Iman Saleh menandatangani SKB dengan penuh rasa syukur.
Senyuman penuh kehangatan mengantarkan para insan Tzu Chi Palembang bertemu dengan warga dan perwakilan pemerintah di Kantor Lurah 13 Ilir pada 1 Desember 2025. Pada kesempatan ini dilakukan penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama (SKB) sebagai tanda dimulainya proses renovasi rumah warga.
Kebahagiaan menyelimuti para warga yang hadir setelah mendapatkan informasi bahwa rumah yang mereka tempati bersama keluarga masuk dalam Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Palembang.
“Cinta kasih tidak akan berkurang bila dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.” Kata perenungan Master Cheng Yen ini menjadi landasan Tzu Chi bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palembang merenovasi 500 rumah warga di beberapa kecamatan.
Yuliana Suteja membacakan ulang isi dari SKB kepada salah seorang warga yang tuna aksara.
Relawan juga menyampaikan sosialisasi tentang Celengan Bambu kepada warga.
Penandatanganan SKB dihadiri oleh empat warga yang menjadi penerima tahap pertama renovasi rumah dalam dua hari ke depan. Salah satu warga, Iman Saleh (43), seorang buruh lepas dengan lima anak, mengungkapkan kebahagiaannya karena mendapat bantuan renovasi rumah yang sangat ia butuhkan.
“Atap seng rumah kami sudah hancur. Kami sampai memasang kayu agar atap tidak terbang saat hujan. Dinding juga sudah parah kondisinya. Saya berharap rumah ini nanti bisa menjadi tempat yang lebih nyaman bagi keluarga, karena setiap hujan air selalu masuk dan rumah ikut terendam. Rumah berukuran 5,5 m x 7,25 m ini sudah saya tempati sejak 2005. Saya sangat berterima kasih kepada relawan Tzu Chi atas kesempatan ini,” tuturnya.

Warga yang hadir menunjukkan ekspresi bahagia setelah mengetahui rumah mereka masuk dalam Program Bebenah Kampung.
Perasaan bahagia juga terpancar dari wajah Muhammad Husin Buyung (69). Di usia yang sudah lanjut ini, ia bagai mendapatkan keajaiban untuk mewujudkan tempat tinggal yang layak bagi dirinya dan keluarga. “Rumah ini sudah saya tempati bersama keponakan dan keluarganya selama 20 tahun walaupun saya hanya tinggal di lantai 2 nya saja. Pekerjaan saya sebagai pedagang peci menghasilkan upah sekitar hampir Rp 100.000,- setiap minggunya.”
Program renovasi rumah membuat ia sangat Bahagia karena rumahnya memang sudah tidak layak huni. Atapnya bocor dan lantainya sudah bergoyang. Dinding rumah juga sangat rusak, sehingga air hujan masuk ke dalam rumah.
Penampakan rumah Muhammad Husin Buyung yang akan segera direnovasi.
Iman Saleh yang bekerja sebagai buruh lepas, juga menjahit untuk mendapatkan tambahan pemasukan.
Sebagai Koordinator Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Palembang, Yuliana Suteja (64), menyampaikan rasa bahagianya dapat mengambil berkah dan kesempatan ini sehingga senyum penuh ketulusan dan sukacita menghiasi wajah.
“Setelah melakukan banyak survey dan meeting dengan banyak instansi terkait, hari ini kami telah mencapai kesepakatan untuk segera merenovasi 4 rumah sebagai tahap awal,” terang Yuliana.
“Apapun tugas yang diberikan oleh Tzu Chi, sebisa mungkin saya akan jalankan dengan semaksimal mungkin. Kemarin kami survey 52 rumah warga, dan setelah melalui proses yang ada, 35 rumah warga akan segera dibenahi,” sambungnya.
Editor: Khusnul Khotimah