Sekuntum Bunga untuk Orang Tua

Jurnalis : Beh Guat Ngo (He Qi Pusat), Fotografer : Beh Guat Ngo, Susi Christine (He Qi Pusat)

Anak-anak Qin Zi Ban dan kelas Tsu Sao Ban menyatukan sekuntum bunga indah, setelah disatukan tercipta keindahan yang lebih menyentuh hati.

Kelas Budi Pekerti He Qi Pusat kembali diadakan di Gedung ITC Mangga Dua pada Minggu 18 Desember 2022, pukul 08.00 WIB.  Anak-anak kelas Qin Zi Ban dan kelas Tsu Sao Ban sudah duduk dengan rapi menunggu dimulainya kelas budi pekerti ini.

Bersamaan dengan Hari Ibu yang jatuh di bulan Desember 2022, peserta kelas Qin Zi Ban membuat sekuntum bunga untuk dipersembahkan kepada orang tua  mereka masing-masing saat basuh kaki selesai dilakukan.

Anak- anak kelas Qin Zi Ban membasuh kaki mama mereka masing-masing sebagai tanda cinta dan bakti kepada orang tua.

Eva Tajudin relawan kelas Budi Pekerti memberi contoh kepada anak-anak Qin Zi Ban dan kelas Tsu Sao Ban cara membuat bunga dari kertas. Mereka dengan serius berusaha membuat sendiri.Selain itu dalam kelas budi pekerti ini para Siswa-siswi  Qin Zi Ban dan Tsu Sao Ban diajak untuk menonton tayangan film Xiao Li Zi yang bercerita tentang "Berbakti adalah Berkah Utama".

Beriringan dengan kelas Qin Zi Ban menyaksikan tayangan, kelas Tsu Sao Ban mengisinya dengan menulis ungkapan kasih sayang untuk orang tua masing-masing (Stick the heart) yang dipandu oleh Adi relawan Tzu Chi.

Murid-murid kelas Tsu Sao Ban belajar bahasa isyarat tangan (shou yu) yang bertemakan Ren Shi Ni Zhen Hao yang di dampingi oleh Daai Mama.

Jayden seorang siswa Tsu Sao Ban mengungkapkan kegembiraan dan keseruan kegiatan kelas budi pekerti yang diadakan oleh 28 orang relawan Tzu Chi. “Seru... hari ini games nya juga bagus, bisa lebih memahami bagaimana cara berbakti kepada orang tua, harus lebih menyayangi orang tua,” ungkap Jayden.

Kelas Tsu Sao Ban ini diisi dengan bimbingan Da Ai Papa dan Da Ai Mama dan peragaan bahasa isyarat tangan (Shou yu) diiringi lagu Ren Shi Ni Zhen Hao.

Viriyadhi memeluk Yenny sebagai ungkapan rasa kasih sayang anak kepada orang tua. Yenny mengingat kembali perjuang yang telah dicurahkan untuk kesembuhan Viriyadhi anak tercinta tak terasa air mata menetes.

Suasana haru menyelimuti para orang tua ketika anak-anak Qin Zi Ban membasuh kaki orang tua mereka masing-masing. Viriyadhi salah satu murid Qin Zi Ban sejak kelas 1 SD dan hingga kelas 6 SD baru hadir kembali setelah 2 tahun istirahat karena harus menjalani pengobatan thalasemia yang dideritanya.

"Perjuangan kami sudah pasti biar gimana orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Saya dan suami selalu mensupport Viriyadhi,”ujar Yenny. Dua tahun di NegaraThailand Viriyadhi menjalani operasi transpalansi donor sumsum tulang belakang, papa Viriyadhi yang menjadi pendonornya.

Proses transpalansi sumsum tulang berjalan lancar. Yenny bersyukur kondisi Viriyadhi berangsur sudah lebih membaik walaupun bertahap. “Saya mengajak Viriyadhi bergabung masuk kelas Qin Zi Ban sudah lama sejak kelas 1 SD, materi yang diberikan di sini sangat bagus, seperti membasuh kaki ini walaupun mungkin Vir belum terlalu memahami tetapi jika tiap kali diulang dia (Viriyadhi) akan memahami ” Ungkap Yenny yang juga relawan He Qi Pusat komunitas Jembatan Lima.

Bulan, orang tua Dylan membasuh air mata ketika Dylan membasuh kakinya. Bulan teringat mamanya yang baru saja pergi untuk selamanya, Bulan bersyukur dapat merawat mamanya semasa hidup.

Ibu Bulan (ibu dari Dylan) mengungkapkan rasa harunya ketika Dylan(10) siswa kelas 4 SD membasuh kakinya. "Saya baru kehilangan Mama saya sendiri, saya memang tidak sempat membasuh kaki Mama saya, tetapi saya masih bersyukur diberi kesempatan merawat dan menjaga semasa hidup, maka dari itu yang masih mempunyai orang tua, sayangilah mereka, jangan sampai terlambat, dan saya juga berharap kelak anak saya (Dylan) bisa menjadi anak yang berbakti,"ucap Bulan dengan menitikkan air mata.

Setelah membasuh kaki orang tua masing-masing dalam posisi berlutut murid-murid kelas budi pekerti menyerahkan sekuntum bunga yang mereka buat sendiri sebagai tanda terima kasih dan kasih sayang anak kepada kedua orang tua mereka sambil memeluk dengan hangat kedua orang tua mereka masing-masing.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Membentuk Anak Berbudi Pekerti Sejak Dini

Membentuk Anak Berbudi Pekerti Sejak Dini

12 Mei 2023

Pelestarian Lingkungan menjadi tema penutupan kelas budi pekerti yang berlangsung pada Minggu, 7 Mei 2023 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Penutupan Kelas Budi Pekerti Tzu Shao Medan

Penutupan Kelas Budi Pekerti Tzu Shao Medan

24 November 2017
Saat anak-anak Tzu Shao di Tzu Chi Medan menyuapi orang tua mereka, air mata pun mulai menetes baik orang tua maupun anak. Sang MC pun mengarahkan anak-anak untuk memeluk orang tua mereka dan mengatakan “Saya sayang mama papa, maafkan kesalahan yang saya perbuat selama ini”.
Tumbuh Bersama Mereka

Tumbuh Bersama Mereka

24 Juli 2017

Memasuki tahun ketujuh, relawan juga terus berinovasi agar acara pelepasan memberikan kesan bagi murid-murid kelas budi pekerti. Berbeda dengan acara sebelumnya, susunan acara tahun ini diadakan Pradaksina atau meditasi berjalan.

Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -