Semangat Baru Pulihnya Bayi Saddam

Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Sylvia Chuwardi (Tzu Chi Medan) Fahroza Nasution (DAAI TV Medan)


Sylvia dan Nurhayati menghibur bayi Saddam yang akan pulang dari rumah sakit.

Bayi mungil, Saddam, harus menjalani operasi akibat munculnya benjolan di bagian belakang kepalanya atau yang disebut Encephalocele.  Karena keterbatasan ekonomi, ibu Saddam, Rafni diberi saran temannya saat berada di RS. Adam Malik untuk mengajukan bantuan ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berada di kota Medan.

Pasca mendapat pengajuan bantuan dari orang tua Saddam di Bulan November 2020, tim relawan segera melakukan survey dan mengadakan rapat darurat melalui aplikasi Zoom. Relawan juga berkonsultasi dengan tim dokter di RS. Royal Prima. Setelah tim dokter menjelaskan, relawan pun bergerak cepat dan memutuskan untuk membiayai tindakan operasi pada bayi Saddam.


Relawan menemani Saddam untuk keluar dari rumah sakit menuju rumah orangtuanya yang berlokasi di Kampung Lalang Medan.

“Jadi pasien bernama Saddam ini didiagnosis encephalocele di mana kelainan dari lahir, dan dari janin. Ada lubang di belakang kepala itu jadi otak dan lapisan otaknya itu keluar. Karena ini bawaan dari lahi kami mesti evaluasi terus menerus dan melihat perkembangannya. Dan saya sangat senang bisa ikut meringankan penderitaan pasien itu adalah tugas dokter,” tutur Abdurrahman Mousa Rasyid selaku dokter bedah.

Beberapa hari setelah operasi, kondisi Saddam semakin stabil. Saddam juga menjalani fisioterapi kepala pascaoperasi. Setelah hampir dua pekan menetap di rumah sakit, si bayi mungil ini diperbolehkan pulang ke rumah. Akan tetapi Saddam harus menjalani rawat jalan secara berkala untuk pengecekan kesehatannya.


Relawan menyiapkan kue dan bingkisan cinta kasih untuk menyambut kesembuhan bayi Saddam.

Didampingi tiga relawan Tzu Chi Medan, yakni Sylvia Chuwardi, Tjendra, dan Nurhayati, Saddam dibawa pulang ke rumah orang tuanya di jalan Kampung Lalang. Kepulangan Saddam mendapat sambutan dari para tetangga di sepanjang gang menuju rumah orang tua Saddam.

Sesampainya di rumah, relawan Tzu Chi Medan memberikan bingkisan kasih sayang untuk Saddam dan ibunya. Bingkisan tersebut berupa makanan dan keperluan untuk kebutuhan sehari-hari Saddam. Jalinan jodoh yang terjalin dengan bayi Saddam merupakan berkat yang patut disyukuri dengan melihat kondisi Saddam semakin membaik.

“Sebelum dilakukan operasi bayi Saddam, kami memerlukan darah yang bergolongan O negative, saat itu sangat susah dicari, kami para relawan masing-masing mendoakan dan membantu sebisa mungkin untuk kesuksesan jalannya operasi ini,” Ujar Sylvia Chuwardi, relawan Tzu Chi Medan.


Foto bersama staf rumah sakit, dokter yang menangani Saddam, dan relawan Tzu Chi Medan.

Setelah operasi Saddam selesai, itu merupakan berita yang menggembirakan untuk semua relawan Hu Ai Petisah. Beberapa hari kemudian Saddam sudah bisa kembali ke kamar pasien.

“Kami tetap memberikan dukungan dan berdoa agar bayi Saddam cepat pulih kembali, serta kami memberikan semangat kepada orang tua Saddam untuk menjaga kesehatan, karena masih harus merawat anaknya yang baru selesai operasi,” sambung Sylvia.

Kekhawatiran Rafni, Ibu Saddam kini telah berakhir. Ia begitu bersyukur. 

Alhamdullilah saya senang sekali melihat Saddam saat ini, karena sebelum dioperasi saya hampir tiap malam menangis karena melihat benjolan di kepala Saddam. Sekarang saya sudah merasa lega melihat kondisi Saddam sekarang,” tutur Rafni.


Sylvia menanyakan keadaan Saddam setelah dioperasi kepada dokter Abdurrahman Mousa Rasyid. 

“Saya bersyukur sekali dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi sudah mau membantu pengobatan anak saya dari sebelum operasi sampai sekarang sudah bisa dibilang sehat. Semoga Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia semakin berkembang dan terus menolong orang-orang yang kurang mampu,” tambahnya.

Mengutip sebuah Kata Perenungan dari Master Cheng Yen, “Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.”

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Mempraktikkan Dharma dalam Tindakan Nyata

Mempraktikkan Dharma dalam Tindakan Nyata

02 Februari 2016
Minggu, 24 Januari 2016, sebanyak 15 relawan Tzu Chi datang mengunjungi salah satu Gan En Hu (penerima bantuan), Tan Len Nio. Tidak hanya kunjungan kasih untuk menghibur penerima bantuan, melainkan relawan juga bergotong royong untuk membersihkan tempat tinggal Tan Len Nio yang cukup kotor dan sirkulasi udara yang kurang baik.
Bingkisan Lebaran Penuh Makna

Bingkisan Lebaran Penuh Makna

20 Juni 2017

Di setiap kunjungannya selain mengadakan kegiatan terapi bagi anak-anak disabilitas, relawan Tzu Chi juga memberikan motivasi kepada setiap orang tua dan berinteraksi langsung dengan anak-anak penyandang disabilitas dengan cara mengajaknya bermain dan membantu proses terapi. Kali ini relawan membagikan bingkisan Lebaran kepada satu persatu keluarga pasien pada 18 Juni 2017.

Semangat serta Dukungan untuk Tri dan Nino

Semangat serta Dukungan untuk Tri dan Nino

09 Desember 2019

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 melakukan kunjungan kasih ke beberapa gan en hu (penerima bantuan Tzu Chi) di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Salah satunya mengunjungi dua anak yang mengalami keterbelakangan mental.

Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -