuan renovasi rumah. Tetty Irawati, relawan Tzu Chi Banudng yang juga menjadi relawan pendamping renovasi rumah di Kel. Kopo ini turut terharu melihat warga yang begitu bahagia.
“Rejeki untuk mereka mendapatkan bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Terus bapak itu sama istrinya (Dede Junaedi dan Ika Rostika) sangat bersyukur sekali saat menandatangani SKB di kelurahan sampai menitikan air mata. Jadi kami relawan tuh ikut terharu juga,” ujar Tetty Irawati
Selain untuk mewujudkan hunian yang layak, nyaman, dan sehat bagi masyarakat, ada pelajaran luar biasa yang luar biasa yang dapat diambil lewat kegiatan renovasi rumah ini. Di tengah harapan yang menggantung, Tzu Chi hadir bukan hanya sekadar memberikan tempat tinggal yang layak melainkan rumah bagi hati yang berbahagia. Harapan yang mereka impikan kini berubah menjadi jawaban dalam bentuk nyata.
Editor: Arimami Suryo A.