Simfoni antar Kehidupan

Jurnalis : Ami Haryatmi (He Qi Barat), Fotografer : Ami Haryatmi (He Qi Barat)
 

foto
Tanggal 27 Oktober 2013, Tzu Chi He Qi Barat melakukan kegiatan Kunjungan Kasih Pasien Kasus dengan membawa para pasien yang menerima bantuan Tzu Chi berkunjung ke Jing Si Tang.

Praktik cinta kasih dan tindakan kebaikan pada sesama, sebaiknya tidak hanya dalam perencanaan semata, tetapi diterapkan dalam kenyataan. Bukti nyata inilah yang direalisasikan oleh para insan Tzu Chi, salah satunya adalah melalu kegiatan yang diadakan pada tanggal 27 Oktober 2013 silam.

 

Insan Tzu Chi He Qi Barat dengan PIC Elly Wijaya, Joliana dan Johnny Chandrina mengadakan kegiatan Kunjungan Kasih Pasien Kasus (KKPK) dengan mengajak 44 orang pasien  mengunjungi Griya Perenungan (Jing Si Tang), Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk. Jakarta Utara.

Para peserta yang hadir adalah pasien penerima bantuan amal Tzu Chi. Mereka berangkat dari halaman Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat pada pukul 08.45 WIB dengan Bus. Selama 20 menit lamanya perjalanan, akhirnya mereka tiba di Jing Si Tang. Setibanya di sana, para pasien disambut dengan hangat oleh relawan dengan menyanyikan lagu “Selamat Datang” di depan pintu gerbang Jing Si Tang. Semangat dan senyum cerah terlihat dari para peserta, meskipun  sebagian dari para peserta berjalan tertatih, dan ada juga yang menggunakan kursi roda.

foto   

Keterangan :

  • Para peserta kegiatan dibawa berkeliling melihat isi bangunan Jing Si Tang .

Acara diawali dengan pengenalan sejarah Tzu Chi di lobi DAAI TV, yang dibawakan oleh Johnny. Selanjutnya para relawan memeragakan gerakan isyarat tangan (shou yu) dengan lagu “satu keluarga”. Kemudian penjelasan tentang SMAT ( Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi) dan pembagian celengan sebagai wujud nyata tindak kebajikan sekecil apapun.

Di tengah-tengah acara,  Johnny juga berkata jika beras di dunia ini tak mungkin dihabiskan oleh satu orang saja. Demikian pula kebajikan. Sebaiknya dilakukan oleh seluruh umat manusia. Dari renungan Master Cheng Yen tersebut, maka relawan membagikan celengan kepada para peserta, agar mereka mempunyai kesempatan untuk melakukan kebajikan meski sekecil apapun. Mengetahui hal tersebut, para peserta pun kelihatan antusias. Hal ini disebabkan karena selama ini mereka kerap mendapatkan perhatian dan penghiburan dari relawan. Kini ketika mereka diberikan kesempatan untuk turut bersumbangsih, mereka langsung mengambilnya tanpa ragu. Dalam memberikan celengan bambu, relawan juga menekankan, bahwa alat ini bukan ditujukan untuk menggalang materi, namun menggalang hati mereka untuk turut peduli terhadap sesama yang juga kekurangan.

Dengan adanya kumpulan niat baik dari para peserta tentunya kehidupan akan memiliki  “Simfoni Antar Kehidupan.” Karena dengan bersumbangsih kita akan mendapatkan ketenangan hati, rasa nyaman dan kegembiraan yang tiada bandingnya.

Sebelum celengan dibagikan, seorang wanita bernama Jamila menyerahkan celengannya sendiri kepada Tzu Chi. Jamila merasa apa yang ia berikan kepada Tzu Chi belum sebanding dengan apa yang dia terima selama ini. Namun niat baiknya patut dihargai dan menjadi inspirasi bagi yang lain. Walaupun dalam keterbatasan dia mampu bersumbangsih.

foto   

Keterangan :

  • Jamila, salah satu pasien penerima bantuan Tzu Chi yang telah pulih.

Jamila adalah contoh wanita muda yang tegar menanggung derita selama beberapa tahun. Pada usia 20 tahun Jamila divonis kanker payudara dalam keadaan hamil. Setelah berhasil melahirkan dengan selamat. Dia mendapat bantuan dari Tzu Chi untuk pengangkatan tumor ganas yang berukuran 4 kg dan menjalani 6 x kemoterapi serta radiasi. Kini berkat uluran cinta kasih nyata dari Amal Tzu Chi, Jamila telah menjadi wanita sehat dengan seorang putri cantik.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan tur berkeliling Jing Si Tang. Mencermati setiap sudut bangunan yang memiliki arti keteladanan dan kemanusiaan. Rombongan dibagi 4 kelompok. Setiap kelompok dipandu oleh tur guide, yaitu  Joliana,  Elly Wijaya,  Johnny dan Suherman.

Sepanjang perjalanan menelusuri lorong-lorong di Jing Si Tang, terdapat seorang gadis cilik dengan senyum polosnya mengikuti dan mengamati seksama setiap penjelasan. Dia duduk di atas kursi roda. Sumi, nama gadis manis itu. Ia adalah pasien post operasi Jantung.  Selain Sumi, ada juga gadis yang sangat cantik. Anak itu berusia 6 tahun. Ia kelihatan cerdas, ceria dan selalu aktif. Dia adalah Bernis, putri seorang janda. Bernis adalah penderita tuna rungu dan sedikit lamban dalam perkembangan kecerdasannya. Sang Ibu merasa sangat beryukur bisa menerima bantuan untuk biaya sekolah Bernis.

Masih banyak lagi kisah-kisah menyentuh dari para peserta yang berjumlah 44 orang tersebut. Kisah yang menginspirasi kita untuk lebih banyak melakukan sumbangsih bagi sesama. Pada pukul 12.00 WIB, usai sudah kegiatan KKPK He Qi Barat yang diawaki oleh 53 relawan. Maka dengan Bus mereka diantar kembali ke halaman Sekolah Cinta Kasih, Cengkareng. Dalam perjalanan, para peserta dihibur dengan dongeng dan kisah-kisah inspiratif dari Shijie Joliana. Semoga kegiatan cinta kasih nyata tersebut mampu menjadi  inspirasi bagi siapa saja,  untuk menciptakan gubahan Simfoni Kehidupan yang indah dan harmonis antar sesama.

  
 

Artikel Terkait

Paket Lebaran 2019: Menjalani Hari yang Tenang Menjelang Lebaran

Paket Lebaran 2019: Menjalani Hari yang Tenang Menjelang Lebaran

28 Mei 2019

Suryati mencoba menyembunyikan rasa gembiranya. Ia mendekap tas berisi paket bantuan sambil tersenyum kecil saat seorang staf DAAI TV yang hari itu turut menjadi relawan membantunya memanggul beras. “Alhamdullilah, rasanya tenang,” kata Suryati, “Ibaratnya saya nggak pernah punya beras langsung sebanyak ini. Biasa cuma bisa beli seliter dua liter. Ini tenang sekali.” Sebanyak 1.100 paket cinta kasih lebaran dibagikan kepada warga Bojonegara, Banten, Sabtu 25 Mei 2019.

Terus Bergerak dalam Menjaga Bumi

Terus Bergerak dalam Menjaga Bumi

10 November 2020

Kepedulian relawan untuk melindungi wilayah pesisir di sekitar Tangerang terus berlanjut. Sebelumnya pada Desember 2019 relawan telah bersumbangsih kepada bumi dengan menanam 10.000 pohon mangrove di Tangerang Mangrove Center, Banten. Tahun ini di lokasi yang berbeda yaitu Desa Ketapang, Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang, Banten relawan kembali bergerak menanam 10.000 pohon mangrove (7/11/20).

Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -