Setiap Insan Melatih Diri

Jurnalis : Beby Chen (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lily Hermanto/Akien (Tzu Chi Medan)
 

foto
Pelatihan relawan abu Putih Tzu Chi pada tanggal 1 September 2013 di Kantor Cabang Tzu Chi Medan.

 

Master Cheng Yen berharap setiap insan Tzu Chi senantiasa memiliki hati yang penuh welas asih dan bijaksana. Ajaran Jing Si harus diwariskan dan dipraktikkan dengan giat, inilah pelatihan dalam diri masing-masing bagi setiap insan Tzu Chi.

Minggu, 1 September 2013, untuk ketiga kalinya di tahun 2013, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Kantor Cabang Medan, mengadakan pelatihan (training) relawan abu putih. Tepat pukul 08.10 acara dimulai. Merry Sudilan Shijie, selaku pembawa acara memulai acara. Sebanyak 172 peserta dan 133 anggota panitia yang datang dan membantu menyukseskan acara ini. Para peserta yang hadir bukan hanya dari Medan saja, tetapi juga dari luar kota :  Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Kisaran, Binjai Lhoksemawe, dan Lubuk Pakam.

Sebelum memulai acara berikutnya, pembawa acara mengajarkan kepada para peserta  sebuah kalimat dan gerakan isyarat tangan untuk menyambut setiap pembicara (speaker) dan para dui-fu mereka.“ Khua tiok li, cin hua hi, cin hua hi, khua tiok li shixiong, shijie” yang artinya “Melihat kamu, saya sangat senang, sangat senang, saya melihat kamu shixiong, shijie”. Kalimat ini sangat memberi kesan yang mendalam, sampai setiap bertemu satu sama lain selalu menyapa kalimat ini dengan senyuman indah.

Bekal Untuk Para Insan Tzu Chi
Pelatihan pun dimulai dengan pradaksina yang dipandu oleh Shimeda Sumitta Shijie. Pradaksina merupakan pelatihan yang khas dalam pelatihan diri insan Tzu Chi. Insan Tzu Chi tetap sadar akan langkah demi langkah dalam berjalan.  Dalam praktiknya, training kali ini mengelilingi satu putaran dengan diiringi lagu yang begitu tenang dan hikmah, yang bunyinya “ Bola kristal dengan keselarasan sempurna, pohon Bodhi telah menghutan pada akar yang sama, dalam kelompok bersatu hati untuk menggarap lahan berkah, akar kebijaksanaan tertanam dalam di jalan Bodhisatwa”.

foto  foto

Keterangan :

  • Dalam acara ini, para relawan diingatkan kembali mengenai budaya humanis Tzu Chi dan visi serta misi Tzu Chi (kiri).
  • Tidak hanya mendengar, pada saat waktu makan siang, relawan juga mulai mempraktikkan budaya humanis Tzu Chi dalam tata cara makan (kanan).

Selanjutnya sesi mempelajari Dharma yang dibawakan oleh Zerry shixiong, menyampaikan semakin sering belajar Dharma, semakin meningkat pula kebijaksanaan kita. “Master Cheng Yen sangat menyayangi kita, beliau mengharapkan semua orang ketika sampai di rumah, rajin-rajinlah mendengar Dharma melalui DAAI TV, setiap hari membuka pintu, jangan membiarkan Master Cheng Yen menunggu di luar pintu dengan kecewa,” sharing Zerry shixiong.

Memasuki sesi tata krama, yang dibawakan oleh Beby Chen shijie, yang dibawa dengan penuh canda dan tawa. Sesi ini mengkilas kembali tentang bagaimana tata krama berseragam, berjalan, duduk, berdiri, dan tata cara makan. Beby Shijie terus mengingatkan dan mengajak  para peserta untuk langsung memeriksa pada diri sendiri, apakah berseragam sudah rapi.  Tata krama ini juga bukan hanya dilakukan pada pelatihan hari ini, tetapi juga untuk selamanya dan dimanapun. “Pernah suatu hari saya duduk dengan seorang shixiong, tiba-tiba meja goyang dan saya pikir ada gempa, dicari sumbernya, ternyata shixiong tersebut menggoyangkan kakinya seperti lagi menjahit baju” sharing ini membuat para peserta tertawa.

Tibalah saatnya waktu menunjukkan pukul 12.00, saatnya untuk makan siang. Para peserta dapat mempraktikkan cara jalan, duduk, berdiri, dan cara memegang san bao (tiga mustika : mangkok makanan, sumpit dan gelas) dan melakukannya dengan baik dan sepenuh hati di meja makan. Acara training juga dimeriahkan oleh mini drama bertemakan tentang pelestarian lingkungan dan bervegetaris yang dibawa oleh Tzu Ching. Banyak lelucon tetapi tetap fokus ke inti, sehingga peserta sangat menikmati, tertawa dan sambil belajar. Mini Drama berakhir dengan isyarat tangan “Ciak Chai Siong Kai Can” yang  artinya “Makan Sayuran Paling Mengagumkan”.

Mitos Vegetaris
Dilanjutkan dengan sesi vegetaris yang dibawakan oleh Prayugo (Tzu Ching), dengan menjelaskan tentang pandangan orang-orang tentang 10 mitos yang selalu menjadi alasan atau halangan menjadi seorang vegetaris. Dan dalam sesi ini juga menghadirkan pasangan keluarga Alex Salim shixiong dan Ng Siu Tju Shijie, yang sudah lama bervegetaris. Salah satunya mitos, tidak makan daging akan membuat orang bodoh. Itu adalah anggapan yang salah. Anak pertama pasangan keluarga ini adalah Teddy Salim Shixiong adalah vegetaris. Sebagai pembuktian, Teddy Shixiong dari semenjak TK, SD, SMP, SMA tetap menjadi juara pertama, SI dan S2 mendapat beasiswa di NTU (Nanyang Technology University), Singapore, dan terakhir S3 mendapat beasiswa di Stanford Amerika Serikat. Dan masih banyak lagi pakar-pakar dunia yang juga bervegetaris.

foto  foto

Keterangan :

  • Selain pelatihan, ada juga hiburan berupa pembelejaran budaya humanis Tzu Chi yakni, gerakan isyarat tangan (kiri).
  • Menutup kegiatan , relawan mendapat kenang-kenangan dari relawan Tzu Chi (kanan).

Hari ini Saya belajar
Dalam training ini, peserta training mendapatkan banyak pelajaran yang bisa didapat. Rosivin shijie, dalam acara sharing relawan mendapatkan kesempatan untuk mengsharingkan apa yang telah beliau dapat. “ Hari ini, belajar banyak tentang cara makan. Dulunya tidak pernah diajarkan untuk makan memakai sumpit. Sewaktu makan siang tadi, sebutir demi sebutir saya ambil nasinya pelan-pelan sehingga membuat yang lain menjadi terlambat, tetapi shijie-shijie sangat baik sekali dan ramah memberi semangat kepada saya. Akan pelan-pelan memberitahu kepada orang tua tentang Tzu Chi. Belum berjodoh untuk ke Depo Pelestarian Lingkungan  Tzu Chi, tetapi sangat senang pernah menjadi relawan daur ulang yang mengambil sampah daur ulang di rumah warga,” ujar Rosivin.

Juga dengan Rosenti shijie, yang berasal dari luar kota, Tebing Tinggi.” Merasa senang sekali bisa mengikuti training pada hari ini. Dulu enggan untuk mengutip sampah daur ulang, kenapa harus saya yang mengutipnya. Tetapi setelah mengenal Tzu Chi, Bila ada sampah dimana-mana, akan langsung diambil. Gan en kepada relawan Tebing Tinggi yang memperkenalkan Tzu Chi kepada saya,” Ujar Rosenti.

Tiba di penghujung acara training, pesan cinta kasih yang disampaikan oleh ketua Tzu Chi, Medan, Mujianto Shixiong. Dan tak lupa, pembagian souvenir shoe bag (sie dai) dan 2 buah biji saga yang merupakan buah kerinduan kita kepada Master diberikan kepada para peserta training  . Kemudian ditutup dengan lagu “ Li Yuan Wen” ,” Doa Bersama”, dan sebuah Isyarat Tangan “satu keluarga” diperagakan bersama-sama oleh tim isyarat tangan dan semua peserta.

Pembawa acara juga tak lupa kembali mengajak para peserta untuk mengucapkan gan en kepada para duifu (mentor) mereka. Hari ini semua dapat berkumpul adalah sebuah jalinan jodoh, terutama relawan yang datang dari luar kota Lhoksemawe yang butuh beberapa jam untuk bisa sampai di Medan, tetap semangat mengikuti pelatihan (training) abu putih III, 2013. Mengutip sebuah kata perenungan Master Cheng yen, “Asalkan karma telah terjalin dengan baik, tidak usah khawatir jalinan jodoh datang terlambat. Asalkan dapat menemukan jalan, tidak usah takut perjalanannya sangat jauh”.

  
 

Artikel Terkait

Internasional: Prestasi Rumah Sakit Dalin

Internasional: Prestasi Rumah Sakit Dalin

07 September 2010 Sebuah rumah sakit yang dibangun oleh Yayasan Buddha Tzu chi di daerah pedesaan di barat daya Taiwan merayakan ulang tahunnya yang ke-10 hari Minggu, 15 Agustus 2010.
Mengantar Cinta Kasih untuk Korban Kebakaran di Panipahan

Mengantar Cinta Kasih untuk Korban Kebakaran di Panipahan

30 November 2016
Selasa, 22 November 2016, Tzu Chi Tebing Tinggi mengadakan pembagian bantuan kepada warga korban kebakaran di Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Kebakaran yang terjadi pada Sabtu, 12 November 2016 itu menghanguskan 16 rumah warga di Panipahan.
Bersama Kita Atasi Wabah Covid-19

Bersama Kita Atasi Wabah Covid-19

23 Maret 2020

Sejak tanggal 17 hingga 22 Maret 2020, Tzu Chi Indonesia memberikan bantuan sejumlah 2.845 baju isolasi dan 279.000 buah masker. Ditambah lagi, 25.200 Alat Rapid Tes telah disalurkan untuk Kemenkes RI yang diterima langsung oleh Menteri Kesehatan RI Dr. Terawan Agus Putranto.

Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya; kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -