Semangat Insan Tzu Chi dalam Bersumbangsih

Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Pusat), Fotografer : Suyanti Samad(He Qi Pusat)

Dalam kegiatan Pekan Amal Tahun 2018 ini, beberapa relawan dari Kantor Penghubung Tzu Chi di berbagai daerah di Indonesia juga turut berpartisipasi, salah satunya relawan Tzu Chi Biak, Papua dan Cianjur, Jawa Barat.

Awal jalinan jodoh warga Cianjur dengan Tzu Chi Indonesia bermula dari bakti sosial pengobatan katarak yang diadakan Tzu Chi bagi warga Cianjur. Pada hari ke-3 bakti sosial mata katarak, ada sekitar 150 sukarelawan yang membantu, dan berkumpul untuk mendengarkan sosialisasi tentang Tzu Chi yang disampaikan oleh insan Tzu Chi He Qi Utara 2. Dua minggu setelah sosialisasi, insan Tzu Chi He Qi Utara datang kembali dengan mengadakan pelatihan relawan Abu Putih.

Jalinan jodoh tersebut terjalin hingga saat ini. Setiap kegiatan yang akan diadakan insan Tzu Chi Cianjur, selalu mendapat dukungan dari relawan Tzu Chi Indonesia, seperti Livia dan Ricky Budiman. Untuk tahun kedua, insan Tzu Chi Cianjur kembali ikut bersumbangsih di Pekan Amal Tzu Chi 2018.

“Ini suatu ladang amal yang harus digenggam oleh relawan Tzu Chi Cianjur. Belum tentu Pekan Amal ini akan dilaksanakan tahun depan. Kita mau ikut serta membangun Tzu Chi Hospital,” jelas Agung Taufik Firmansyah Nasution (28), relawan Tzu Chi Cianjur.


Yenny The bersama tiga relawan Tzu Chi Biak dibantu dengan enam karyawan perusahaannya yang berdomisili di Jakarta membantu menyukseskan penggalangan dana Pembangunan Tzu Chi Hospital.

Hanya perlu  dua kali meeting yang relawan Tzu Chi Cianjur gelar untuk membahas tentang Pekan Amal Tzu Chi 2018 ini. Rapat pertama membahas tentang barang yang akan dijual. Sedang rapat yang kedua membahas tentang pengumpulan dana. “Hanya sebulan waktu yang dibutuhkan bagi kami untuk mempersiapkan semuanya,” kata Agung yang mulai bergabung di Tzu Chi pada tahun 2016. Ia banyak mendapat arahan dan mengenal Tzu Chi dari Felix, relawan Tzu Chi He Qi Utara 2.

Ada 16 relawan Tzu Chi Cianjur yang datang dan turut serta membantu dalam Pekan Amal Tzu Chi. Dana yang terkumpulkan  berasal dari dana relawan Tzu Chi Cianjur, dana dari warga Cianjur, dan dana kas Tzu Chi Cianjur. Dari dana yang tekumpul inilah, relawan Tzu Chi Cinajur belanja untuk  membeli barang-barang yang dijual di Pekan Amal Tzu Chi. “Ada 100 karung beras yang berisi 25 kg, 100 bungkus kripik singkong, 100 bungkus kacang khas Cianjur, 100 bungkus pisang sale. Kita juga mendapatkan sumbangan berupa 100 bungkus kripik tempe, 50 mochi, dan 50 kotak bolu pisang,” ucap Agung Taufik.  

“Setiap tenaga yang dikeluarkan, setiap dana yang disumbangkan, merupakan suatu kebahagian tersendiri bagi relawan Tzu Chi Cianjur,” tutup Taufik Firmansyah.

Jarak Tempuh, Bukanlah Menjadi Kendala

Biak, merupakan salah satu kantor penghubung Tzu Chi yang tidak mau ketinggalan untuk ikut serta dalam Pekan Amal Tzu Chi. Ini adalah tahun kelima bagi Tzu Chi Biak untuk ikut bersumbangsih bagi pembangunan Tzu Chi Hospital.

“Dana yang terkumpul adalah untuk pembangunan rumah sakit. Di dunia ini, saya melihat banyak orang sakit, bila tidak segera mendapat pengobatan maka menjadi sumber penderitaan bagi dirinya, dan keluarganya. Inilah sumber semangat saya untuk menjadi bagian dari Pekan Amal Tzu Chi,” jelas Yenny The (60), insan Tzu Chi Biak, Papua.

Jenny The bersama tiga relawan Tzu Chi Biak dibantu dengan enam karyawan perusahaannya yang berdomisili di Jakarta membantu menyukseskan dalam penggalangan dana Pembangunan rumah sakit Tzu Chi. “Ada 300 porsi Soto Makasar, 60 pack sate Makasar (600 tusuk sate), dan 50 pack sambal goreng kentang. Semua makanan ini merupakan makanan khas Makasar. Ada satu relawan asal Makasar datang ke Jakarta, yang menyiapkan makanan ini. Selama sebulan ini saya berkoordinir dengan Mei Hua mengenai jumlah dan jenis makanan yang akan dijual di Pekan Amal Tzu Chi. Dana yang terkumpulkan selain dari para donator asal Biak, relawan Tzu Chi Biak, juga dana dari saya sendiri,” tutup Jenny The dengan semangat,dan bertekad untuk terus mengikuti langkah Master Cheng Yen.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Berbagai Kuliner Nusantara Diboyong ke Pekan Amal

Pekan Amal Tzu Chi 2019: Berbagai Kuliner Nusantara Diboyong ke Pekan Amal

20 Oktober 2019
Di pekan amal ini, relawan Tzu Chi Padang menyediakan 105 kg kripik balado potongan panjang, 100 kg kripik balado potongan bulat, dan 38 kg kripik original potongan bulat. Selain kripik singkong, ada juga opak, rendang vege, dan yang paling juara adalah sate padang vege tentunya.
Pekan Amal Tzu Chi 2018: Bahagia dalam Bersumbangsih

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Bahagia dalam Bersumbangsih

23 April 2018
Salah satu stan dari komunitas He Qi Utara 1 yang cukup menarik perhatian adalah stan “Ke Ai Phusa Handmade”. Produk di stan ini adalah kerajinan tangan dan yang membuatnya adalah relawan-relawan senior yang sudah berumur 70-80 tahun. 
Pekan Amal Tzu Chi 2025: Pestanya Para Donatur dalam Semangat Cinta Kasih

Pekan Amal Tzu Chi 2025: Pestanya Para Donatur dalam Semangat Cinta Kasih

07 Juni 2025
Pekan Amal Tzu Chi 2025 menjadi “pesta cinta kasih” bagi donatur dan relawan. Seluruh hasil penjualan bazar ini digunakan untuk mendukung pembangunan Kawasan Pendidikan Tzu Chi.
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -