drg. Mellisa Sim, M.Kes., M.Biomed memberikan edukasi dan menjelaskan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan aspek penting yang sering kali kurang mendapat perhatian serius dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari hal tersebut,relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Perintis di Medan menginisiasi sebuah acara edukasi kesehatan gigi dan mulut dalam rangka kegiatan “Kepulangan Anak Asuh dan Penerima Bantuan Rutin” yang digelar di Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Komplek Grand Jati Junction pada hari Minggu, 3 Agustus 2025.
Kegiatan ini dibuka dengan sesi edukasi oleh seorang dokter gigi sekaligus anggota dari TIMA (Tzu Chi International Medical Association), yaitu drg. Mellisa Sim, M.Kes., M.Biomed. Dalam sesi tersebut, drg. Mellisa memberikan pemahaman mendalam mengenai cara merawat gigi dan mulut dengan benar. Ia juga menjelaskan dampak kesehatan yang dapat terjadi jika perawatan gigi diabaikan, serta menyampaikan demonstrasi sederhana yang dapat langsung dipraktikkan oleh peserta.
Edukasi ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa senyum yang sehat dan indah bisa dimiliki oleh siapa saja, asalkan mau menjaga dan merawatnya secara konsisten.
Beberapa anak asuh bergiliran mempraktikkan cara menyikat gigi yang benar.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan hangat dari para peserta, termasuk anak-anak asuh yang turut serta. Salah satunya, Farel Alqiano Siregar. "Saya baru mengetahui bahwa menyikat gigi dengan cara yang salah bisa membuat gusi menjadi mudah berdarah. Saya juga merasa senang karena kini tahu cara menyikat gigi yang benar, dan saya bertekad untuk lebih rajin menjaga kebersihan mulut saya," katanya.
Sementara itu, Matthew Panjaitan, peserta lainnya mengatakan, "Saya merasa kegiatan yang diselenggarakan oleh Tzu Chi memberikan kesan positif dan pengalaman yang menyenangkan. Acara ini bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membangkitkan semangat untuk menjaga kesehatan gigi dengan lebih baik."
Kesan positif dari Farel dan Matthew menunjukkan bahwa kegiatan edukasi ini tidak hanya memberikan informasi yang bermanfaat, tetapi juga membangun semangat dan kebiasaan baru yang berguna untuk jangka panjang.
Para penerima bantuan tersenyum bahagia setelah menerima cindera mata.
Dalam kata perenungannya, Master Cheng Yen menyampaikan, “Senyuman adalah cara termudah untuk menyebarkan cinta kasih. Dengan satu senyuman tulus, kita bisa menerangi hati orang lain dan juga menyinari diri sendiri.”
Senyuman, meski sederhana, menjadi simbol dari niat baik dan welas asih yang dapat menciptakan hubungan harmonis antar manusia.
Dalam kegiatan ini, senyuman yang terpancar dari wajah para penerima bantuan rutin dan relawan menjadi lambang kasih sayang yang saling menguatkan. Dalam sebuah rumah, ketika setiap anggota keluarga mampu saling melemparkan senyuman, maka rumah itu menjadi ladang subur bagi kedamaian dan kebahagiaan, seperti keluarga besar Tzu Chi.
Editor: Metta Wulandari