Setetes Darah, Secercah Harapan
Jurnalis : Joliana (He Qi Barat), Fotografer : Joliana (He Qi Barat)Sebanyak 21 relawan terlibat dalam kegiatan donor darah dan dari 94 calon pendonor hanya 58 orang yang dapat mendonorkan darahnya setelah melalui pemeriksaan awal seperti tekanan darah dan kecukupan nilai hemoglobin (HB).
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia komunitas (He Qi) Barat kembali bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kegiatan donor darah yang dilaksanakan pada Sabtu, 5 Maret 2016 pukul 08.30 WIB. Kegiatan ini merupakan kegiatan triwulan yang dilaksanakan di Kantor RW 6, Bojong Indah, Kecamatan Rawa Buaya, Jakarta Barat. Sebanyak 21 relawan yang terlibat dalam kegiatan ini. Dari 94 calon pendonor hanya 58 orang yang dapat mendonorkan darahnya setelah melalui pemeriksaan awal seperti tekanan darah dan kecukupan nilai hemoglobin (HB).
Terus Mendonor Selagi Bisa
Sejak pagi Tjie Tjoan Nio (63) sudah menunggu untuk mendonorkan darahnya. Kali itu merupakan donornya yang ke-25 kali. “Sebagai orang Indonesia kalau bisa kita mendonor, karena suatu waktu kita sakit dan membutuhkan darah kita bisa saja didonor orang lain,” demikian tutur Ibu Nio. Rumah Nio tidak jauh dari lokasi donor sehingga memudahkannya untuk ikut berpartisipasi. Dia mendapat info dari salah seorang relawan Tzu Chi menurutnya kegiatan donor darah yang dilakukan Tzu Chi sangat bagus.
Dari pengalaman ayahnya yang menderita anemia membuat Sartanto (35) bertekad untuk terus berdonor darah.
Dari pengalaman ayahnya yang menderita anemia membuat Sartanto (35) bertekad untuk terus berdonor darah. “Dari kecil ingin berdonor tapi selalu takut dengan jarum. Sampai suatu ketika ayah memerlukan donor darah tetapi darah tersebut tidak tersedia yang sesuai, sehingga dengan memberanikan diri saya ikut berdonor demi ayah,” ujar Sartanto. Dari sejak saat itu dia selalu rutin berdonor. Ini merupakan donor nya yang ke-19 kali. “Berdonor sangat bagus untuk diri sendiri dan orang lain karena ini kan menyangkut nyawa, jadi saya bertekad untuk terus berdonor selama bisa,” tutur Sartanto.
Menjadikan Donor Darah Sebagai Gaya Hidup Kini.
Menurut informasi yang didapat dari Rifai, salah seorang karyawan laboratorium PMI, sudah tiga tahun ini jumlah orang yang mendonorkan darahnya mengalami peningkatan dari 10 kantong per hari hingga bisa mencapai 100 kantong. Walaupun kesadaran masyarakat akan berdonor darah sudah meningkat namun sampai saat ini masih saja terjadi kekurangan pasokan. “Dalam sebulan bisa terkumpul 5000-6000 kantong yang masuk, sedangkan kebutuhan bisa mencapai 9000-10.000 kantong. PMI selain melayani wilayah Jabodetabek juga Tangerang bahkan pernah ada permintaan dari Riau dan Jambi,” ujar Rifai.
Letak rumah Tjie Tjoan Nio yang tidak jauh dari lokasi donor memudahkannya untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah Tzu Chi.
Hal di atas juga diamini oleh Rusdiano petugas PMI lainnya. “Untuk saat ini tidak seperti dulu, kita harus cari pendonor. Sekarang banyak warga yang datang sendiri ke lokasi. Antusiasnya besar sekali. Jauh dari 5 tahun yang lalu, kebanyakan mereka takut jarum, ada yang trauma jarum, tapi karena mereka niat donor dan bagus untuk kesehatan akhirnya mereka mau juga,” tutur Rusdianto. Dari seorang pasien bisa membutuhkan lebih dari 1 kantong/hari sementara kalo pendonor seorang hanya boleh 1 kantong dan ini pun harus tunggu 3 bulan sekali. Jadi lebih banyak yang membutuhkan darah daripada pendonor. Kegiatan Tzu Chi sangat membantu sekali dan berbeda dengan komunitas lain, dalam setiap kegiatan donor darahnya Tzu Chi selalu dapat memenuhi target yang ditentukan.
Bagi sebagian orang mendonorkan darah mungkin mengalami ketakutan trauma dan rasa malas. Namun ada sebagian orang yang memiliki tekad untuk berdonor tapi terhambat karena tidak memenuhi syarat sebagai pendonor. Dengan mendonorkan darah secara berkala selain bermanfaat bagi kesehatan kita juga dapat menolong orang lain. Setiap tetes darah yang disumbangkan dapat memberikan kesempatan hidup bagi orang lain. Mari kita jadikan donor darah sebagai gaya hidup masa kini. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Hendaknya setiap orang bisa menyadari berkah yang dimilikinya serta bisa menghargai dan menciptakan kembali berkah tersebut”.
Artikel Terkait
Menggunakan Kesempatan Berdonor darah
19 Agustus 2019Donor darah ini menjadi pengalaman pertama bagi Wahyu Wigati. Sebelumnya, kesempatan donor darah melalui kegiatan rutin Tzu Chi Sinar Mas selalu tidak bisa diikutinya karena tugas keluar kota. Kali ini, ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mendonorkan darahnya.
Pengalaman Pertama Mendonorkan Darah
01 Juli 2016 Minggu, 26 Juni 2016, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan donor darah rutin. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan 33 kantong darah.Peduli Sesama Melalui Donor Darah
11 Juni 2020Donor darah biasa digelar oleh Tzu Chi Palembang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) setiap tiga bulan sekali. Kali ini, Minggu 1 Juni 2020, donor darah digelar di The Arista Hotel dan diikuti oleh 102 peserta.