Relawan Tzu Chi Bandung melakukan serah terima kunci program renovasi rutilahu di Kel. Sukaasih, Kec. Bojongloa Kaler Kota Bandung, Selasa 25 November 2025.
Suasana haru menyelimuti warga Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Bandung, saat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia resmi menyerahkan kunci rumah hasil renovasi kepada 11 keluarga penerima manfaat dalam program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Program Bebenah Kampung merupakan salah satu bentuk kepedulian Tzu Chi dalam mendukung pemerintah menangani persoalan sosial, khususnya terkait kondisi hunian tidak layak huni.
Melalui kegiatan ini, relawan Tzu Chi bersama masyarakat bergotong royong memperbaiki rumah warga yang sebelumnya berada dalam kondisi memprihatinkan mulai dari atap bocor, dinding rapuh, hingga lantai yang tidak layak. Tetty Irawati, relawan Tzu Chi Bandung dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik rumah, tetapi juga menumbuhkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial.

Total dari 500 rumah yang akan menerima renovasi rumah pada program bebenah kampung ini sudah sebanyak 227 yang telah rampung direnovasi.
“Program ini tidak hanya memberikan rumah yang lebih sehat, tetapi memberikan juga kehidupan yang lebih baik, lebih maju mereka biar lebih sehat dan ke depannya juga lebih bermanfaat dan lebih sehat, lebih maju juga,” ujarnya.
Kontribusi Tzu Chi dalam pembangunan sosial masyarakat merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih layak, aman, dan sejahtera. Warga penerima manfaat tampak sangat bahagia saat menerima kunci rumah yang telah selesai direnovasi. Ai Sumiati (60) Salah satu penerima mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya.
Ai Sumiati menerima kunci rumahnya yang telah direnovasi dengan rasa haru.
Rumah Ai Sumiati yang telah rampung di renovasi.
Rumah peninggalan orang tuanya ini diterima dengan kondisi masih satu atap dengan suadara lainnya. Ditambah lagi atap yang rapuh, Ai Sumiati tak mampu untuk memperbaiki rumah.
“Dulu rumah ini satu atap, ini saudara ibu yang di pojok sana yang warung, adik. Paling kecil bungsu, ini yang di sebelah saudara, adik. Ibunya di sini, rusak. Suhunan, bocor. Ya, atap. Atap yang bocor. Wah, ini ya atap pada bocor. Dindingnya, airnya pada ini, ke pinggir. Kalau di tengah bisa dipakai baskom,” ujar Ai Sumiati.
Rumah yang hanya ditempati bersama cucunya ini kini menjadi tempat yang lebih nyaman untuk beristirahat. Tak ada rasa takut atap bisa roboh dan dinding yang lapuk kini berdiri kokoh menopang kehidupan mereka yang lebih penuh harapan baru.

Evie Sopiantini menunjukkan sudut rumahnya yang telah direnovasi kepada relawan.
Kehidupan dengan penuh suka cita juga dirasakan Evie Sopiantini (43). Sebelumnya, rumahnya yang hanya sepetak itu dihuni empat anak, tidak memiliki dinding sendiri serta kamar mandi di luar yang secara bergantian dipakai dengan saudara lainnya.
Suami Evie seorang buruh harian lepas yang tak memilki penghasilan menentu. Terlebih miliki anak yang yang masih duduk di bangku sekolah dan anak bungsu yang masih balita. Pasrah dalam kondisi tersebut Evie dan keluarganya hanya bisa menerima kondisi itu. Namun datangnya relawan Tzu Chi untuk meberikan bantuan renovasi rumah membuat Evie seakan punya harapan baru.
“Saya sudah dibantu, rumah saya udah jadi nyaman, anak-anak saya senang, sekarang ada dinding pemisah dari rumah saudara-saudara saya. Jadi inilah hak saya, saya terima kasih sekali kepada Tzu Chi,” tutur Evie penuh haru.
Rumah Evie Sopiantini yang telah rampung direnovasi.
Dengan diserahkannya 11 unit rumah yang telah direnovasi ini, diharapkan kehidupan warga Kelurahan Sukaasih dapat meningkat secara signifikan, baik dari segi kenyamanan, kesehatan, maupun keamanan tempat tinggal. Program Bebenah Kampung Tzu Chi akan terus dilanjutkan di wilayah lain sebagai wujud nyata cinta kasih dan kepedulian kepada sesama.
Sebanyak 500 rumah dicanangkan akan direnovasi di Kota Bandung. Saat ini sudah 227 rumah telah rampung direnovasi di empat kecamatan, yakni kec. Bojongloa Kaler, Kec. Gedebage, kec. Bandung Kulon dan Kec. Babakan Ciparay.
Editor: Khusnul Khotimah