Satukan Langkah untuk Kebajikan

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto
 
 

fotoPangdam Jaya Mayen TNI Marciano Norman dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma menandatangani nota kesepahaman antara pihak Kodam Jaya dan Tzu Chi dalam misi pelestarian lingkungan dan juga kemanusiaan.

Setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi pelestarian lingkungan di Markas Kodam Jaya dan juga kunjungan personil Kodam Jaya ke Posko Daur Ulang Tzu Chi di Cengkareng Jakarta Barat pada tanggal 1-2 Maret 2011 lalu, pada hari Kamis, 31 Maret 2011 dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara pihak Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan Kodam Jaya.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Marciano Norman dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma.  Acara ini juga dihadiri oleh para Komandan Kodim di lingkungan Kodam Jaya (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), relawan Tzu Chi, dan juga 4 Ketua Komunitas Relawan Tzu Chi dari 4 He Qi (Utara, Barat, Timur, dan Selatan).

Peran Serta Tentara dalam Pelestarian Lingkungan
Sebelum dilakukan penandatanganan ini, Hong Tjhin, relawan Tzu Chi yang juga merupakan CEO DAAI TV Indonesia menyampaikan gambaran singkat tentang Yayasan Buddha Tzu Chi dan juga pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen. ”Tzu Chi saat berdiri pada tahun 1966 dan hingga saat ini sudah ada di 52 negara,” kata Hong Tjhin, ”di Indonesia Tzu Chi ada di 14 wilayah: Aceh, Bandung, Bali, Batam, Jakarta, Makassar, Medan, Lampung, Pekanbaru, Padang, Surabaya, Singkawang, Tangerang, dan Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Marciano Norman menyampaikan bahwa pihak TNI, dalam hal ini Kodam Jaya turut mendukung program pemerintah dalam bidang pelestarian lingkungan. ”Kita juga bekerja sama dengan Tzu Chi dalam bidang pendidikan, pengobatan, dan bantuan sosial yang ditujukan bagi keluarga besar dan masyarakat di sekitar lingkungan Kodam Jaya,” kata Pangdam Jaya, ”kita harus konsisten dengan lingkungan kita dan warga di sekitar kita, dan memberikan bantuan yang bisa kita berikan.” Dengan diterapkannya pemilahan sampah di semua jajaran Kodam Jaya, diharapkan pencemaran lingkungan akibat sampah atau penumpukkan sampah di TPA dapat dikurangi karena pemilahan sudah dilakukan di sumber sampah seperti perumahan, sekolah, kantor, dan markas. Dengan kata lain perilaku pemilahan sampah mandiri harus sudah dilakukan di setiap keluarga di dalam masyarakat.

foto  foto

Keterangan :

  • CEO DAAI TV Indonesia Hong Tjhin menjelaskan tentang Tzu Chi, sejarah berdirinya Tzu Chi dan juga pendiri Tzu Chi Master Cheng Yen di Taiwan kepada para hadirin yang hadir dalam acara tersebut. (kiri)
  • Penandatangan nota kesepahaman ini juga dihadiri oleh para Komandan Kodim di lingkungan Kodam Jaya (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), relawan Tzu Chi, dan juga 4 Ketua Komunitas Relawan Tzu Chi dari 4 He Qi (Utara, Barat, Timur, dan Selatan). (kanan)

Pangdam Jaya juga mengungkapkan komitmen Kodam Jaya dalam mengolah sampah sekaligus membudayakan hal tersebut kepada masyarakat tentang budaya membuang sampah pada tempatnya. ”Satuan Kodam Jaya harus menjadi contoh dalam menangani lingkungannya. Dari sisi kebersihan harus paling besih, dan dari sisi penghijauan harus paling hijau,” tegas Mayjen TNI Marciano Norman. Untuk mewujudkan hal itu, Pangdam Jaya mengajak setiap komandan satuan untuk ”perang terhadap sampah”. ”Di masa damai seperti ini, peran para tentara di Kodam Jaya harus menonjol di masyarakat,” tandasnya.

Sehubungan dengan kerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi ini, Pangdam menyampaikan aprasiasi yang tinggi terhadap Tzu Chi. ”Semoga dengan lingkungan yang bersih dan sehat masyarakat Jakarta khususnya bisa terbebas dari berbagai bencana, salah satunya banjir,” kata Pangdam Jaya.

Sementara Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma menyambut baik terlaksananya nota kesepahaman ini. Dalam kesempatan itu bahkan Sugianto Kusuma mengajak seluruh keluarga besar jajaran TNI di Kodam Jaya untuk juga menjadi donatur Tzu Chi. ”Bukan berapa besarnya yang penting, tetapi keikhlasan dan sumbangsih dari banyak orang semoga dapat membuat masyarakat menjadi harmonis, aman, dan daman serta terhindar dari bencana,” ujarnya.

  
 

Artikel Terkait

Internasional : Bantuan Banjir di Australia

Internasional : Bantuan Banjir di Australia

11 Februari 2011 Tanggal 23 Januari 2011, 100 orang relawan membawa obat-obatan dan kebutuhan sehari-hari dalam skala besar untuk dibagikan kepada 282 warga di Brisbane, Australia yang terkena bencana banjir paling parah dalam kurun 50 tahun terakhir.
Tzu Chi Entrepreneur Conference

Tzu Chi Entrepreneur Conference

03 Agustus 2018
Minggu, 29 Juli 2018. Konferensi Pengusaha Indonesia yang pertama kali digelar Tzu Chi Indonesia di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh 512 pengusaha dari berbagai bidang. Selain dari Jakarta, para peserta juga yang berasal dari luar kota seperti Batam, Lampung, Palembang, Makassar, bahkan beberapa datang dari Malaysia.
Merayakan Waisak di Rumah Sakit

Merayakan Waisak di Rumah Sakit

18 Mei 2011
Kegiatan ini sendiri baru pertama kali dilakukan oleh relawan Tzu Chi di Indonesia. “Awalnya saya melihat dari tayangan DAAI TV tentang relawan Tzu Chi Malaysia yang membawa rupang Buddha ke warga yang tidak bisa merayakan Waisak karena sakit, lalu saya terpikir untuk mencoba melakukannya di Indonesia,” terang Rosaline.
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -