Semangat Melayani

Jurnalis : Dina (He Qi Utara), Fotografer : Metasari, Ciu Yen (He Qi Utara)
 

fotoPada tanggal 18 dan 19 Februari 2012, Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakann Baksos Kesehatan ke-81 di RS Sentra Medika Cibinong.

Di awal 2012 ini Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan Baksos kesehatan yang bekerjasama dengan RS Sentra Medika Cibinong, Bogor Jawa Barat, bagi masyarakat yang kurang mampu. Baksos ini diadakan selama dua hari yaitu pada  hari Sabtu dan Minggu, tanggal 18 dan 19 Februari 2012. Sebelumnya telah diadakan screening terlebih dahulu bagi pasien di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Berdasarkan informasi dari Elly Widjaja Shijie, sebanyak 73 pasien Hernia, 121 pasien Katarak, 3 pasien Petrygium, 53 pasien Minor, dan 5 pasien bibir Sumbing berhasil di operasi di rumah sakit Sentra Medika selama dua hari.

Bagi pasien yang telah di operasi maupun yang akan menjalani pemeriksaan lagi di pagi harinya, disediakan ruangan khusus pemulihan bagi pasien tersebut. Sebanyak 13 orang relawan Tzu Chi khusus datang pada malam hari untuk menemani dan mendampingi pasien yang ada di ruangan pemulihan ini. Walaupun mereka harus menginap namun terpancar rasa bahagia karena dapat memberikan pelayanan kepada para pasien.

Mendampingi pasien atau jaga malam di ruang pemulihan memiliki kesan yang sangat berbeda dibandingkan dengan mendampingi pasien di siang hari. Malam semakin larut, para relawan Tzu Chi harus berjaga hingga pagi hari, ada saja hal – hal yang harus di perhatikan pada saat jaga malam, terutama infus, karena setelah operasi infus tidak boleh habis, jika tinggal sedikit harus di ganti. Selain itu menjelangkan pagi para pasien harus di berikan bubur atau biskuit sebelum minum obat.

Pelayanan dapat dilakukan dengan berbagai cara, hal inilah yang selalu dilakukan oleh Posan Shixiong,relawan yang ikut serta dalam jaga malam ini. Setiap kali ada Baksos besar terutama di Rumah Sakit, maka Posan Shixiong akan selalu hadir untuk memberikan motivasi dan perhatian kepada pasien yang ada di ruang pemulihan. Walaupun para pasien ada yang di temani oleh keluarganya,  namun dengan adanya pendampingan dari relawan Tzu Chi maka akan timbul satu kehangatan bagai sebuah keluarga besar.

Posan Shixiong memperkenalkan Yayasan Buddha Tzu Chi dan mengajak para pasien untuk ikut kembali bersumbangsih jika telah sembuh. Salah satu relawan Tzu Chi yang bernama Lina K. Lukman Shijie yang baru pertama kali ikut dalam jaga malam ini menuturkan, “ada rasa syukur yang di dapat dengan menemani pasien dalam ruangan pemulihan. Walaupun tidak tidur namun perhatian yang kecil dapat di berikan kepada para pasien”.

foto   foto

Keterangan :

  • Sejumlah pasien yang menginap di ruang pemulihan mendapatkan perawatan dan perhatian dari relawan (kiri).
  • Walaupun bertugas jaga malam, relawan tetap menghibur para pasien dengan gembirai (kanan).

Semangat hidup
Lie Tjan Moy (76), seorang pasien yang tinggal di Jalan Kartini ini rela jauh – jauh datang ke RS Sentra Medika menemani anak pertamanya Tjie Tjung (58), untuk operasi tindak lanjutan Hernia. Sebelumnya pada Baksos Kesehatan tahun 2011 di RS Polri, Tjie Tjung telah mendapatkan operasi Hernia, namun setelah di operasi terdapat gumpalan, maka pada baksos kali ini dokter menyarankan untuk menyedot gumpalan tersebut.

Beberapa bulan yang lalu Lie Tjan Moy rajin mendatangi kantor Yayasan Buddha Tzu Chi di ITC Mangga Dua untuk menanyakan informasi kapan diadakannya pengobatan selanjutnya. Dari sinilah Lie Tjan Moy mengetahui adanya baksos di RS Sentra Medika. Sudah 15 tahun Lie Tjan Moy menderita katarak, karena keterbatasan biaya maka Lie Tjan Moy tidak dapat operasi katarak. Ia berharap dapat meminta bantuaan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi untuk membantunya operasi katarak. Berkat biaya hidup dari cucu anak perempuannya, Lie Tjan Moy dan anaknya Tjie Tjung ini bisa bertahan hidup. “Tjie Tjung tidak bisa bekerja karena sejak kecil Tjie Tjung bisu dan tuli,“ kata Lie Tjan Moy. Hal itu pun membuat semua kebutuhan bergantung pada tubuh renta Lie Tjan Moy.

Walaupun di masa tuanya Lie Tjan Moy harus hidup berdua bersama dengan Anaknya Tjie Tjung, hal ini tidak membuat Lie Tjan Moy putus asa, sebaliknya ia merasa bersyukur karena cukup makan dan terus berdoa. Di masa tuanya masih ada orang – orang serta keluarga tercinta yang selalu membantunya. Inilah wujud kasih sayang tanpa batas dari seorang ibu kepada anaknya.

Melalui baksos ini kita dapat belajar arti penting sebuah pelayanan. Keinginan untuk memberi dan terus bersumbangsih yang dilandasi oleh kasih, barulah dapat memberikan yang terbaik kepada orang lain. Rela mengorbankan kepentingan diri sendiri demi kepentingan orang lain yang membutuhkan perhatian dan motivasi serta harapan demi mewujudkan dunia yang harmonis.

  
 

Artikel Terkait

Merajut Kebersamaan Lintas Iman Melalui Pergelaran Seni

Merajut Kebersamaan Lintas Iman Melalui Pergelaran Seni

30 Oktober 2017

Musikalisasi puisi sufi yang ditampilkan seniman Dewo featuring Wanitra menghentak kesadaran ratusan tamu yang memadati International Hall, Tzu Chi Center Jakarta, Minggu 29 Oktober 2017. Tujuh seniman dari perwakilan Agama Islam ini membacakan puisi sastrawan W.S. Rendra yang berjudul Doa Untuk Anak Cucuku.

Sabar Dan Ulet Demi Sebuah Misi

Sabar Dan Ulet Demi Sebuah Misi

12 Oktober 2016

Yuan-yuan merupakan salah satu agenda yang diadakan relawan Tzu Chi selepas mengadakan sebuah kegiatan, salah satunya pada acara kamp kelas budi pekerti Er Tong Ban pada tanggal 1-2 Oktober 2016. 

Verifikasi Calon Warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tondo Palu

Verifikasi Calon Warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tondo Palu

26 Agustus 2019

Taman Vatulemo, di mana Aula Baruga, Kota Palu berada, setiap akhir pekan memang selalu ramai dengan warga yang berolahraga. Namun ada pemandangan yang cukup menarik perhatian, yang mana di sisi luar Baruga baik kiri maupun kanan terpasang banner dengan tulisan besar huruf kapital VERIFIKASI WARGA PERUMAHAN CINTA KASIH TZU CHI TONDO, SULAWESI TENGAH.

Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -